Share

Bab 28

Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara, ternyata Budianto berdiri di ambang pintu keluar rumah.

“Ish, bikin ganggu saja tuh anak,” gerutu Nazar dengan wajah tidak suka.

“Apa Mas?,” tanya Zahra yang mendengar omelan suaminya.

“Enggak,” jawab Nazar singkat.

Budianto tampak berjalan menuju arah Nazar. Tatapan Nazar begitu tajam, seperti siap menerkam mangsanya.

“Tuan….” Ucapan Budi menggantung, saat Nazar menautkan kedua alisnya.

“Kenapa bisa panggil Tuan sih?” Tanya Zahra tiba-tiba.

“Ka___rena, sudah terbiasa nyonya,” jawab Budi gugup.

“Suamiku bukan Tuhan kamu kan?” Tanya Zahra lagi.

“Eh, iya Nyonya Nazar,” wajah Budi langsung pucat pasi.

“Kamu benar anaknya Mbok Minah?” Tanya Zahra dengan tatapan menyelidiki.

“Benar, dia adalah ibuku satu-satunya. Dan selamanya juga satu-satunya,” jawaban Budi, seketika membuat mata Zahra melebar, lalu tertawa tipis.

“Ya tentu jadi ibu kamu selamanya, masa jadi ibu orang lain sih,” tukas Zahra.

“Aku sedang ada urusan, kamu duluan!” Ucap Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status