Premanku Canduku

Premanku Canduku

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-05
Oleh:  NDRA IRAWAN  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
33 Peringkat. 33 Ulasan-ulasan
35Bab
8.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Wanita mana yang tidak senang jika dirinya terlihat cantik, menarik dan disukai banyak orang terutaman lawan jenis. Tapi bagaimana jika cantik, menarik dan disukai banyak orang itu terjadi secara mendadak. Tanpa melakukan perawatan khusus, tanpa operasi plastik dan tanpa melakukan ritual mistis sejenisnya. Firda mengalamaninya. Dia bahkan sama sekali tidak tahu dan tidak mengerti mengapa semua orang menganggapnya mendadak sangat cantik, menarik dan menggairahkan bagai bidadari yang terlempar dari khayangan. Namun Yudis, suami Firda yang sejak dulu tidak pernah mencintai istrinya, sama sekali tidak terpengaruh. Firda yang mendadak cantik mendapat banyak ujian dan godaan terutama dari para lelaki yang mulai tergila gila pada dirinya. Tak sedikit yang berbuat nekad hingga mengancam keselamatan jiwa raga Firda. Sebagai seorang wanita, Firda berusaha menghindari semua godaan dan ancaman yang datang silih berganti dari para lelaki hidung belang itu. Dia tetap setia pada Yudis yang ternyata masih belum bisa move on dari mantan istri pertamanya. Bagaimana Firda bisa bertahan dari segala godaan para lelaki yang sangat menggirurkan? Bagaimana pula dia bisa menghindar dari segala ancaman dan serangan yang datang bertubi-tubi? Benarkah ada lelaki misterius yang selalu melindunginya? Lalu siapa sebenarnya lelaki misterius DI BELAKANG SUAMI itu? Ini bukan cerita horor, tapi kisah romantis yang bisa membuat siapapun baper, berdebar dan penasaran berkepanjangan. Sesekali akan juga melewati lembah yang bisa membuat siapapun mendadak panas dingin. Jangan lupa berikan like, vote dan komentar dalam setiap chapter yang sudah dibacanya.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1) Preman Kampung

“Halo, maaf ini siapa ya?” Aku menyapa seseorang di ujung telepon sana yang nomornya sama sekali tidak kukenal. “Siska, ini gua, Alex!” jawabnya singkat. Seketika detak jantungku terasa berhenti, lalu berdebar-debar tak karuan. Sekujur tubuhku serasa mati rasa, kaku laksana tersambar petir di siang bolong. “Iya Bang, ada apa ya?” tanyaku agak gemetar setelah terdiam beberapa saat. “Nanti jam satu malam, datang ke rumah gua lewat belakang. Datang dalam keadaan telanjang bulat. Saat gua ngeliat lu keluar dari pintu belakang rumah, harus udah bugil. Kalau lu gak mau, maka nyawa suami lu jadi taruhannya!” ancam Alex setelah itu menutup teleponnya. Aku masih ternganga. Terbayang harus berjalan menyeberangi pekarangan belakang rumah sejauh dua puluh meteran dalam keadaan bugil di tengah malam buta. Preman kampung super bejad ini benar-benar sudah gila! Ingin rasanya aku memaki dan menolaknya. Namun aku sangat takut dengan ancamannya. Alex punya banyak teman sesama preman yang bringas d

