Istri Muda Untuk Erlang

Istri Muda Untuk Erlang

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Oleh:  Anna Sahara   Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
69Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Erlang sukses dalam karier, namun sial dalam hubungan asmara. Dia memiliki dua orang istri yang cantik, akan tetapi hal itu tidak lantas membuat Erlang menjadi puas dalam urusan ranjang. Pasalnya, Arsyila, istri pertama Erlang mengalami gangguan kejiwaan, sedangkan Zoya, istri keduanya mengidap penyakit berbahaya, hingga ia pun memutuskan untuk mencari istri ketiga. Akankah Erlang mendapat kebahagiaan dengan pilihannya yang ketiga? Atau kehadiran Maya, istri ketiga yang memiliki tujuan lain, hanya akan menjadi boomerang bagi kehidupan keluarganya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Tidak Bisa Menahannya Lagi

"Aku tidak bisa menahannya lagi, Sayang." Dengan napas yang kian memburu, Erlang yang masih memeluk tubuh Zoya menggiring istrinya ke atas ranjang."Jangan sampai seperti ini, Lang! Aku tidak ingin membahayakan kesehatanmu." Zoya berusaha menolak, menahan tubuh Erlang yang masih menikmati tubuhnya melalui cumbuan dan hisapan-hisapan kecil yang semakin lama semakin panas."Akhhhh ...," desis Zoya tiba-tiba tatkala Erlang menggigit puncak dadanya dengan penuh birahi membuat Erlang semakin bersemangat.Khawatir dengan hasrat dan birahi yang tidak terkontrol, Zoya terpaksa mendorong kasar tubuh Erlang hingga pria itu terjungkal ke belakang."Berhenti, Lang, sudah cukup! Ini tidak boleh diteruskan," larang Zoya dengan napas tersengal sengal.Erlang menatap Zoya dengan mata menyala. Ini bukan yang pertama kalinya dia mendapatkan penolakan dari istri sahnya sendiri. Jika bukan karena cintanya yang terlampau besar pada Zoya, mungkin dia sudah meninggalkan wanita itu dan mencari pengganti yang

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Anin
aku dah baca smpi bab 9 ,seru sih ceritanya
2023-12-16 11:05:14
1
69 Bab

Tidak Bisa Menahannya Lagi

"Aku tidak bisa menahannya lagi, Sayang." Dengan napas yang kian memburu, Erlang yang masih memeluk tubuh Zoya menggiring istrinya ke atas ranjang."Jangan sampai seperti ini, Lang! Aku tidak ingin membahayakan kesehatanmu." Zoya berusaha menolak, menahan tubuh Erlang yang masih menikmati tubuhnya melalui cumbuan dan hisapan-hisapan kecil yang semakin lama semakin panas."Akhhhh ...," desis Zoya tiba-tiba tatkala Erlang menggigit puncak dadanya dengan penuh birahi membuat Erlang semakin bersemangat.Khawatir dengan hasrat dan birahi yang tidak terkontrol, Zoya terpaksa mendorong kasar tubuh Erlang hingga pria itu terjungkal ke belakang."Berhenti, Lang, sudah cukup! Ini tidak boleh diteruskan," larang Zoya dengan napas tersengal sengal.Erlang menatap Zoya dengan mata menyala. Ini bukan yang pertama kalinya dia mendapatkan penolakan dari istri sahnya sendiri. Jika bukan karena cintanya yang terlampau besar pada Zoya, mungkin dia sudah meninggalkan wanita itu dan mencari pengganti yang
Baca selengkapnya

Wanita Seksi

Yunani.Erlang bersama sahabatnya tengah duduk santai di atas bebatuan yang tersusun rapi sembari menikmati alunan musik yang disuguhkan Dj sore hari itu. Namun, penampakan seorang wanita yang melintas di depan Erlang sontak mengalihkan fokusnya.Tak berkedip, mata Erlang mengikuti gerak lambat si wanita yang sedang berjalan gemulai dan berlalu menuju keramaian.Seperti sedang menggoda, wanita bernama lengkap Maya saputri itu berbalik lagi dan tanpa ragu mengedipkan sebelah mata, lantas menyapa Erlang dengan hanya menggerakkan jari telunjuknya."Oh shitt!" Pada pandangan pertama, seketika Erlang tergoda dengan wanita yang menggunakan gaun tipis nan mini itu.Tubuh Erlang terasa terbakar dengan keindahan tubuh wanita di depan sana. Entah pesona apa yang dia lihat pada wanita berkulit samo matang itu, padahal selama ini sudah tidak terhitung wanita yang mencoba mendekatinya, namun tak satu pun yang sanggup mematahkan iman pria beristri dua itu.Erlang menurunkan sedikit kacamata hitam y
Baca selengkapnya

