Share

Bab 21

“Ayo kita pulang!” Nazar buru-buru menarik istrinya.

“Lho, kok Mas,” Zahra langsung terkejut.

Langkah Zahra seperti terseret-seret, saking cepatnya langkah Nazar.

“Mas, Jangan cepat-cepat dong. Kakiku ini sakit,” Zahra langsung menegur suaminya.

“Ups, sorry sayang,” Nazar langsung mengendorkan langkahnya.

“Maaf,” ucap Nazar sambil melepaskan pegangan tangannya.

Mereka berdua akhirnya tiba di parkiran. Nazar langsung menyalakan mesin mobil,dan melesat pergi.

“ Kita langsung ke mana Mas?” tanya Zahra.

“Pulang,” jawab Nazar dengan wajah dingin.

“Tapi aku lapar,” ucap Zahra lagi.

Nazar tidak menjawab sedikitpun, matanya tetap fokus menyetir ke depan. Kecepatan mobilnya di atas rata-rata, tapi Zahra merasa nyaman. Mungkin karena mobil mewah, hingga Zahra tidak merasa ketakutan sedikitpun.

Setelah 20 menit perjalanan, Nazar langsung menghentikan mobilnya di sebuah restoran.

“Katanya langsung pulang,” ucap Zahra sambil menoleh ke arah suaminya.

“Tadi bilang lapar kan,” tukas Nazar cepat.

“Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status