Share

Bab 59

“Mas!” Panggil Zahra, Nazar menoleh ke arah istrinya.

“Iya.”

“Memangnya kamu punya uang?”

“Punya.”

“Uang dari mana Mas?”

“Tabungan.”

“Memangnya, jadi pemulung itu uangnya banyak?”

“Kamu ragu?”

“Nggak.”

“Terus?”

“Ya, sedikit aneh saja.”

“Nggak usah aneh, aku menabung dari kecil.”

“Hasil memunguti rongsokan?”.

“Ya iya lah,” jawab Nazar.

“Sebenarnya sih aku keberatan, kamu bantu orang tuaku sampai ratusan juta. Maksudku bukan bantu tapi ngasih,” ucap Zahra.

“Keluarga istriku, keluargaku juga,” ucapan Nazar seketik membuat Zahra tersentak.

Karena selama ini, Nazar tidak pernah memberitahukan di mana keluarganya.

“Mas, terus kedua orang tuamu ke mana sih?” Tanya Zahra.

“Meninggal dunia,” Jawab Nazar dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

“Kamu tidak punya adik?” Tanya Zahra lagi.

Tapi telepon Nazar berdering, Nazar langsung mengangkat telepon itu.

Lagi-lagi Zahra tidak mendapat jawaban yang diinginkannya.

“Aku ada pekerjaan, mungkin malam pulangnya. Tidak usah menunggu aku, kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status