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Dessy Kardinah
kisah dibaca sangat menarik mudah dimengerti
2023-03-22 00:36:22
1
user avatar
NDRA IRAWAN
VERSI TERBARU DENGAN ALUR YANG SEMAKIN LENGKAP DAN MENDEBARKAN
2022-04-29 14:21:32
2
user avatar
Falling Leaves
ceritanya bagus..penasaran baca lanjutannya. otw top up beli koinnyaaa......
2021-12-16 14:56:13
0
user avatar
Ntaelia
Nama yang cocok untuk lelaki misterius menurut aku, "Darma Subagja" bisa dipanggil Darma atau Bagja, nama yang terdengar sedikit kampungan tapi gak pasaran. Btw, si Gavin ih, Astaghfirullah banget godain bini orang mending sama aku aja hahaa becandaaa! Huhuhuu ....
2021-11-29 23:12:05
0
user avatar
Ar_key
Sepertinya si Firda terlalu terlena dengan balutan masa lalu yang membuatnya melayang ke surga. Demikian juga dengan Yudis yang asyik dengan si Lina yang membuatnya buta. Sepertinya Firda lebih tertarik dengan BIMO nama yang selalu terukir di hatinya hingga lupa dengan suami
2021-11-24 15:39:30
1
user avatar
Rezquila
Tetep yes, narsis Ndra's Beuty.... banyak typo juga kaya aku. Keleha itu apa sih? Klo emak sih yang terbayang namanya Mahendra Panca Setya. Pasti orangnya ganteng kaya dewa Indra, panca kan lima kek Indra kita kan ada 5 si firda bisa mersakn, Setya cintanya selalu ada dalam hati dan jiwa Firda.
2021-11-24 11:35:14
1
user avatar
Mega setia
ah si Mukhsin memang top care...
2021-11-24 11:24:04
1
user avatar
Ee_Maa
Anggaraksa Dijaya, Si Pria misterius masa lalu Firda. Angga/Raksa = Pengawal dan Pelindung yang selalu ada buat Firda. Dijaya = Pria yang dengan masa lalu pahit tetap dapat mewujudkan semua janji terakhirnya dengan Firda.
2021-11-24 11:23:26
1
user avatar
Ee_Maa
Bisikan apakah itu?
2021-11-24 11:20:35
0
user avatar
Queena of dreams
Hai kak... usulan nama pria misterius yang kakak gambarkan tadi... nama yang menarik buat aku "HAMDI" alasanku, nama Hamdi terdengar kampungan, artinya yang selalu di puji, sebagai idola para wanita di kampungnya. Dengan nama Hamdi, dia bisa menyandang keahlian beladiri yang dimilikinya.
2021-11-24 11:09:12
1
user avatar
pasaazka
Nama yang cocok untuk laki-laki misterius adalah Setya atau Satya. Sesuai sifatnya yang selalu setia mendampingi, melindungi dan tetap di sisi Firda apa pun yang terjadi pada wanita itu.
2021-11-24 10:51:01
2
user avatar
Black_Queen
Nama untuk lelaki misterius yang tepat adalah Galih Hamizan ( menurut aku ) bisa di panggil Galih atau Mizan. Galih sendiri berarti lelaki tampan yang baik hati. Sosok misterius juga memiliki wajah yang tampan. Btw, aku pengen lho ndra's beauty launching wkwkwk
2021-11-24 10:37:10
1
user avatar
Azura One
Entah apa yang dipikirkan Yudis. istri cantik dan baik depan mata, masih belum move on sama yang menyakiti. Mendadak cantik aja masih belum ngeh, btw salfok sama Ndra skincare dan Ndrasiar haha
2021-11-24 09:15:18
1
user avatar
Banyubiru
Absence Bang Ndra... .........
2021-11-23 13:10:19
1
user avatar
Mega setia
wah ini ceritanya bagus bingit bingit...
2021-11-22 13:23:21
1
  • 1
  • 2
  • 3
35 Bab

1) Preman Kampung

“Halo, maaf ini siapa ya?” Aku menyapa seseorang di ujung telepon sana yang nomornya sama sekali tidak kukenal. “Siska, ini gua, Alex!” jawabnya singkat. Seketika detak jantungku terasa berhenti, lalu berdebar-debar tak karuan. Sekujur tubuhku serasa mati rasa, kaku laksana tersambar petir di siang bolong. “Iya Bang, ada apa ya?” tanyaku agak gemetar setelah terdiam beberapa saat. “Nanti jam satu malam, datang ke rumah gua lewat belakang. Datang dalam keadaan telanjang bulat. Saat gua ngeliat lu keluar dari pintu belakang rumah, harus udah bugil. Kalau lu gak mau, maka nyawa suami lu jadi taruhannya!” ancam Alex setelah itu menutup teleponnya. Aku masih ternganga. Terbayang harus berjalan menyeberangi pekarangan belakang rumah sejauh dua puluh meteran dalam keadaan bugil di tengah malam buta. Preman kampung super bejad ini benar-benar sudah gila! Ingin rasanya aku memaki dan menolaknya. Namun aku sangat takut dengan ancamannya. Alex punya banyak teman sesama preman yang bringas d
Baca selengkapnya

