Pendekar Bertongkat Menuju Puncak

Pendekar Bertongkat Menuju Puncak

last updateLast Updated : 2024-02-02
By:  NdakaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
123Chapters
2.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kehancurannya adalah ketika Wu Shi menjadi cacat dan keluarganya terbunuh dengan cara mengenaskan. Tetapi, sebuah keajaiban muncul dan Wu Shi mendapat kesempatan kedua dengan kembali ke masa lalu. Mengetahui masa depan yang begitu mengerikan, akhirnya Wu Shi bertekad untuk menjadi lebih kuat sebagai pendekar bertongkat. Demi melindungi keluarga serta mencari musuh yang akan datang, Wu Shi bahkan rela jika harus berjalan di atas api.

View More

Chapter 1

Bab 1. Kembali ke Masa Lalu

Dalam penglihatannya secara samar-samar, terbayang seorang wanita berwajah pucat. Sosok perempuan lemah gemulai sedang tersenyum sembari mengelus wajahnya.

"Maaf, karena kamu harus menikah denganku." Satu kalimat yang terucap padanya membuat sesosok pria terguncang.

Begitu terbangun, ia mendapati dirinya berada di pinggir laut. Pasir berwarna terang dan panas menjadi alas tidur, lalu langit yang kebiruan di atas adalah salah satu hal yang paling disukainya.

Mata berwarna hitam, segelap rawa di dasar laut itu terus memandangi langit seakan ia sedang menunggu sesuatu datang. Padahal sudah jelas tidak ada siapa pun atau apa yang akan datang kepadanya.

"Eh?"

Ketika melihat kedua tangan dan kakinya, segera ia sadar bahwa tubuh ini tidak seperti tubuhnya yang selama ini ia ketahui.

"Tubuhku terasa lebih kecil dari yang aku tahu. Tunggu, apa?! Ini 'kan—!"

Dalam beberapa waktu kemudian, lelaki itu tersadar sepenuhnya. Kemudian beranjak dari sana dan lekas mencari tahu daerah apa yang ia singgahi saat ini. Ia merasa familiar.

"Seingatku, aku berada di sini saat usiaku masih 25 tahun. Aku terdampar ke wilayah yang tidak aku kenali karena orang-orang itu membuangku ke laut!" amuknya kesal seraya melirik ke segala arah di sekitar.

Rupanya ia ingat ada kejadian itu. Lantas mengapa sekarang kembali terjadi? Tidak, setelah dipikir kembali, lelaki itu kemudian menyadari ada kemungkinan hal lain yang tidak masuk akal.

"Aku kembali saat sebelum kehancuran keluargaku? Kenapa bisa? Ini tidak masuk akal! Tapi kalau melihat pemandangan ini semua dan tubuhku yang seolah sedikit menyusut, maka mungkin ini terjadi!"

Sosoknya terpantul di air laut yang jernih, memastikan bahwa dirinya benar-benar kembali ke masa sebelum kehancurannya nanti. Orang ini adalah mantan pendekar pedang dan ahli chi. Setelah setahun menikah dengan seorang gadis, putri dari orang biasa yang bangkrut, Ayah, Ibu, lalu istri dan anaknya terbunuh oleh sekelompok berjubah dengan simbol di punggung.

"Aku ingat jelas, harusnya aku mati di tangan kelompok itu! Tapi sebelumnya aku dengan tetangga kurang ajar itu saling lempar batu lalu kemudian kejadian itu terjadi begitu saja."

Ia berjalan mondar-mandir seperti orang yang kebingungan. Sesaat setelah lama berpikir di sana, ia kemudian berhenti karena mengingat sesuatu lain.

"Aku rasa tidak mungkin karena saling lempar batu dia jadi dendam dan ingin membunuh sekeluargaku. Tapi aku rasa dia juga ada di situ meskipun hanya mengejek dari belakang. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?"

Kehancurannya di masa mendatang, di mana dirinya dan sekeluarga terbunuh dengan sadis justru bukan menjadi akhir baginya. Lelaki ini kembali ke masa lalu, entah apa penyebab yang sebenarnya.

