Share

Bab 252

“Benjamin,” panggil Patricia, “kau, apa kau selama ini mencintai Heceline Beauvoir? Apa kau mencintai keponakanmu sendiri?”

Mendengar itu, Benjamin sempat terdiam untuk berpikir. “Terlalu jauh pikiranmu, kau fokuslah saja dengan yang sekarang. Tidak usah menebak-nebak, tidak ada gunanya.”

Patricia mengepalkan tangannya, entah mengapa dia tidak bisa mempercayai jawaban Benjamin. ‘Kenapa tidak langsung bantah saja tuduhan itu jika memang tidak?’ batinnya.

Namun, Patricia memilih untuk diam dan tidak ingin bertengkar.

****

Seperti biasa di akhir bulan, Helena menyempatkan diri untuk datang ke pusat perbelanjaan.

Kunjungan ini sudah menjadi rutinitasnya. Bukan hanya untuk berbelanja, tetapi untuk mengecek kondisi penjualan produk secara langsung.

Baginya, berada di lapangan memberi perspektif yang berbeda dibanding hanya melihat laporan di atas meja.

Saat sedang berjalan menyusuri lorong toko, Helena mendadak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status