Kakek Tua dengan aura merah itu langsung menghunuskan Pedang Merahnya, tatapan matanya tak kalah tajam dengan pedangnya seperti kilatan yang akan membelah langit biru di pagi hari ini.
Zhao Ze Yun adalah nama Kakek Tua dengan aura merah itu, ia adalah Tetua pada Sekte Pedang Merah.*Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, dua sahabat sejati yang sejak kecil tumbuh dan berlatih bersama di Sekte Pedang Naga, Meskipun mereka berasal dari klan yang berbeda. Zhang Ji Ming berasal dari klan "Zhang" yang beraliran Pedang Putih, sementara Zhao Ze Yun berasal dari klan "Zhao" yang beraliran Pedang Merah. Kehadiran mereka telah mengangkat Sekte Pedang Naga menjadi kekuatan dominan di dunia persilatan di Negeri Oriental. Dengan kekuatan yang mereka tunjukkan, mereka berhasil mengalahkan Tetua dari Sekte Golok Hitam yang menganut aliran iblis. Kedua pendekar ini merupakan pilar utama Sekte Pedang Naga.Pada akhirnya Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, mereka berdua menjadi Tetua di Sekte Pedang Naga, dan memimpin Sekte tersebut dalam kesatuan yang utuh. Namun, dalam perjalanannya memimpin Sekte, perbedaan prinsip mereka terlihat jelas dalam mengambil suatu keputusan. Zhang Ji Ming, dari klan Zhang, membayangkan Sekte Pedang Naga sebagai wadah keadilan dan kedamaian, tempat di mana anggotanya hidup dalam harmoni dan menegakkan nilai-nilai moral. Di sisi lain, Zhao Ze Yun, dari klan Zhao, berharap Sekte menjadi simbol keberanian dan kekuatan, di mana para anggota berani menghadapi tantangan dan mempertahankan kehormatan.Setelah terjadi perpecahan, Sekte Pedang Naga terbagi menjadi dua faksi yang berbeda. Sekte Pedang Putih di bawah kepemimpinan Zhang Ji Ming mempertahankan prinsip keadilan dan kedamaian, sementara Sekte Pedang Merah yang dipimpin oleh Zhao Ze Yun mengutamakan keberanian dan kekuatan. Kedua faksi berdiri sebagai entitas yang terpisah namun masih mempertahankan warisan dan tradisi Sekte Pedang Naga.Seiring waktu, reputasi Sekte Pedang Putih semakin meningkat karena dedikasinya dalam mengayomi penduduk negeri Oriental. Dengan prinsip kebaikan dan kelembutan, mereka menjadi terkenal sebagai pelindung yang setia, mengatasi kesulitan dan melawan kejahatan dengan kebijaksanaan serta kekuatan pedang. Kehebatan mereka dikenal di seluruh negeri, menjadikan Sekte Pedang Putih yang paling termasyhur. Ketidakpuasan Zhao Ze Yun terhadap reputasi Sekte Pedang Putih membuatnya bertekad menjadikan Sekte Pedang Merah yang paling termasyhur. Dengan kekuatan dan keberaniannya, mereka menantang segala ancaman, memperlihatkan keganasan dalam pertempuran, dan salah satunya dengan menantang Zhang Ji Ming untuk mengungguli reputasi Sekte Pedang Putih di Negeri Oriental.*Zhao Ze Yun langsung menyerang, meluncur dengan kecepatan tinggi seperti kilatan cahaya yang membentuk jejak garis berwarna merah di belakangnya. Dalam sekejap, ia sudah berada dihadapan Zhang Ji Ming.Melihat musuh sudah ada di depan matanya, Zhang Ji Ming dengan cepat menghunuskan Pedang Putihnya. Ia lalu menyilangkan pedang di depan wajahnya untuk berada dalam posisi bertahan.Zhao Ze Yun mengayunkan pedangnya setelah itu melakukan sabetan-sabetan secepat kilat yang meninggalkan jejak garis-garis yang memenuhi udara dari serangan pedangnya. Sementara itu, Zhang Ji Ming dengan kecepatan yang sama menangkis semua serangan-serangan pedang dari Zhao Ze Yun. Terlihat kilatan dari percikan api yang menyilaukan dan terdengar suara hantaman pedang yang berdenting keras menggema sampai ke seluruh ruangan dalam