"Kenapa bisa aku kembali ke masa lalu setelah mati? Dua tahun ke depan pun aku baru menikah, lalu setahun setelah pensiun aku mati di tangan kelompok itu."

Ingatannya di masa depan tidak hilang, kini ia menjadi seseorang di masa lalu yang mengetahui masa yang akan datang. Suatu keajaiban ia kembali hidup seakan anugrah datang dan memberinya kesempatan kedua.

SRAKK!

Lelaki itu memukul pasir dengan amarah lantaran kematiannya begitu mengenaskan. Terlebih saat itu ia hanya bisa duduk pasrah tanpa bisa melawan mereka karena cacat.

"Kurang ajar. Awal dari kehancuranku sudah dimulai semenjak aku dibuang ke laut. Beruntung aku tahu siapa pelakunya, aku akan temukan dia dan menghabisinya sebelum dia membuatku cacat nanti!"

Di masa kali ini, lelaki itu berencana mengubah masa depan yang jauh lebih baik agar kehancuran itu tidak akan terjadi dalam keluarganya. Dan titik awal kehidupannya saat ini adalah satu kejadian yang menjadi pemicunya.

"Awas kau, Wang Ji!"

Tap!

Tiba-tiba saja seseorang datang dari belakangnya sembari menepuk pundak. Betapa ia sangat terkejutnya karena sama tidak bisa merasakan hawa keberadaan orang ini.

"Musuh?!"

Secara reflek, lelaki itu berbalik badan dan siap akan menyerang namun lagi-lagi ia dibuat terkejut karena orang yang datang adalah orang buta.

"Hei, apa kau mau kurma? Ini salah satu buah yang bisa dipanen di padang pasir. Ini enak loh."

Lelaki buta yang sudah lansia mengatakan sesuatu yang tidak ia pahami sembari menawarkan suatu makanan kecil di tangannya. Ia tersenyum dan menunggu respon dari lelaki muda ini.

"Kau bicara apa?" tanya lelaki itu dengan bingung, sikapnya masih waspada.

"Oh, tunggu. Ternyata kau bukan dari daerah ini. Ya itu sudah kuduga. Seharusnya dari awal aku bicara seperti ini."

Akhirnya lelaki buta mengatakan sesuatu dengan bahasa yang dipahami olehnya.

"Ini kurma. Buah kehidupan yang manis, cocok untukmu yang sedang letih. Ambilah," ucapnya sambil menawarkan kembali.

"Oh ya. Siapa namamu, bocah?" imbuhnya bertanya.

"Aku Wu Shi. Lalu kau sendiri siapa?" Setelah menjawab, Wu Shi lalu bertanya.

Lelaki buta kembali tersenyum dan menjawab, "Aku Asyura. Aku juga punya nama lain Wang Yongchun. Lalu aku juga sering disebut Pendekar Buta, tapi untuk sekarang kebanyakan orang menyebutku sebagai, Raja Pengembara."

"Sekarang adalah masa jahiliyah, masih banyak orang-orang bodoh di wilayahku. Lalu bagaimana denganmu yang terdampar sampai ke sini?" imbuhnya kembali bertanya.

"Aku dibuang ke laut oleh orang-orang yang iri denganku. Makanya aku harus cepat pulang dan mengurusi mereka."

Kurma yang ditawari tidak disentuh olehnya sama sekali. Raja Pengembara itu lantas duduk di bebatuan sekitar sembari memakan buah-buahan tersebut.

"Aku akan membantumu, tapi dengan kondisi tubuhmu sekarang itu tidak mungkin."

"Kenapa?" tanyanya kaget.

"Tubuhmu lemah. Kau yakin bisa pergi sendirian? Karena sehabis naik kapal kau belum tentu langsung sampai ke kampung halaman 'kan?"