Seorang Desainer

Erlang terkesiap mendengar sikap berani Maya. Dia terkejut, karena tidak menyangka jika wanita yang tak memiliki rasa canggung itu ternyata berasal dari negara yang sama dengannya.Namun, yang paling membuat Erlang kaget adalah sikap liar wanita itu dalam hal penampilan yang terlihat menantang dan mudah membaur seperti orang barat pada umumnya.Pun dengan attitude sang wanita yang secara blak blakan menyatakan keinginannya.Erlang tak pernah berharap bertemu dan menyukai jenis wanita yang mudah mengobral tubuh pada setiap laki-laki yang baru ditemui.Dalam pertemuan pertama saja, wanita itu secara gamblang mengajak Erlang ke sebuah ruangan layaknya seorang wanita penghibur. Tentu Erlang merasa risih berkenalan dengan wanita seperti itu, hingga dia berniat mengakhiri tujuannya yang ingin mengenal dekat wanita pemilik tatto kupu kupu di bagian dada itu."Apa maksudnya ini?" Erlang mulai ilfeel, dan tanpa memperkenalkan diri dia hendak melepaskan tangan, seterusnya akan meninggalkan wani
Baca selengkapnya

Mabuk Berat

Jika dibandingkan dengan Zoya dan Arsyila yang cantik memukau, Maya juga memiliki keunikan sendiri. Seksi, elegan, eksotis dan berkelas. Wanita dengan tinggi 175 cm itu tampak mempesona dengan warna kulit sawo matang yang dimilikinya.Dan Erlang baru menyadari akan hal itu, jika cantik tak harus putih seperti kedua istrinya.Kini, Maya telah berdiri di hadapan Erlang, tentu dengan gaya yang sangat menggairahkan, karena niatnya memang untuk menggoda pria tampan berkharisma itu."Malam, Pak Erlang," ucap Maya dengan suara yang penuh damba sambil mengulurkan tangan."Malam, Maya," balas Erlang dengan wajah yang sulit untuk didefinisikan.Tampak sekali jika Erlang takjub dengan penampilan dan persembahan Maya malam itu, namun sebagai pria yang memiliki pesona di atas rata rata, dia tidak ingin menunjukkan rasa kagumnya pada wanita yang baru dikenal.Hanya sebuah senyum tipis yang Erlang persembahkan saat mereka saling berjabat tangan."Selamat ya, Maya, penampilamu sangat memukau malam in
Baca selengkapnya

Jangan Ikuti Kami

Erlang terbangun pada pukul 09.00 pagi. Di bawah selimut berwarna coklat itu dia memijit mijit pelipisnya yang masih terasa pusing akibat mengkonsumsi alkohol di malam sebelumnya."Minuman itu benar-benar membuatku tidak waras," sesal Erlang dan detik kemudian dia mengingat tentang wanita yang sedang bersamanya, di mana mereka berdua sempat menghabiskan waktu hingga sepertiga malam. "Maya ...," desisnya."Apa terjadi sesuatu tadi malam?" Erlang segera duduk dan memeriksa seluruh pakaiannya yang ternyata masih lengkap.Erlang lantas mencari keberadaan Maya yang mana dia ingat jika tubuh mereka sempat menyatu di atas ranjang."Tapi ini kan di kamarku," Erlang bergumam lagi dengan wajah kebingungan. Sungguh, dia tidak bisa mengingat seratus persen kejadian yang sebenarnya.Di saat yang bersamaan, Hendra masuk ke dalam ruangan tersebut sembari membawakan makanan dan minuman untuk Erlang."Akhirnya kamu bangun juga," ucap Hendra lega.Erlang menatap Hendra sekilas, lantas berpindah pada bar
Baca selengkapnya

Bab 6

Puas menikmati indahnya pemandangan alam, Erlang membawa Maya ke sebuah tempat makan. Sebagai orang yang lebih paham dengan destinasi wisata di negara tersebut, Erlang mengajak Maya beristirahat sejenak di sebuah kafe mewah yang menyatu langsung dengan alam."Tempat yang sangat indah," Maya memuji ruangan bergaya Yunani kuno itu. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan yang selama ini belum pernah dikunjungi.Tersenyum hangat menatap ekspresi Maya, Erlang lantas menarik sebuah kursi untuk wanita itu. "Apa kamu sudah pernah ke sini sebelumnya?" tanyanya sekedar basa-basi."Terima kasih," ucap Maya, lantas duduk dengan gayanya yang anggun. Setelah itu, dia pun menjawab pertanyaan Erlang. "Jangankan ke sini, Lang, bermimpi untuk mengunjungi tempat ini pun, aku tidak pernah berani," jelasnya.Erlang melakukan hal yang sama, duduk berhadap-hadapan dengan Maya. "Jangan terlalu merendah, wanita karir sepertimu tidak mungkin tidak pernah mengunjungi tempat seperti ini," tegas Er
Baca selengkapnya

