Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih

Legenda Penguasa: Pendekar Naga Putih

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-06
Oleh:  Hudi  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
9
6 Peringkat. 6 Ulasan-ulasan
61Bab
12.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Orang tuanya tewas dibunuh oleh Pendekar Iblis dari Sekte beraliran hitam ketika baru saja ia dilahirkan, kemudian disembunyikan di dalam Goa oleh Kakeknya sendiri untuk dilatih menjadi Pendekar Kultivasi. Namun, sebelum kematiannya menjemput, kedua orang tuanya tersebut telah menyembunyikan semua benda pusaka dari Sekte Pedang Naga Putih di dalam sebuah Giok Naga yang dijadikan kalung dan dipakai oleh anaknya. Anak itu bernama Zhang Ji Long, yang akan berpetualang dan berjuang mempertahankan semua pusaka dari Sekte Pedang Naga Putih. Kemalangannya terus saja menimpa dirinya. Ketika berumur 4 tahun, Kakeknya pun tewas di tangan Sekte Pedang Naga Merah yang merupakan Sekte beraliran Putih saingannya. Dalam perjalanannya, Zhang Ji Long akan bertemu dengan para Pendekar Kultivasi lainnya yang akan menghiasi perjalanannya menuju Pendekar Kultivasi tingkat tertinggi di ranah dunia fana ini. Bagaimanakah perjalanan Zhang Ji Long?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

BAB 1. Serangan Pasukan Jubah Hitam

Di tengah malam yang sunyi, tampak sebuah Paviliun yang terlihat sederhana. Dari dalam, terdengar tangisan bayi yang sangat nyaring memecah keheningan malam. Walaupun begitu keras suara itu terdengar lembut bagai nyanyian burung kecil yang merdu dan menenangkan bagi kedua orang tuanya.Sejak sore, seorang tabib berusaha membantu dalam proses kelahiran Shi-Lin, istri Zhang Ji Wei. Akhirnya pada malam harinya, dengan usaha yang tak kenal lelah, mereka berhasil melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Kelegaan dan kebahagiaan menyelimuti hati mereka saat bayi yang baru lahir itu menangis dengan kuat.Hujan tiba-tiba turun dengan lebatnya, membasahi tanah dengan derasnya. Kilatan petir yang menyilaukan memecah kegelapan langit, diikuti oleh suara menggelegar yang menggetarkan kalbu. Suasana tenang malam hari dengan cepat berubah menjadi mencekam, karena muncul beberapa sosok berjubah hitam yang bergerak sangat cepat dari atas atap mengepung Paviliun.Tubuh dari Zhang Ji Wei yang seda

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Sandy Trisuaka
menarik jalan cerita nya
2023-11-13 01:56:41
0
default avatar
Mr. K
Izin promosi ya, Kak. Buat penikmat novel Dewa Perang, yuks mampir ke novelku: Pembalasan Dendam Sang Dewa Perang. Ditunggu ~ ...
2023-10-22 11:35:58
0
user avatar
Kenziki Kyozaki
Semangat updatenya Thor. Ijin promo ya, Thor! Bagaimana jika seseorang menjadi setengah manusia dan setengah iblis? Ikuti kisahnya di LEGENDA PENGUASA TAKDIR SURGA.
2023-10-12 11:05:04
0
user avatar
Sape Piye
semangat terus update ny bang thor...semoga terus suksess dalam kerjaya mu <3
2023-07-29 07:23:59
1
user avatar
21_ I Putu Gede Wahyu Satria Dinatha
menarik dibaca
2023-08-30 22:11:22
0
user avatar
Christyvera liem
ceritanya sih menarik,tapi sayang kok jadi macet ya? apa penulisnya gak serius? kasih 3 bintang dulu ya kalau ceritanya sdh lanjut baru ditambah bintangnya...
2024-09-26 14:22:47
0
61 Bab

