Share

Chapter 141

Marren menjerit takut bukan kepalang, ia menatap beberapa orang di hadapannya tergeletak bergelimpangan dengan darah terciprat di mana-mana akibat tembakan dari beberapa arah.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi? Apa yang terjadi?" pekik Marren seraya berural air mata.

"Tolong! Ya, Tuhan, tolonglah saya, tolong....!"

Imbuhnya dengan wajah ketakutan dan berusaha bangkit. Wanita itu kembali bersembunyi di balik kamar dengan tergopoh-gopoh, ia hanya bisa menangis menahan sakit dan ketakutan yang luar biasa dengan semua yang terpampang di hadapannya.

"Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba tiba ada peperangan seperti itu? Ya Tuhan.... Mommy, Arsan, apa saya akan mati? Saya akan mati! Oh sayang" ujar Marren mengelus perutnya yang membuncit.

"Arsam Anak kita," lirih Marren yang lelah berputus asa.

Marren semakin terisak ketakutan dan terus berdo'a dalam hati. Dengan sekuat tenaga ia mendorong pintu kamar dan menutupnya.

Namun, alangkah terkejutnya saat is melihat sebuah sepatu panto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status