Share

Bab 31

Semua orang menoleh ke arah Zia. Karena sedang asyik menikmati kue, lalu Hanum bertanya sama anaknya.

“Mau bicara apa kamu, Zia? Jangan bicara yang aneh-aneh.”

Zia terdiam, matanya terus memperhatikan kalung yang dipakai Zahra.

“Mau bicara apa kamu?” Tanya Ahmad.

“Boleh tidak aku pinjam kalungnya Kak?” Tanya Zia, tanpa rasa malu sedikitpun.

“Hah!” Pekik Zahra, langsung menghentikan kunyahannya.

“Tuh benar kan kata ibu, padahal sudah Ibu bilang, jangan aneh-aneh,” ucap Hanum kesal.

“Zia kan cuma pinjam kalung sebentar, kok!” Sergah Zia.

“Zia! Jangan bikin malu ayah. Di sini ada kakak iparmu! Tolong jaga sikap kamu!” Ayah Zahra langsung menegur anak bungsunya.

“Cuma pinjam!” Zia mulai berani membentak ayahnya.

“Zia!!! Kamu sudah keterlaluan! Masa sama ayah kamu berani membentak!” Zahra ikut menegur Zia. Yang dirasa sudah keterlaluan.

“Kenapa sih! Ayah dan ibu selalu saja membela kak Zahra! Aku cuma pinjam kalungnya! Kalau tidak mau ngasih, ya sudah jangan marah-marah!” Ucap Zia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status