BAB 1. Serangan Pasukan Jubah Hitam

Di tengah malam yang sunyi, tampak sebuah Paviliun yang terlihat sederhana. Dari dalam, terdengar tangisan bayi yang sangat nyaring memecah keheningan malam. Walaupun begitu keras suara itu terdengar lembut bagai nyanyian burung kecil yang merdu dan menenangkan bagi kedua orang tuanya.Sejak sore, seorang tabib berusaha membantu dalam proses kelahiran Shi-Lin, istri Zhang Ji Wei. Akhirnya pada malam harinya, dengan usaha yang tak kenal lelah, mereka berhasil melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Kelegaan dan kebahagiaan menyelimuti hati mereka saat bayi yang baru lahir itu menangis dengan kuat.Hujan tiba-tiba turun dengan lebatnya, membasahi tanah dengan derasnya. Kilatan petir yang menyilaukan memecah kegelapan langit, diikuti oleh suara menggelegar yang menggetarkan kalbu. Suasana tenang malam hari dengan cepat berubah menjadi mencekam, karena muncul beberapa sosok berjubah hitam yang bergerak sangat cepat dari atas atap mengepung Paviliun.Tubuh dari Zhang Ji Wei yang seda
Baca selengkapnya

BAB 2. Pertarungan Mematikan

Tiba-tiba, sebuah sambaran angin halus menyentuh tangan Zhang Ji Wei. Seiring dengan itu, tiga cakar harimau besi terbang dengan kecepatan tinggi dan tertancap di lantai, hanya beberapa ruas jari dari tubuhnya. Dengan pergerakan tubuhnya yang cepat, Zhang Ji Wei berhasil mengelak serangan tersebut. Zhang Ji Wei dengan wajah penuh telisik lalu memicingkan matanya, ia memandang ke arah datangnya tiga cakar harimau besi terbang itu, tampak seseorang berjubah hitam dengan cakar harimau besi di telapak tangannya keluar dari kepulan asap hitam."Tak kusangka Pendekar Cakar Harimau Besi bisa dibeli juga,” ungkap Zhang Ji Wei sambil tersenyum sinis."Tutup mulut busukmu itu Ji Wei! Hari ini aku akan menghabisi dirimu!""Ha ha ha ha! Tingkat kultivasi kalian di ranah dunia ini masih jauh jika dibandingkan denganku!"Sambil memeluk istrinya dengan erat, Zhang Ji Wei menghunuskan Pedang Putihnya. ia mulai mengayunkan pedangnya berkali-kali dengan cepat hingga membentuk sembilan bayangan. Ia lalu
Baca selengkapnya

BAB 3. Gua Gunung Es

Langkah kaki tabib itu terhenti, matanya memperhatikan dengan cermat bayangan yang terlihat bergerak dengan cepat, meluncur di antara dedaunan lebat dan dahan pepohonan. Wajahnya mulai menunjukkan ekspresi ketakutan yang menggeliat dalam kegelapan malam, ia merasakan keberadaan sosok bayangan mendekat tetapi tidak dapat menentukan posisi tepatnya. Ia memutar kepala, mencari-cari sosok misterius yang seolah mengawasinya, namun tak bisa melihatnya dengan jelas.Tiba-tiba muncul seorang Kakek tua yang keluar dari kabut embun di malam hari itu, ia berjalan perlahan menuju tabib yang sedang berdiri terpaku seperti patung batu yang kehilangan ruh dan jiwa keberaniannya.“Tabib, tolong serahkan bayi merah itu kepadaku? Biarkan aku yang akan mengasuhnya.”Wajah tabib itu seketika terbelalak melihat sosok Kakek tua yang tiba-tiba muncul dihadapannya. Ia terus memperhatikan sosok tersebut dengan seksama sampai tabib itu mulai mengenali wajah Kakek tua yang tiba-tiba muncul tersebut. Sorot matan
Baca selengkapnya

BAB 4. Pertarungan Sang Tetua

Kakek Tua dengan aura merah itu langsung menghunuskan Pedang Merahnya, tatapan matanya tak kalah tajam dengan pedangnya seperti kilatan yang akan membelah langit biru di pagi hari ini.Zhao Ze Yun adalah nama Kakek Tua dengan aura merah itu, ia adalah Tetua pada Sekte Pedang Merah.*Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, dua sahabat sejati yang sejak kecil tumbuh dan berlatih bersama di Sekte Pedang Naga, Meskipun mereka berasal dari klan yang berbeda. Zhang Ji Ming berasal dari klan "Zhang" yang beraliran Pedang Putih, sementara Zhao Ze Yun berasal dari klan "Zhao" yang beraliran Pedang Merah. Kehadiran mereka telah mengangkat Sekte Pedang Naga menjadi kekuatan dominan di dunia persilatan di Negeri Oriental. Dengan kekuatan yang mereka tunjukkan, mereka berhasil mengalahkan Tetua dari Sekte Golok Hitam yang menganut aliran iblis. Kedua pendekar ini merupakan pilar utama Sekte Pedang Naga.Pada akhirnya Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, mereka berdua menjadi Tetua di Sekte Pedang Naga, dan memi
Baca selengkapnya

