Share

Chapter 155

Marren menatap sosok Arsan yang berbaring lemah tak berdaya di hadapannya.

Kini ia harus kuat menghadapi kenyataan yang ada.

Wanita cantik itu hanya terdiam membeku dan menatap satu persatu alat yang terpasang di sekitar tubuh Arsan dengan selang atau pun kabel yang berakhir di badan Arsan.

Sebuah selang pun melekat di dalam mulut Arsan yang sedikit terbuka.

Dengan tangan gemetar hebat, Marren memegang punggung tangan awan yang diam tak bergerak.

Tangan yang dulu selalu kokoh menggenggamnya itu, kini terkulai lemah dengan selang infus tertancap di sana Marren menggenggam ringan tangan dan jari-jemari Arsan.

Marren menciumnya tanpa mengatakan apa pun.

Seraya memandang wajah Arsan yang terlelap, Marren memeluk tangan itu meletakkannya pada pipinya.

"Syukurlah, Nyonya terlihat tenang dan baik-baik saja sejak siuman tadi. Nyonya, sepertinya sudah menerima keadaan Tuan Muda," ujar Naura memecah kesunyian.

la menatap Marren melalui kaca transparan di balik ruangan itu bersama Arland.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status