Gua.Zhao Ze Yun mengayunkan pedangnya ke belakang hingga tubuhnya melengkung ke belakang lalu menyabet dengan sekuat tenaga ke arah depan yang kemudian di tangkis dengan kuat oleh Zhang Ji Ming. Dari hantaman itu timbul dentuman keras yang sangat menggelegar dan percikan besar yang menyilaukan sehingga menyebabkan tubuh mereka berdua terhempas ke belakang. Getaran yang dahsyat terasa di sekitar bebatuan Gunung es itu.Kedua Pendekar Tua itu sesaat menghentikan pertarungannya."Ze Yun! Jurus Pedang Membelah Langit milikmu sepertinya sudah semakin lemah saja, hah!""Ji Ming! Aku belum memakai seluruh kekuatanku. Karena aku masih dalam peregangan saja!"Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, keduanya adalah Pendekar yang telah mencapai tingkat kultivasi yang tinggi, yaitu ke-9 di ranah Dunia Surgawi. Serangan dan pertahanan mereka akan saling beradu dengan kekuatan yang setara."Baiklah, Ji Ming! Kalau kau ingin permainan yang lebih serius dan keras lagi."Pancaran aura merah semakin terlihat jelas menyelimuti seluruh tubuh dari Zhao Ze Yun, Pedang Merahnya yang di genggamnya pun berpendar memancarkan kilatan-kilatan merah yang bergerak seperti gelombang jilatan api. Ia terlihat mulai mengeluarkan seluruh kekuatannya.Sama halnya dengan Zhang Ji Ming, aura putih besar berpendar di sekitar tubuhnya. Ia dengan tenang mengayunkan Pedang Putihnya, satu bayangan terbentuk yang dalam sekejap membelah menjadi sembilan bayangan yang masing-masing bayangan tersebut menghasilkan sembilan bayangan lagi, menciptakan sembilan puluh satu bayangan pedang yang bergerak sempurna.Dengan kecepatan yang tak kasat mata, Zhao Ze Yun tiba-tiba berada di depan Zhang Ji Ming. Kedua tetua saling berhadapan, berputar dan bergerak cepat, saling bertukar serangan dan tangkisan, menciptakan kilatan pedang yang berkelebatan di udara. Seperti kilat yang melintas di langit, Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun berpindah tempat dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh tatapan mata yang tak siap. Mereka mengubah setiap lokasi menjadi panggung pertempuran, bayangan pedang dan kilatan pedang dengan suara hantaman terus terjadi, menciptakan riak-riak energi yang memenuhi udara dalam gerakan mereka yang cepat.Wajah Zhang Ji Long terhanyut melihat pertarungan antara Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun melayang dengan kilatan cahaya di udara, seperti seperti sekumpulan meteor yang bertarung di langit biru. Ekspresi takjub dan kagum terpancar di matanya saat dia menyaksikan pertarungan yang luar biasa ini.“Waah! Pertarungan yang sangat luar biasa cepat, bagaikan kilat! Aku nanti pasti akan seperti mereka!”Blarr! Blarr! Blarr!“Long Er! Cepat masuk kembali ke dalam Gua! Sangat berbahaya kalau kau berdiri di bibir Gua itu!Wajah dari Zhang Ji Ming terlihat khawatir ketika melihat Zhang Ji Long yang berdiri terpaku di bibir Gua tersebut, karena akan membahayakan dirinya sendiri.“Hiyaa!!!”Tiba-tiba Zhao Ze Yun mengeluarkan gelombang panas merah dalam tubuhnya.“Ze Yun! Apa yang kamu lakukan?!” teriak Zhang Ji Ming melihat lawannya yang sepertinya mengeluarkan seluruh tenaga dalamnya.“Hari ini, kau akan mati Ji Ming!”Gelombang panas merah memancar dari tubuh Zhao Ze Yun, ia mengalirkan energi tersebut ke Pedang Merahnya, pancaran merah menyembur dari pedang itu, bergerak cepat ke depan menuju Zhang Ji Ming.“Apa?! Kenapa kau harus seperti ini Ze Yun! Kita berdua akan mati!”Zhang Ji Ming dengan Pedang Putihnya lalu menangkis semburan pancaran merah yang datang dari Pedang Merah Zhao Ze Yun, menghasilkan percikan cahaya putih dan merah berkelebat di antara mereka.