BAB 5. Pedang Putih Pembalik

“Iya! Ini adalah Pedang Putih Pembalik! …”“Kau dan aku akan mati bersama, Zhao Ze Yun! Hiyaa!”Seketika bola cahaya besar justru membalik ke arah Zhao Ze Yun, dan …BLARR!!!Bola cahaya hasil dari pertumbukan Pedang Putih dan Pedang Merah meledak mengguncang udara memancarkan sinar terang yang membutakan mata, tepat di hadapan wajah dari Zhao Ze Yun.Tubuh Zhao Ze Yun terhempas jauh, melintasi langit biru seolah menjadi bintang jatuh dengan wajahnya terlihat terbelalak saat ia merasakan kekuatannya sendiri yang menghancurkannya. Tubuhnya akhirnya jatuh bebas, menyisakan kebekuan dan kehampaan di udara.“Tidak ku sangka, Kakek tua licik itu, memanipulasi Pedang Putihnya dengan Pedang Putih Pembalik. Sehingga justru jurus ku sendiri yang berbalik menyerangku … .”Terlihat pula tubuh dari Zhang Ji Ming yang terhempas berlawanan arah dari hempasan tubuh Zhao Ze Yun, rambut putihnya terurai, wajahnya pucat seputih kapas, tubuhnya rapuh tanpa daya terkena tekanan gelombang di udara.Pedang
Baca selengkapnya

BAB 6. Sendiri di Gua Gunung Es

“Ha ha ha! Akhirnya aku bisa mendapatkan ikan-ikan ini.”Terlihat Zhang Ji Long yang berjalan dengan bangganya sembari membawa ikan hasil tangkapannya, ia selama tiga jam berusaha menangkap ikan dalam kolam kehidupan dan akhirnya berhasil menangkap tiga ikan dengan menggunakan pedang kayunya. Setelah itu ia membakar ikan dengan kayu-kayu yang telah disiapkan sebelumnya oleh Zhang Ji Ming sebelum tewas.Setelah merasa kenyang Zhang Ji Long lalu pergi untuk mencari udara segar di luar gua, namun ia merasa terkejut karena sekarang pintu keluar gua itu sudah tertutup oleh reruntuhan puing-puing batu yang menutupi pintu keluar gua, menghalangi jalan yang biasa ia lewati untuk keluar gua. Tatapan kebingungan dan kecemasan muncul di wajahnya, saat ia melihat jalan keluar gua itu.“Bagaimana aku bisa keluar dari gua ini?”***Satu tahun berlalu …Terlihat telapak tangan Zhang Ji Long sedang menarik sebuah batu yang menempel pada lemari, sebuah ruangan tersembunyi tersingkap dari balik lemari
Baca selengkapnya

BAB 7. Perjalanan ke Hilir

Melihat celah yang terbuka, wajah dari Zhang Ji Long tampak tersenyum lebar saat ia merasakan angin segar menyapa kulitnya. Ia langsung bergegas menerobos celah dari batu besar yang selama ini menutupi gua dengan perasaan lega dan bahagia. Ia melangkah keluar dari gua, memasuki dunia yang luar biasa dan memancarkan semangat baru.“Akhirnya aku bebas!!!”Zhang Ji Long meluapkan kebebasannya dari Gua dengan berteriak keras yang menggema sampai jauh, suara teriakannya penuh kegembiraan membelah udara seperti deru sang elang yang memenuhi langit, menandakan kemenangan yang menggelegar dan semangat yang tak terbendung. Tangannya diterjang angin saat ia merentangkan lengan ke atas, merayakan kebebasan dan keberhasilannya.Tak lama, terlihat Zhang Ji Long yang sudah bersiap untuk meninggalkan Gua yang telah ia tempati selama tiga tahun, tubuhnya terlihat sangat kuat dan berotot. Ia terlihat setengah telanjang karena semua pakaian yang diberikan oleh Kakeknya sudah terlalu kecil untuknya. Ia
Baca selengkapnya

