“Halo, maaf ini siapa ya?” Aku menyapa seseorang di ujung telepon sana yang nomornya sama sekali tidak kukenal. “Siska, ini gua, Alex!” jawabnya singkat. Seketika detak jantungku terasa berhenti, lalu berdebar-debar tak karuan. Sekujur tubuhku serasa mati rasa, kaku laksana tersambar petir di siang bolong. “Iya Bang, ada apa ya?” tanyaku agak gemetar setelah terdiam beberapa saat. “Nanti jam satu malam, datang ke rumah gua lewat belakang. Datang dalam keadaan telanjang bulat. Saat gua ngeliat lu keluar dari pintu belakang rumah, harus udah bugil. Kalau lu gak mau, maka nyawa suami lu jadi taruhannya!” ancam Alex setelah itu menutup teleponnya. Aku masih ternganga. Terbayang harus berjalan menyeberangi pekarangan belakang rumah sejauh dua puluh meteran dalam keadaan bugil di tengah malam buta. Preman kampung super bejad ini benar-benar sudah gila! Ingin rasanya aku memaki dan menolaknya. Namun aku sangat takut dengan ancamannya. Alex punya banyak teman sesama preman yang bringas d
Last Updated : 2021-09-30 Read more