“Long Er! Cepat masuk ke Gua!!!”“Kakek!!! Aku tidak akan meninggalkan Kakek!”Cahaya percikan semakin menguat dengan kilatan merah yang tampak lebih mendominasi dibanding kilatan putih yang menyatu menciptakan bola cahaya yang membesar, memancarkan potensi daya ledak yang sangat mengerikan yang dapat menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya.“I-ini bukan Pedang Putih Tingkat 1!”Zhao Ze Yun tertegun setelah memperhatikan dengan seksama Pedang Putih yang di pegang oleh Zhang Ji Ming, ternyata dalam genggaman lawannya itu bukan Pedang Legendaris yang biasa dipakai oleh Zhang Ze ming.“Iya! Ini adalah Pedang Putih Pembalik! …”“Kau dan aku akan mati bersama, Zhao Ze Yun! Hiyaa!”Seketika bola cahaya besar justru membalik ke arah Zhao Ze Yun, dan …BLARR!!!Bola cahaya hasil dari pertumbukan Pedang Putih dan Pedang Merah meledak mengguncang udara memancarkan sinar terang yang membutakan mata, tepat di hadapan wajah dari Zhao Ze Yun.Tubuh Zhao Ze Yun terhempas jauh, melintasi langit biru seolah menjadi bintang jatuh dengan wajahnya terlihat terbelalak saat ia merasakan kekuatannya sendiri yang menghancurkannya. Tubuhnya akhirnya jatuh bebas, menyisakan kebekuan dan kehampaan di udara.“Tidak ku sangka, Kakek tua licik itu, memanipulasi Pedang Putihnya dengan Pedang Putih Pembalik. Sehingga justru jurus ku sendiri yang berbalik menyerangku … .”Terlihat pula tubuh dari Zhang Ji Ming yang terhempas berlawanan arah dari hempasan tubuh Zhao Ze Yun, rambut putihnya terurai, wajahnya pucat seputih kapas, tubuhnya rapuh tanpa daya terkena tekanan gelombang di udara.Pedang
“Ha ha ha! Akhirnya aku bisa mendapatkan ikan-ikan ini.”Terlihat Zhang Ji Long yang berjalan dengan bangganya sembari membawa ikan hasil tangkapannya, ia selama tiga jam berusaha menangkap ikan dalam kolam kehidupan dan akhirnya berhasil menangkap tiga ikan dengan menggunakan pedang kayunya. Setelah itu ia membakar ikan dengan kayu-kayu yang telah disiapkan sebelumnya oleh Zhang Ji Ming sebelum tewas.Setelah merasa kenyang Zhang Ji Long lalu pergi untuk mencari udara segar di luar gua, namun ia merasa terkejut karena sekarang pintu keluar gua itu sudah tertutup oleh reruntuhan puing-puing batu yang menutupi pintu keluar gua, menghalangi jalan yang biasa ia lewati untuk keluar gua. Tatapan kebingungan dan kecemasan muncul di wajahnya, saat ia melihat jalan keluar gua itu.“Bagaimana aku bisa keluar dari gua ini?”***Satu tahun berlalu …Terlihat telapak tangan Zhang Ji Long sedang menarik sebuah batu yang menempel pada lemari, sebuah ruangan tersembunyi tersingkap dari balik lemari
Melihat celah yang terbuka, wajah dari Zhang Ji Long tampak tersenyum lebar saat ia merasakan angin segar menyapa kulitnya. Ia langsung bergegas menerobos celah dari batu besar yang selama ini menutupi gua dengan perasaan lega dan bahagia. Ia melangkah keluar dari gua, memasuki dunia yang luar biasa dan memancarkan semangat baru.“Akhirnya aku bebas!!!”Zhang Ji Long meluapkan kebebasannya dari Gua dengan berteriak keras yang menggema sampai jauh, suara teriakannya penuh kegembiraan membelah udara seperti deru sang elang yang memenuhi langit, menandakan kemenangan yang menggelegar dan semangat yang tak terbendung. Tangannya diterjang angin saat ia merentangkan lengan ke atas, merayakan kebebasan dan keberhasilannya.Tak lama, terlihat Zhang Ji Long yang sudah bersiap untuk meninggalkan Gua yang telah ia tempati selama tiga tahun, tubuhnya terlihat sangat kuat dan berotot. Ia terlihat setengah telanjang karena semua pakaian yang diberikan oleh Kakeknya sudah terlalu kecil untuknya. Ia