Wu Shi sejenak diam dengan mata terbelalak. Apa yang dikatakan Raja Pengembara benar adanya. Tempat ia berada seharusnya sangatlah jauh dari tempat ini maupun daratan di seberang.

"Lalu aku harus bagaimana?! Aku tidak bisa mengulur waktuku terlalu lama!" Wu Shi meninggikan nada suara.

"Mudah saja. Aku akan memperkuat fisikmu selama 7 hari."

Sesuai perkataannya, Raja Pengembara membuat Wu Shi berlatih keras demi menambah kekuatan fisik, stamina dan mentalnya secara otodidak. Terlebih ia harus berlatih di bawah sinar matahari yang panas.

7 hari pun berlalu, Raja Pengembara beranjak dari bebatuan, tempat duduknya.

"Tunggu sebentar! Apa aku hanya akan memperkuat fisik saja seperti ini? Aku tidak merasa ada perubahan sama sekali!" protesnya.

"Mengangkat beban berat, berlari di atas pasir, berenang dan lain halnya. Kita sudah melakukan itu semua."

"Jangan memutarbalikkan fakta. Selain membuat fisikku kuat, aku juga membutuhkan seseorang untuk mengajariku teknik bela diri."

Alasan mengapa Wu Shi meminta diajari teknik bela diri adalah karena ia yakin bahwa dari awal bertemu dengan Raja Pengembara, sosok pria itu sangatlah kuat meski tidak bisa melihat. Tapi, respon Raja Pengembara di luar dugaan.

"Alasan mengapa aku membuatmu bekerja keras adalah agar racun di dalam tubuhmu ternetralisir." Ia berkata sambil menunjuk Wu Shi dan tersenyum.

Dan dalam sekejap, Raja Pengembara menghilang di depan mata. Tiba-tiba saja ia sudah berada di belakang Wu Shi dengan ujung kelima jari menyentuh lehernya.

"Kau sudah kuat. Sungguh kau tidak merasakan apa-apa?"

Siang itu, Wu Shi tak menyangka akan dikalahkan oleh Raja Pengembara dalam sekejap mata. Terlebih, kekuatan yang meluap-luap di luar dan dalamnya, aliran chi meningkat cukup pesat.

"Ah, begitu. Tanpa aku sadari tenaga dalamku meningkat pesat dari yang seharusnya." Wu Shi sadar, pelatihan kerasnya bukanlah pelatihan sepele.

"Tapi guru, teknik—" Meski begitu ia masih meminta diajari.

Raja Pengembara menyahut sebelum kalimat Wu Shi selesai, "Lagi pula, aku sudah kehilangan ilmu semenjak kembali ke negeri asalku."

'Apa? Kehilangan ilmu tapi masih bisa mengalahkan aku?' batinnya bergidik, perasaan aneh ada pada dirinya.

BRUK!!