2) Suami Lemah

Entah ilmu apa yang dimiliki Alex, hingga tak ada seorang pun yang berani menghentikan aksi tengil dan kesewenang-wenangannya itu. Para aparat maupun pihak berwajib setempat pun seolah tinduk pada kearoganan seorang Alex. Mungkin hanya Tuhan yang bisa menghentikannya kelak. Sepertinya Alex mempunya rekam jekak yang sangat mengerikan hingga semua orang lebih memilih diam daripada berurusan dengannya yang besar kemungkinan menjadi korban berikutnya. Menurut bisik-bisik tetangga, sebenarnya Alex sudah sering keluar masuk penjara karena berbagai tindak kriminalnya. Bahkan dia pernah terlibat dalam perampokan dan pembunuhan sadis satu keluarga. Namun anehnya dia bisa lolos dari jerat hukum. Jika masuk jeruji besi,, hitungannya hanya beberapa hari saja. Sungguh sakti sekali manusia bernama Alex ini. Pantas saja dia semakin semean-mena. Jangan-jangan dia memang dibacking oleh oknum-ioknum aparat yang tidak bertanggung jawab? pikirku. Sejak peristiwa itu, Alex semakin menjadi-jadi dan seri
Baca selengkapnya

3) Tumbal Pesugihan

“Fir, bapak pulang duluan ya. Kamu kenapa belum pulang? Emang lagi ngerjain apa?” tanya seorang lelaki berseragam putih-putih khas seorang kepala desa pada seorang staf wanita yang masih duduk serius depan layar komputernya. “Eh iya, Pak. Sebentar lagi saya juga mau pulang. Ini baru selesai nginput RAB CV Mandiri, Pak,” jawab wanita yang berkerudung warna senada dengan pakaian seragam ASN-nya itu penuh rasa hormat. “Kamu kok betah amat tinggal di kantor, Fir. Proyeknya masih lama, mendingan istirahat dulu. Orang-orang udah pada pulang dari tadi.” Pak Mukhsin atau yang biasa disapa Pak Kades kembali mengingatkan anak buahnya. “Iya, Pak. ini juga sedang shoot down komputernya. Silakan Bapak duluan aja.” Firda sedikit membungkukkan badan serta menganggukkan kepala pertanda hormat kepada atasan yang sudah dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri. “Oh iya Fir, lusa Bapak sama Yulia ada kegiatan di kecamatan, tolong disiapkan semuanya!” Lelaki berusia enam puluh tiga tahun itu member
Baca selengkapnya

4) Lelaki Misterius

“Neng… Neng Firda kenapa?” Kembali Pak Hanan bertanya dan tangannya terus dikibas-kibaskan depan wajah Firda. “Eh, maaf Pak. Saya ke warung Bu Qosim dulu sebentar,” jawab Firda sambil melangkah meninggalkan Pak Hasan yang masih melongo. Tak mengerti dengan sikap Firda yang dirasanya sangat aneh. Firda mempercepat langkahnya dengan pandangan yang tak sedikit pun lepas dari warung Bu Qosim yang berjarak kurang lebih lima puluh meteran dari kantor desa. Warung tempat hampir semua staf desa biasa nongkrong sambil ngopi, makan siang dan sebagainya. “Eh, Neng cantik, tumben jam segini belum pulang. Ibu kira udah gak siapa-siapa di kantor.” Sang pemilik warung menyapa renyah, ketika Firda datang dengan wajah yang terlihat melongo dan tampak ragu-ragu. “Mau cari apa Neng? Mau makan, Sayang?” Bu Qosim kembali bertanya dengan sapaan khasnya. Firda sama sekali tidak merespon ucapan Bu Qosim. ‘Tumben Neng Firda jadi aneh begini, sampai-sampai gak bales sapaanku, padahal biasanya dia yang nyap
Baca selengkapnya