Seorang pria muda berteriak kepada Zhang Ji Long, pria berjubah hijau bertampang pas-pasan itu berdiri di sisi sungai, rambut hitamnya tergerai tertiup angin. Ia dengan wajah penasarannya melihat Zhang Ji Long berenang sampai di sisi sungai dan naik ke permukaan untuk berdiri. Terlihat seorang anak kecil sangat tampan berkulit putih cerah dengan otot keras, rambut panjangnya terlihat basah tidak beraturan, wajahnya yang polos melihat takjub ke arah pria muda itu."Kamu siapa? Aku baru kali ini melihat anak kecil seperti mu di desa ini.""Aku Ji Long."Dengan wajah polosnya Zhang Ji Long memperkenalkan dirinya tanpa menyebutkan nama klan "Zhang". Ia tahu bahwa klan nya pasti sedang dalam intaian musuh-musuh dari sekte Pedang Putih, setelah melihat kakeknya yang diserang oleh kakek beraura merah. Oleh karena itu ia menyembunyikan identitas klan nya."Ji Long? Kamu berasal darimana?""Dari sana."Jari telunjuk Zhang Ji Long mengarah ke atas Gunung Es."Hmm, kamu pasti anak yang di jual
Tak lama kemudian, Lu Chen Yuan dan Lu Jia Ying dengan kepala tegak, keluar dari rumahnya. Langkah kakinya mantap dan penuh keberanian, meski wajah mereka terlihat tegang. Mereka sudah bersiap menghadapi apapun yang akan terjadi."Cepat serahkan tanaman ajaib itu?! Para pendekar kami sangat membutuhkan tanaman itu!" teriak Zhao Ze Ling."Kami hanya seorang Petani, Tuan Pendekar! Kami tidak tahu dimana tanaman ajaib itu!" jawab Lu Chen Yuan."Jangan bohong! Aku tahu Lu Chen Wei tinggal di rumah ini!""Ayahku, Lu Chen Wei, sudah pergi dari rumah ini. Aku tidak tahu keberadaannya sekarang!"Zhao Ze Ling berjalan perlahan menghampiri Lu Chen Yuan dan Lu Jia Ying, lalu ia menghunuskan pedangnya."Kalau kalian tidak mengatakan dimana tanaman ajaib itu, maka kalian berdua akan mati di tanganku!""Kami benar-benar tidak mengetahui dimana tanaman ajaib itu, Tuan Pendekar. Ayahku Yang menyimpannya."Zhao Ze Ling lalu mengarahkan mata pedangnya menempel pada leher Lu Jia Ying."Katakan dimana ta
"Selesai Guru! Apakah aku lulus ujian?"Wajah Lu Chen Feng terlihat sangat terkesima, matanya terbelalak dengan rahang mulutnya yang terus terbuka lebar. Ia terkejut melihat Zhang Ji Long berlari mengelilingi lapangan kosong sebanyak sepuluh putaran dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat mengagumkan. Setiap langkah kakinya memancarkan energi yang sangat kuat, dan serangkaian gerakan tubuhnya terlihat begitu ringan. Lu Chen Feng bisa merasakan getaran kekuatan yang luar biasa saat Zhang Ji Long melintas di dekatnya, seperti angin kencang yang membelah langit, membawa semangat dan kehebatan yang melampaui batas manusia."Iya Ji Long, ka-kamu lolos.""Hanya dalam hitungan sepuluh kali ruas jari tangan kananku, anak itu sudah bisa menyelesaikan ujian berlari sepuluh putaran. Luar biasa juga anak ini … ," gumam Lu Chen Feng."Padahal aku baru sedikit saja mengeluarkan kekuatanku Guru, tapi sudah lolos he he."Seketika lutut Lu Chen Feng melemah ketika mendengar ucapan dari Zhang Ji Long
