Share

Chapter 158

Mendengar ucapan Arsan yang terbata-bata, Arland tak kuasa menahan gelak tawanya dan membuat Marren dan Madya menatapnya dengan tatapan heran.

"Ada apa, Arland? Apa yang sebenarnya terjadi?" tegur Madya yang langsung membuat Arland menghentikan gelak tawanya.

Lalu dengan menyisakan tawanya, akhirnya Arland mengakui, bahwa dia sengaja membisikkan kata-kata itu untuk membuat Arsan marah dan bangun.

"Apalagi yang bisa membuatmu marah selain itu? Lihat saja, Ma, bahkan dia bisa melawan dan bangkit dari kematian hanya karena Marren," papar Arland yang membuat Marren dan Madya menangis terharu.

Marren kembali memeluk dan menciumi tangan Arsan.

Sementara Arsan menahan sakit karena tawanya yang terlepas begitu saja.

"Awas... kau... Arland...." ancam Arsan dengan suara berat, namun lagi lagi Arland mengendikan bahunya dengan acuh.

"Bangun dengan benar lebih dulu, baru kau bisa mengancamku," ledek Arland dengan wajah senang.

🥀🥀🥀

Akhirnya setelah beberapa hari di rawat, Arsan diperbolehk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status