Share

Bab 19

“Apa sih Bu? Rasanya dari kemarin ibu teriak-teriak deh sama Zia,” sambar Zia.

Wajah Zia langsung terlihat kesal. Zia tidak terima teguran dari ibunya.

“Bisa nggak kamu? Bersikap sedikit sopan sama kakakmu dan kakak ipar kamu,” ucap ibu Zahra.

Zia malah mendengus kesal, lalu berjalan dan duduk di samping Ibunya.

“Kalian mau makan apa?” Tanya Ibu Zahra sama Zahra dan menantunya.

“Terima kasih Bu, jangan repot-repot. Saya ke sini mengunjungi ayah dan ibu, karena kangen lagi nih,” seloroh Zahra.

Ayah dan Ibu Zahra langsung tersenyum. “ Kalau bisa seminggu sekali nengok kami ya, jangan mentang-mentang sudah punya suami lupa deh sama kita,” ucap Ayah Zahra sambil terkekeh.

Suasana kembali hening, wajah dia masih terlihat cemberut. Tangannya asyik bermain ponsel.

“Zahra, sekalian saja, ada yang ingin Ayah bicarakan,” ucap Ayah Zahra tiba-tiba.

“Oh ya? Mengenai apa sih, Yah?” Tanya Zahra penasaran.

“Lah memangnya kalau dibahas, Kak Zahra mau bantu gitu? Apalagi suaminya seorang pemulung,” s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status