Wu Shi berlutut di hadapan Raja Pengembara sambil berkata dengan keras, "MAAFKAN AKU GURU! AKU SUDAH SALAH MENILAIMU. SELAMANYA TAKKAN AKU LUPAKAN HUTANG BUDI INI!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
123 Chapters
Bab 1. Kembali ke Masa Lalu
Dalam penglihatannya secara samar-samar, terbayang seorang wanita berwajah pucat. Sosok perempuan lemah gemulai sedang tersenyum sembari mengelus wajahnya. "Maaf, karena kamu harus menikah denganku." Satu kalimat yang terucap padanya membuat sesosok pria terguncang. Begitu terbangun, ia mendapati dirinya berada di pinggir laut. Pasir berwarna terang dan panas menjadi alas tidur, lalu langit yang kebiruan di atas adalah salah satu hal yang paling disukainya.Mata berwarna hitam, segelap rawa di dasar laut itu terus memandangi langit seakan ia sedang menunggu sesuatu datang. Padahal sudah jelas tidak ada siapa pun atau apa yang akan datang kepadanya. "Eh?"Ketika melihat kedua tangan dan kakinya, segera ia sadar bahwa tubuh ini tidak seperti tubuhnya yang selama ini ia ketahui."Tubuhku terasa lebih kecil dari yang aku tahu. Tunggu, apa?! Ini 'kan—!" Dalam beberapa waktu kemudian, lelaki itu tersadar sepenuhnya. Kemudian beranjak dari sana dan lekas mencari tahu daerah apa yang ia s
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more
Bab 2. Titik Awal
Di masa yang sebenarnya, Wu Shi tidak bertemu dengan Raja Pengembara sehingga ia tidak tahu kalau dirinya sudah terkena racun dengan efek yang sangat lambat. Lalu, ia akan kehilangan guru dari perguruan bela diri tingkat rendah serta dua guru dari perguruan tingkat menara dalam peringkat 2 & 3. Penyebab hilangnya mereka tidak diketahui olehnya sampai kehancuran dirinya itu terjadi. Tapi, sekarang ia memiliki kesempatan untuk mencari tahu serta memperbaiki apa pun yang tak sempat ia lakukan di masa sebelumnya. Wu Shi bertekad akan menguak keseluruhan janggal, termasuk melacak pergerakan kelompok berjubah dengan simbol di punggungnya. Setelah satu pekan hanya memperkuat fisik saja, Wu Shi memutuskan untuk tidak menaiki kapal untuk pulang. Berhubung tenaga dalamnya jauh lebih kuat dari yang seharusnya, sekalian saja ia menggunakan chi pedang. Pedang yang dialiri chi-nya sendiri, Wu Shi berdiri di atas pedang yang melayang itu guna menyebrangi lautan lebih cepat. Sesampainya di darata
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more
Bab 3. Guru yang Menghilang
Suatu malam, Wu Shi yang merasa bosan, memilih untuk berjalan-jalan di luar sembari menikmati angin sepoi-sepoi. Wu Shi merasa santai walau hanya sejenak saja. Tetapi ia tidak sengaja melihat seseorang yang ia kenal sedang bersama dengan beberapa orang tak dikenal. "Guru Lan San. Sedang apa di tempat begini?" Ia mengintip dari balik dinding, bermaksud untuk mencuri dengar percakapan mereka namun mereka telah pergi seakan mengetahui ada seseorang di sekitar mereka. "Mereka pergi begitu saja. Ini aneh. Rasanya tidak mungkin aku diketahui, aku sudah menyembunyikan keberadaanku. Atau mungkin karena mereka ingin pergi ke suatu tempat?" pikir Wu Shi. Jatuh pada hari esok, hilangnya guru di perguruan bela diri tingkat rendah akan membuat semua orang geger. Tapi malam sebelum kejadian, guru telah dibawa pergi oleh sekelompok orang yang tak jelas berasal dari mana."Tidak 'kan? Aku berpikir penyebab hilangnga guru bukan karena orang-orang itu. Karena kalau menurut masa yang sebenarnya, gur
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more
Bab 4. Pertarungan Ahli Pedang