Terlihat Zhang Ji Long yang sedang membawa dua ember menuju ke sungai, jarak antara rumah ke sungai sekitar dua kilometer. Ia sedang menjalani ujian yang diperintahkan oleh Lu Chen Feng untuk mengisi air sungai dari dua ember yang di bawanya ke tiga buah kendi besar yang ada di rumahnya.Satu ember bisa menampung lima liter air jernih dari sungai, yang berarti Zhang Ji Long setiap kembali ke rumah bisa membawa dua ember penuh berisi sepuluh liter air jernih dari sungai. Satu kendi besar yang ada di luar rumah Lu Chen Feng bisa menampung dua ribu liter air, yang berarti Zhang Ji Long harus mengisi tiga kendi besar sebanyak enam ribu liter. Untuk mengisi tiga kendi besar itu Zhang Ji Long harus bolak-balik sebanyak enam ratus kali jarak rumah ke sungai tempat mengambil air, dengan jarak tempuh seribu dua ratus kilometer.Zhang Ji Long dengan penuh keceriaan dan penuh semangat, membawa dua ember kosong ke tepi sungai yang mengalir deras. Air sungai yang jernih dan segar mengalir dengan i
“Maaf, Kakek. Apa yang terjadi? Apakah Kakek baik-baik saja?”“Oh, anak muda, terima kasih telah mendekat. Aku tersesat dan kehilangan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan. Aku sudah berjalan tanpa arah selama beberapa waktu.” Dengan suara serak dan lemah.“Bagaimana bisa Kakek tersesat di hutan ini? Kakek juga kenapa sendirian?”“Aku adalah seorang petualang, anak muda. Tetapi usiaku telah menjadikan aku rentan dan melupakan banyak hal. Aku berusaha mencari kenangan lama di tempat ini, tetapi tampaknya aku tersesat dan tak bisa menemukan jalan pulang.”Kakek tua itu memandang ke kejauhan dengan mata yang penuh kepedihan. Ekspresinya terpancar dari wajah keriputnya, menunjukkan perasaan sedih yang mendalam. Dalam pandangannya, terlihat nostalgia dan kehilangan, seolah-olah dia sedang merenungkan masa lalu yang jauh.“Oh, begitu. Makanlah gulungan roti gandum ini dulu Kakek agar tubuh Kakek segar kembali.”Lu Chen Feng lalu memberikan gulungan roti mewah terakhirnya kepada Kakek tua i
Guru Zi Feng merasa bahwa untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan dan mencegah pelaku sebenarnya curiga, dia harus tetap memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi dia yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat dalam menjaga keadilan dan mengungkap pelaku sebenarnya.Guru Zi Feng menyampaikan hukuman dengan suara lembut, dan para siswa, termasuk Li Wei dan teman-temannya, merasa lega mendengar kata-kata selanjutnya."Saya tahu bahwa ini adalah langkah yang tidak adil, tetapi ini adalah keputusan yang perlu kita ambil untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan. Hukuman ini hanya untuk berpura-pura, agar pelaku sebenarnya tidak curiga," ujarnya dengan penuh kebijaksanaan.Li Wei, yang awalnya merasa kecewa oleh hukuman yang diberikan, sekarang merasa lega karena dia tahu bahwa Guru Zi Feng berada di pihaknya. Dia bersama dengan teman-temannya mengangguk sebagai tanda penghormatan kepada guru mereka.Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia juga merasa
Ketika Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia hendak berjalan kembali menuju Guru Zi Feng untuk melaporkan kerusakan taman, Li Wei tiba-tiba menghentikan mereka dengan suara tenang. Dia tampak berusaha membela diri."Benar, bukan kami yang merusak taman ini," ucap Li Wei menjelaskan dengan wajah serius. "Kami baru saja dihukum oleh Guru Zi Feng. Kenapa kami harus mencari keonaran lagi? Kami tahu bahwa taman ini sangat berharga bagi guru kita."Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Li Wei. Mereka menyadari bahwa Guru Zi Feng memang baru saja memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Tindakan merusak taman yang indah ini pasti akan menambah kesulitan dalam kondisi mereka.Namun, Zhang Ji Long tetap tegas. "Kami mengerti itu, Li Wei, tetapi kami juga memiliki kewajiban untuk melindungi dan merawat taman ini. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan kami harus memberi tahu Guru Zi Feng tentang kerusakan ini. Biarkan dia yang menentukan apa yang