BAB 8. Pendekar Muda

Seorang pria muda berteriak kepada Zhang Ji Long, pria berjubah hijau bertampang pas-pasan itu berdiri di sisi sungai, rambut hitamnya tergerai tertiup angin. Ia dengan wajah penasarannya melihat Zhang Ji Long berenang sampai di sisi sungai dan naik ke permukaan untuk berdiri. Terlihat seorang anak kecil sangat tampan berkulit putih cerah dengan otot keras, rambut panjangnya terlihat basah tidak beraturan, wajahnya yang polos melihat takjub ke arah pria muda itu."Kamu siapa? Aku baru kali ini melihat anak kecil seperti mu di desa ini.""Aku Ji Long."Dengan wajah polosnya Zhang Ji Long memperkenalkan dirinya tanpa menyebutkan nama klan "Zhang". Ia tahu bahwa klan nya pasti sedang dalam intaian musuh-musuh dari sekte Pedang Putih, setelah melihat kakeknya yang diserang oleh kakek beraura merah. Oleh karena itu ia menyembunyikan identitas klan nya."Ji Long? Kamu berasal darimana?""Dari sana."Jari telunjuk Zhang Ji Long mengarah ke atas Gunung Es."Hmm, kamu pasti anak yang di jual
Baca selengkapnya

BAB 9. Keluarga Klan Lu

Tak lama kemudian, Lu Chen Yuan dan Lu Jia Ying dengan kepala tegak, keluar dari rumahnya. Langkah kakinya mantap dan penuh keberanian, meski wajah mereka terlihat tegang. Mereka sudah bersiap menghadapi apapun yang akan terjadi."Cepat serahkan tanaman ajaib itu?! Para pendekar kami sangat membutuhkan tanaman itu!" teriak Zhao Ze Ling."Kami hanya seorang Petani, Tuan Pendekar! Kami tidak tahu dimana tanaman ajaib itu!" jawab Lu Chen Yuan."Jangan bohong! Aku tahu Lu Chen Wei tinggal di rumah ini!""Ayahku, Lu Chen Wei, sudah pergi dari rumah ini. Aku tidak tahu keberadaannya sekarang!"Zhao Ze Ling berjalan perlahan menghampiri Lu Chen Yuan dan Lu Jia Ying, lalu ia menghunuskan pedangnya."Kalau kalian tidak mengatakan dimana tanaman ajaib itu, maka kalian berdua akan mati di tanganku!""Kami benar-benar tidak mengetahui dimana tanaman ajaib itu, Tuan Pendekar. Ayahku Yang menyimpannya."Zhao Ze Ling lalu mengarahkan mata pedangnya menempel pada leher Lu Jia Ying."Katakan dimana ta
Baca selengkapnya

BAB 10. Ujian Menjadi Murid

"Selesai Guru! Apakah aku lulus ujian?"Wajah Lu Chen Feng terlihat sangat terkesima, matanya terbelalak dengan rahang mulutnya yang terus terbuka lebar. Ia terkejut melihat Zhang Ji Long berlari mengelilingi lapangan kosong sebanyak sepuluh putaran dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat mengagumkan. Setiap langkah kakinya memancarkan energi yang sangat kuat, dan serangkaian gerakan tubuhnya terlihat begitu ringan. Lu Chen Feng bisa merasakan getaran kekuatan yang luar biasa saat Zhang Ji Long melintas di dekatnya, seperti angin kencang yang membelah langit, membawa semangat dan kehebatan yang melampaui batas manusia."Iya Ji Long, ka-kamu lolos.""Hanya dalam hitungan sepuluh kali ruas jari tangan kananku, anak itu sudah bisa menyelesaikan ujian berlari sepuluh putaran. Luar biasa juga anak ini … ," gumam Lu Chen Feng."Padahal aku baru sedikit saja mengeluarkan kekuatanku Guru, tapi sudah lolos he he."Seketika lutut Lu Chen Feng melemah ketika mendengar ucapan dari Zhang Ji Long
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status