Bab 7

"Kita saling menyukai, lalu kenapa kita tidak boleh menjadi sepasang kekasih?" Maya bertanya dengan penuh kebingungan, karena Marco memang tidak membeberkan kehidupan Erlang secara detail. Seperti yang Marco ceritakan, Erlang hanya memiliki seorang kekasih dan bersama dengan wanita itu juga Erlang menghabisi kakak kandung Maya."Aku tidak ingin menjadikanmu sebagai kekasihku," jawab Erlang sembari menatap Maya dengan lekat. Bukan itu tujuan Erlang mendekati Maya. Jelas yang dia inginkan dari Maya hanya untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya, bukan untuk berbagi cinta dan perasaan yang didefinisikan sebagai sepasang kekasih."Kenapa? Apa alasannya?" Maya mulai merasa khawatir jika Erlang mungkin saja sudah mengetahui rencana buruknya."Aku tidak butuh kekasih lagi.""Why ...?" Lagi, Maya penasaran alasannya. Sejauh ini, pesona Maya bisa dibilang sempurna dalam menggaet lawan jenis, lalu kenapa pria itu menolaknya? Dan tadi, bukankah Erlang juga menyatakan rasa suka padanya?Erlang t
Baca selengkapnya

Bab 8

"Maya sedang menunggumu, Lang," Hendra memberitahu. Erlang yang sedang menyeruput kopi di balkon kamarnya segera menoleh pada sang asisten. "Untuk apa dia menemuiku lagi, apa tidak cukup dia mempermalukanku kemarin? Pakai blokir nomor segala," jelasnya dengan geram, lalu menyeruput kembali kopi hangat yang hanya tersisa setengah."Alaaah, jangan banyak gaya lagi, mumpung dia datang, temui sana!" Hendra malas meladeni atau pun berdebat. Dia paham jika sifat Erlang yang terlihat dingin kali ini hanya karena ego semata akibat merasa sakit hati ditinggalkan Maya secara sepihak.Erlang berdecak kesal. Hati kecilnya turut menyuruh agar segera berdiri dan menemui Maya. Sambil meraih ponselnya yang berada di atas meja bundar tersebut, Erlang berucap pelan, "Kamu memang paling paham dengan keadaanku.""Ha ha ha ha," tawa Hendra menggelegar mengisi ruangan itu ketika melihat Erlang sudah berdiri. "Aku doakan semoga kamu secepatnya bisa buka puasa," ledeknya.Erlang mengabaikan suara sumbang Hen
Baca selengkapnya

Bab 9

Erlang tersenyum miring mendengar pertanyaan Maya. Momen ini yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya kesepakatan yang akan menguntungkan Erlang, namun juga berdampak bagus untuk Maya.Sepertinya skandal masa lampau terulang kembali. Kisah kali ini juga nyaris sama dengan pernikahan Erlang dengan Arsyila 6 tahun yang lalu. Saat itu, Syila menginginkan tubuh Erlang sebagai pemuas nafsunya, sedangkan Erlang sendiri sedang berusaha ingin mendekati kekasihnya yang telah menjadi istri dari saudara kembar Arsyila. "500 juta untuk pembayaran di muka," Erlang berkata dengan yakin. "Setiap bulan kamu juga akan mendapatkan uang selama menjadi istriku. Selain itu, kamu juga akan tinggal di sebuah apartemen mewah yang akan disediakan oleh Hendra," sambungnya."Selama menjadi istrimu?" Maya merasa tertohok dengan kalimat itu. Ternyata selain pernikahan di bawah tangan, hubungan ini juga sudah dipastikan tidak akan berjalan untuk seumur hidup. Mungkin hanya menunggu Erlang bosan saja hingga dia akhirnya
Baca selengkapnya

Bab 10

Tidak perlu bagi seorang Erlang untuk mengetuk pintu atau membunyikan bel terlebih dulu. Begitu dia tiba di apartment yang ditempati Maya, langkahnya langsung menuju kamar utama.'Lupakan dulu Zoya untuk sementara, lupakan rasa bersalahmu itu!' Erlang berseru dalam hati saat tiba di depan pintu kamar. Mendadak pikirannya kacau balau saat hendak menghadapi malam panjang bersama istri mudanya.Di saat yang bersamaan, pesan Hendra masuk ke dalam ponsel Erlang. Dia membuka sandi, lalu membaca teks dari sang sahabat yang isinya sedang memberikan dukungan.(Selamat berbuka puasa, Bro, nikmati saja! Bukankah kamu sudah keluar uang banyak? Dan ingat, ini semua adalah keinginanmu sendiri dari awal.)Usai membaca pesan dari Hendra, Erlang segera meletakkan ponselnya di atas meja yang berdekatan dengan pintu kamar.'Aku pasti bisa,' suara batin Erlang kembali terdengar.'Huhhh ...!" Erlang membuang napas kasar. Tidak ada yang menyangka jika malam ini pria yang kerap berpenampilan rapi itu sengaj
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status