Siang hari di Taman rahasia bagaikan pagi karena kabut putih yang lembut dan berembun menyelimuti setiap sudutnya.Kabut putih yang lembut dan berembun memberikan suasana ajaib kepada Taman Rahasia pada pagi yang cerah ini, seakan-akan dunia di dalam taman ini telah merembes keluar dari mimpi, kabut itu menjalari setiap batang tanaman dengan lembut, memberikan sentuhan kelembutan pada daun-daun yang diberkahi dengan tetesan embun. Cahaya matahari yang berusaha merayapi kabut tersebut menciptakan perpaduan kontras yang memukau, menciptakan panorama yang begitu memesona dan menenangkan, di tengah pesona kabut yang mengambang, aroma bunga-bunga taman pun semakin terasa. Setiap kelopak bunga menjadi seperti lukisan alami yang dilengkapi dengan detail embun yang gemerlap, dengan kabut lembut itu juga memberi kesan misterius pada patung-patung kecil yang tersebar di seluruh taman, seolah-olah memberi jiwa pada benda-benda bisu tersebut. Melangkah perlahan di lorong-lorong taman adik dari
"Maafkan kami, Tuan Pendekar, kami tidak menyadari siapa Anda sebenarnya," ujar Li Wei dengan suara penuh penyesalan kepada Zhao Ze Ling, mengakui ketidak pahaman mereka terhadap identitas sebenarnya.“Kami bersedia menerima konsekuensi dari perbuatan kami,” ucap Li Wei dengan rendah hati, menunjukkan kesiapan untuk menghadapi akibat dari tindakan mereka.“Biasanya aku akan langsung membunuh orang-orang bodoh seperti kalian!” gertak Zhao Ze Ling dengan tatapan tajam yang membuat udara terasa tegang, mengisyaratkan ancaman nyata atas tindakan kelompok "Lima Bayangan Malam"."Namun, kalian beruntung hari ini. Kalian tidak akan merasakan dampak dari ketidaktahuan dan kelancangan kalian, karena aku akan memberikan kalian kesempatan untuk menebus kesalahan ini," lanjut Zhao Ze Ling dengan suara dingin.“Aku kagum dengan keberanian kalian. Akan aku masukkan kalian ke dalam Sektek ku sebagai ‘Murid Luar’,” ucap Zhao Ze Ling dengan suara tegas, memberikan penghargaan atas keberanian mereka sa
Sementara itu, Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long tampak mengelilingi Perpustakaan yang terlihat sangat berantakan itu, bekerja sama dalam usaha untuk merapikan kerusakan yang terjadi semalam. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap Sekte Pedang Merah, mereka saling berkoordinasi dalam membersihkan, memperbaiki, dan mengatur kembali buku-buku serta artefak berharga yang tersebar. Meskipun situasi yang mereka hadapi tidak mudah, semangat mereka untuk menjaga integritas perpustakaan dan menghormati nilai-nilai sektenya tidak pernah pudar, membuktikan dedikasi mereka dalam menghadapi tantangan yang sulit.Zhao Fang Jia, dengan pandangan yang tajam dan hati yang penuh tekad, juga menyempatkan diri untuk mengamati secara rinci setiap sudut perpustakaan, mencari petunjuk yang mungkin bisa membantu mengungkapkan penyebab dari peristiwa semalam. Meski tidak memiliki bukti konkret, dia berusaha menggunakan nalurinya sebagai penjaga perpustakaan untuk melihat tanda-tanda atau pe