Perguruan tingkat menara berada di depan, sementara kultus putih berada di belakang menara pada bagian puncak bukit. Sementara asrama khusus yang diperuntukkan untuk murid-murid berada di sebelah menara. Dari asrama itu, Hao Yun dan Wu Shi pergi keluar menggunakan chi pedang untuk mencapai suatu wilayah terlarang, hutan. "Kau serius ingin melakukannya di sini, Hao Yun?" tanya Wu Shi. "Kalau tidak serius, lalu untuk apa kita ke sini?""Kalau kita kena hukuman, kau yang tanggung jawab sepenuhnya.""Paling-paling hanya satu minggu. Itu tidak membuatmu kerepotan 'kan? Apalagi kau itu murid tersantai."Hao Yun benar, satu minggu adalah masa hukuman mereka usai pertarungan ini. "Ya terserah saja." Tanpa alasan yang jelas, Hao Yun meminta untuk bertarung dengannya. Meski tidak sampai mati, nyatanya pertarungan antara ahli Taichi akan membuat mereka cedera parah nantinya. Ilmu masa depan akan sangat berguna, bagi Wu Shi pertarungan ini akan mudah ia selesaikan tapi ia tidak berniat untu
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more
Bab 5. Masa Hukuman
Dua minggu, adalah masa hukumannya. Jujur saja Wu Shi ingin protes tapi ia tak berdaya. Sekalipun tingkat kedua menara meliriknya, ini akan sama saja karena dirinya telah melanggar hukuman meski masih dicap sebagai murid baru di Perguruan ini."Ha, ya ampun. Apanya yang satu minggu, ini bahkan lebih dari 10 hari. Ini keterlaluan," ucapnya protes namun hanya didengar oleh Hao Yun saja. "Sudahlah, mengeluh tidak akan ada yang berubah. Duduk saja sampa waktu hukuman selesai," sahut Hao Yun sembari melakukan sesuatu. "Kau ini seperti tidak punya agenda lain saja. Tapi, apa yang kau lakukan sejak tadi?" tanya Wu Shi penasaran.Hao Yun tampak seperti memukuli sesuatu dengan suatu benda di tangannya. Terlihat menumbuk dan mengaduk secara bergantian. Baunya sedikit menyengat, entah apa yang ia coba buat namun Wu Shi merasa bau ini pernah ia ketahui sebelumnya."Bau itu, mirip sekali dengan bau yang kucium di tubuh Wang Ji. Sebenarnya apa itu?""Oh, ini? Racun," jawab Hao Yun dengan mudah.
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more
Bab 6. Pemberontakan
Kata-kata Hao Yun mengingatkannya akan masa depan yang hancur. Di masa yang sebenarnya, Wu Shi mati, Wu Shi akan mati. Tapi dengan suatu keajaiban ia kembali ke masa lalu dan berniat merubah masa depan dengan kesempatan kedua ini. "Jangan pernah percaya pada siapa pun. Termasuk diriku."Sesaat Wu Shi terdiam, ia mengerti itu memang yang seharusnya ia lakukan. "Kenapa begitu?" Tapi Wu Shi yang nyatanya tidak sebodoh itu justru memilih bersikap konyol. Mengatakan kalimat tanya seakan tak mengerti sembari tersenyum lebar. "Kau juga mempersiapkan penawarnya saat aku meminun racun itu. Kenapa aku harus mendengarkan perkataanmu?""Hei, kau ini dasar. Seharusnya aku tidak berbicara panjang lebar. Tapi benar deh, kau harus ingat perkataanku jika tidak mau celaka.""Iya, aku paham. Lagi pula aku akan menerapkan itu pada musuh yang akan datang.""Apa maksudmu?" tanya Hao Yun bingung."Alasanku yang protes karena hukumannya jadi dua minggu, adalah karena ingin segera bertemu dengan Ming Hao,"
last updateLast Updated : 2023-11-12
Read more
Bab 7. Melarikan Diri dan Pergi
"Mulai saat ini kita menjadi penjahat."Benar saja, tepat setelah mereka keluar dari asrama, semua para pengawas bahkan para pendekar yang berada satu tingkat di bawah para tingkat menara ikut turun tangan hanya untuk menangkap mereka. Kini sudah lebih dari 3 hari. Itu artinya satu minggu lewat satu hari, masa hukuman mereka masih berlanjut. Namun sepertinya hukuman itu akan ditambah bahkan mungkin lebih parah nantinya. "Kita mau bagaimana ini? Kita mungkin tidak masalah bersembunyi dari para pendekar itu. Tapi akan sangat gawat kalau yang datang mencari kita sekelas Ming Hao.""Itu memang gawat, tapi mungkin dia takkan bergerak.""Kenapa?""Karena dia bukan siapa-siapaku, untuk apa dia memikirkan diriku.""Oh, begitu." Hao Yun tampak tidak peduli dengan jawaban Wu Shi. "Lalu kau, apa kau masih berniat mengikutiku?" tanya Wu Shi."Tujuanku belum tercapai, jadi aku harus mengikutimu. Ada masalah?""Tidak juga. Ada orang lain yang membantu, jujur itu membuatku tenang. Tapi aku akan k