5) Lapangan Mukhsin

Setelah melewati jembatan yang melintasi sungai besar pembelah desa, Firda mulai sedikit menurunkan kecepatan laju motornya. Beberapa puluh meter kemudian, dia pun menghentikan motornya, lalu memarkirkannya di pinggir jalan yang bersebelahan dengan lapangan desa. Lapangan sepak bola itu selalu ramai karena menjadi salah satu sarana rekreasi dan olah raga hampir seluruh warga desa. Tak jarang remaja-remaja dari desa sebelah pun main ke sana. Lapangan sepak bola yang menjadi kebanggaan semua warga itu, merupakan hibah dari Pak Kades. Kedermawanan Pak Kades telah membuat dirinya kembali menjabat kepala desa untuk ketiga kalinya. Andai jabatan kepala desa tidak dibatasi undang-undang, mungkin beliau akan jadi orang nomor satu di desanya seumur hidup. Semua warga sangat mencintai Pak Mukhsin, sebagai pribadi juga sebagai kepala desa. Semua orang memprediksi akan sulit menemukan penggantinya kelak, kecuali Yulia, anak kedua Pak Kades. Namun sayang, sejak dulu Yulia sudah menolaknya karena
Baca selengkapnya

6) Pesan Rahasia

“Pesan rahasia apa, Hen. Kamu jangan bikin ibu deg-degan dong!” Firda sedikit nyolot terbawa perasaannya yang sudah benar-benar sangat tegang. “Lima hari sebelum meninggal, Arman memaksa saya untuk menemui Ibu di kantor. Namun saat itu saya sedang sibuk di toko. Lantas malamnya seusai Salat Isya, kami mendatangi rumah ibu.” Hendy bicara dengan sangat hati-hati, sementara Firda masih melongo menunggu kelanjutan ceritanya. “Namun ternyata rumah Ibu sudah pindah ke BTN Antiex. Lalu kami pulang lagi karena sudah terlalu malam. Walau pada awalnya Arman maksa untuk tetap menemui Ibu. Tapi saya mencegahnya karena tidak enak kalau ke rumah ibu udah terlalu malam. Lagian dia kan betemunya tidak mau kalau ada Bapak.” Hendy kembali terdiam. “Terus?” Firda mulai terbawa cerita. “Akhirnya kami sepakat untuk menemui ibu di kantor desa beberapa hari kemudian. Seharusnya hari ini. Namun ternyata rencana hanya tinggal rencana, Arman telah pergi sebelum bisa bertemu dengan Ibu.” Unruk sementara Hend
Baca selengkapnya

7) Mendadak Indigo

Firda hampir terpancing emosinya. Namun dia pun sadar tidak mudah menyangkal gosip tanpa didukung bukti-bukti otentik. Bukan hanya di dunia maya, di dunia nyata pun dalam kenyataannya orang-orang lebih mudah percaya pada hoax. Firda hanya bisa geleng-geleng kepala seraya pergi pulang setelah membeli beberapa kebutuhan hariannya. Namun gosip tentang Arman sepertinya masih akan tetap berlanjut hingga mereka bosan sendiri membicarakannya. ‘Gila, tidak salah yang dikatan Hendi. Ternyata ada gosip yang sangat edan di kalangan warga. Aku tak menduga sudah sejauh itu gpsip tentang Arman. Tapi benarkah semua itu?’ rutuk Firda dalam hati. Namun diakui atau tidak, sesungguhnya dia pun mulai sedikit terpengaruh dengan berita-berita yang masuk ke telinganya. Akhirnya Firda sampai di rumahnya. Baru lima bulan dia dan suaminya menempati rumah di kompleks BTN Antiex. Nama sebenarnya BTN Sindang Sari. Namun karena hampir 80% penghuninya berstatus karyawan PT. Textile Antiex, perumahan itu pun ser
Baca selengkapnya