Keesokan pagi tiba dengan kilatan kejutan yang melukiskan ekspresi wajah Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long. Mata mereka memandang ke sekeliling perpustakaan yang biasanya rapi dan tertata dengan penuh keterkejutan. "A-apa yang terjadi di sini?" gumam Zhao Fang Jia dengan suara gemetar, ekspresi kebingungannya semakin menguat saat ia mengeluarkan kata-kata tersebut. Matanya terus bergerak dari satu sudut perpustakaan yang berantakan ke sudut lainnya, mencoba menggambarkan dalam pikirannya apa yang mungkin telah terjadi semalaman, dengan suaranya terdengar lemah, mencerminkan kekagetan dan kebingungannya yang mendalam atas perubahan dramatis yang terjadi pada tempat yang biasanya ia jaga dengan sepenuh hati. Bibirnya sedikit bergetar, menandakan kegelisahan yang sulit diungkapkan, tergambar betapa ia merasa terkejut dan sedih melihat perpustakaan yang begitu dihormatinya dalam keadaan seperti ini, dan kerinduannya untuk mencari tahu penyebab dari peristiwa tak terduga ini.Sementara i
Traaang!Ayunan pedang dari Li Wei terhenti dengan tiba-tiba ketika pedangnya bertemu dengan pedang yang dipegang oleh pria dalam kereta itu. Benturan antara kedua bilah pedang menciptakan dentingan yang menusuk telinga, mencerminkan kekuatan yang tak terduga dari pria tersebut. Meskipun dalam posisi yang sangat tidak tepat dan tengah mengalami birahi tinggi karena sedang dalam posisi sedang bercinta dengan seorang wanita, pria itu dengan sigap mengatasi kejutan dan refleksnya tetap terjaga mengambil kendali atas situasi, dengan gerakan yang cepat, tangannya meraih gagang pedangnya yang terletak di sampingnya.Dengan gerakan yang cepat dan penuh insting, pria itu berhasil memutar tubuhnya sementara tangannya yang terletak di samping berhasil menangkap gagang pedangnya yang tergeletak di atas bangku.Wajahnya yang sebelumnya dipenuhi dengan gairah, kini berubah menjadi serius dan penuh perhitungan. "Apakah kamu benar-benar tidak bisa melihat, apa yang sedang aku lakukan sekarang!? B
Sebelum menjadi "Murid Luar" sekte Pedang Merah Li Wei, Chen Yuan, Wang Lin, Liu Yang, dan Zhang Jie adalah sekelompok remaja yang hidup dengan merampok di negeri Oriental. Li Wei, yang merupakan ketua mereka, memiliki kharisma yang luar biasa dan kemampuan taktis yang membuatnya dihormati oleh anggota kelompok tersebut dengan pengetahuan tentang strategi pertempuran dan kepemimpinan yang kuat, ia mampu merancang rencana merampok dengan penuh ketelitian. Di bawah arahannya, kelompok ini bekerja bersama, memanfaatkan keahlian unik masing-masing anggota untuk menciptakan aksi-aksi yang mengguncang kota. Chen Yuan, seorang ahli dalam seni bela diri, bertanggung jawab atas bagian teknis rencana mereka, dengan kepiawaian dalam berbagai gaya pertempuran, ia mampu melumpuhkan lawan dengan gesit. Wang Lin, yang memiliki latar belakang sebagai pandai besi, menjadi tulang punggung dalam menjaga kelompok ini tetap memiliki senjata yang tajam dan siap digunakan. Liu Yang, seorang penjelajah ul
Zhao Zi Feng membawa Zhang Ji Long ke sebuah tempat terpencil di dalam suatu hutan yang rimbun dan lebat. Di tengah hutan tersebut terdapat sebuah lapangan terbuka yang dikelilingi oleh pepohonan tinggi dan vegetasi yang tumbuh subur. Tempat ini tampak sepi dan alami, dengan atmosfer yang tenang dan sunyi, hanya dihiasi oleh suara angin berdesir dan nyanyian burung-burung di kejauhan.Di tengah lapangan terbuka, terdapat sejumlah patok-patok kayu yang tersusun membentuk suatu pola tertentu. Patok-patok ini nampaknya memiliki fungsi dan arti tertentu dalam ujian yang akan dihadapi oleh Zhang Ji Long. Ruang terbuka ini adalah tempat di mana Zhang Ji Long akan diuji dalam keterampilan bertahan hidup, kemampuan membaca lingkungan, serta kreativitas dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di alam liar. Dalam suasana alam yang damai ini, ujian ketiga Zhang Ji Long akan menguji kecakapan dan pengetahuannya dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.Wajah