Share

Bab 64

Keesokan harinya, rumah Ahmad terlihat benar-benar sibuk. Sebelum mereka berangkat ke gedung, semua anggota keluarga disuruh sarapan pagi dulu.

“Ya, iyalah. Nunggu di sana kapan kita makan. Bisa-bisa 2 jam kita menunggu acara penting,” ketus Bude Wati.

Sedangkan keluarga dari Hanum belum terlihat. Mungkin mereka sedang dalam perjalanan ke rumah Hanum.

“Pak Karmin, saya minta tolong ya. Nanti antar saya ke rumah ibu mertua,” ucap Nazar.

“Siap Tuan, apa perlu saya menjemput nanti?” Tanya Pak Karmin.

“Boleh, karena takut acaranya lama,” ucap Nazar.

“Sarapan dulu Tuan, Nyonya,” ucap Mbok Minah.

“Baik Mbok,” ucap Nazar.

Zahra belum terlihat turun dari lantai atas. Maklum Zahra ingin terlihat berbeda di saat pernikahan adiknya.

Baju kebaya yang pakainya, memang satu warna dengan keluarga dari ibunya. Cuma beda model dan bahan, begitu pula dengan Nazar. Dia mengenakan batik yang satu warna dengan Zahra.

Model batik yang sangat terlihat elegan. Semua orang pasti tahu, dengan harga batik ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status