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more
Bab 8. Pria Bertopeng
Ming Hao dan pria bertopeng itu saling mengangkat pedang dan mengayunkannya. Saling menyerang dengan niat membunuh. Situasi saat ini sulit dijelaskan mengapa ini bisa terjadi, lantaran permasalahan inti yang berkaitan dengan kultus masih belum terlihat jelas. "Jangan menyentuh pria itu. Dia adalah pria yang pantas mewarisi kursi pemimpin.""Omong kosong. Pria seperti itu bisa diharapkan? Jangan bercanda, kalau ingin bercanda yang sewajarnya saja Ming Hao!" sahutnya menegas."Aku tidak sedang bercanda. Aura-nya memperlihatkan bahwa dirinya bisa mengubah kultus busuk ini," katanya dengan menyeringai."Ming Hao! Melihatmu yang adalah temanku, tadinya aku ingin kembali membujukmu tapi jika kau terus membela pria itu, maka aku tak punya pilihan lain."BRAK!!Saat itulah Wu Shi datang, pria bertopeng yang terkejut pun segera mengarahkan langkah kakinya tuk menuju ke arah pria tersebut. Ming Hao menghalangi jalannya namun beberapa orang berjubah datang dari belakangnya. Kedatangan mereka s
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more
Bab 9. Wasiat Terakhir
Pada malam ini, banyak sekali kejadian tak terduga. Termasuk kebenaran mengenai pria bertopeng itu ternyata adalah musuh di balik selimut. Dalam beberapa waktu, tekanan aura muncul, pergolakan chi terus membumbung kuat dan kemudian menghilang begitu saja. Sesaat Wu Shi terdiam kaget, jantungnya masih berdegup kencang, keringat dingin bercucuran. Kakinya pun masih gemetar karena merasakan aura tersebut. "Tidak, guru Ming Hao!" Ketika dedaunan bergemerisik, jauh di sana terdapat seorang pria yang tergelatak bersimbah darah. Wu Shi sangat mengenalnya dan ia pun bergegas menuju ke sana. "Itu kau ...Wu Shi?" panggilnya lemah."Guru, guru apa yang terjadi?" "Hei, kita belum resmi menjadi guru dan murid tapi kau sudah memanggilku guru?""Itu tidak penting. Sekarang katakan di mana dia? Apa kau sudah mengalahkannya? Atau justru sebaliknya?" tanya Wu Shi. Ming Hao diam sejenak sebelum mengatakan sesuatu. Ia melirik ke arah samping kanannya lalu kembali bertatapan dengan Wu Shi. "Dia me
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more
Bab 10. Dijatuhi Hukuman
Hilangnya Ming Hao berubah menjadi kematiannya. Situasi yang tak terduga kerap terjadi pada beberapa titik dalam pengulangan waktu ini. Sejujurnya Wu Shi hampir tak sanggup, ia ingin menyerah namun saat melihat jasad Ming Hao, Wu Shi menutup mata. "Aku sungguh bodoh," katanya yang menghina dirinya sendiri. "Jangan berkata seperti itu, Wu Shi. Kematiannya itu tidak terduga bukan? Kita mana tahu kalau musuhnya ternyata ada di dalam tingkat menara selama ini," ucap Hao Yun menenangkan."Ada satu hal yang perlu aku katakan padamu, Hao Yun.""Oh, ya? Apa itu?" "Musuhmu, adalah orang yang berada di peringkat pertama dalam tingkat menara 'kan?""Iya. Dia memakai topeng itu. Gaya berpedang dan cara dia berjalan, semua sama. Jadi aku tidak salah mengira," tuturnya.Wu Shi menjelaskan, "Dia hanya peringkat pertama bayangan, karena sejak awal peringkat pertama itu tidak ada dan dia yang sebenarnya berada di peringkat terakhir."Sontak saja Hao Yun sangat terkejut. Ia sampai bingung harus berk
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status