8) Gosip Bu Qosim

Setelah melaksanakan Shalat Maghrib, bayangan Alex dan sosok ganjil yang menyerupai Alex dan mengerikan itu pun menguap dari pikiran dan bayangan Firda. Saat suaminya pulang kerja, semua sudah kembali seperti sedia kala. Firda pun merasa apa yang dilihat dan dialaminya hanya halusinasi, hingga dia memutuskan untuk tidak menceritakan itu pada suaminya. Hari berikutnya Firda sampai di kantornya jam setengah tujuh pagi. Sengaja dia berangkat lebih pagi karena ingin segera bertemu dengan Pak Hasan untuk menanyakan banyak hal tentang Arman. Namun dia harus kecewa karena ternyata Pak Hasan tidak masuk kerja tanpa alasan jelas. Akhirnya Firda hanya duduk termangu di meja kerjanya seraya menunggu yang lain dan memikirkan semua yang telah dialaminya dipadu dengan semua info yang masuk ke telinganya. Keyakinan Firda mulai sedikit goyah. Ada sebersit perasaan dalam hatinya yang mengatakan jika Arman memang menjadi tumbal pesugihan dan kini arwahnya gentayangan. Sebenarnya Firda juga ingin
Baca selengkapnya

9) Hari H

“Kok lama sekali sayang, katanya cuma sebentar?” tanya Mas Bayu saat aku sampai di rumah. “Iya Mas, tadi Bang Alex ngobrolnya lama banget sama teman-temannya,” jawabku berbohong. “Ya udah kita masuk dulu. Mas juga udah nyiapin minuman hangat buat kamu, Sayang” ajak Mas Bayu sambil tersenyum lembut menghangatkan jiwaku yang kaku dan dingin. Aku benar-benar terharu mendapati kelembutan dan perhatiannya. Lalu buru-buru masuk ke rumah dan bergegas masuk kamar mandi. Aku tidak mau Mas Bayu melihatku menangis karena terluka atas penghinaan Alex, sekaligus terharu atas kebaikan suamiku. ‘Mas Bayu, seandainya kamu tahu, istrimu tercinta ini sudah dua dinodai oleh si manusia brengsek itu. Di dalam rahim istrimu kini telah tersemai benih seorang preman kampung yang bertekad ingin merebutku darimu. Maafkan segala kelemahanku, Mas.’ Aku hanya bisa membatin sambil berusaha menahan isak tangis agar tidak menjadi raungan keras yang akan membuat suamiku cemas dan bertanya-tanya, apa sesungguhnya
Baca selengkapnya

10) Kisah Misteri

Hingga beberapa saat lamanya Hendy dan Firda hanya terdiam. Keduanya asik berkelana dengan pikirannya masing-masing. Firda merenungi banyaknya kejanggalan dalam kematian Arman. Sementara Hendy asik menikmati rokok dan segelas kopinya yang sudah dingin. Isi kepalanya sudah sangat lelah memikirkan yang sedang terjadi. Sebagai seorang sahabat yang sudah menganggap Arman sebagi saudara kandungnya tentu saja Hendy memiliki beban moral yang lebih dibanding siapapun. Dia sangat mengenal karekater Arman dengan keluarganya, lebih dari siapapun. Kehilangan yang dirasakan oleh orang tua Arman, juga dirasakan olehnya. “Hen, ibu boleh tanya sesuatu yang sedikit sensitif?” Firda kembali angkat bicara. Tiba-tiba saja dia teringat dengan obrolan emak-emak kemarin sore. “Silakan Bu. Saya tidak akan menutup-nutupinya,” balas Hendy santun. “Kamu kenal dengan Mas Andi, tukang gali kuburan?” tanya Firda dengan sangat hati-hati. “Astagfirullah!” seru Hendy seraya menghentakan punggung pada sandaran kur
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status