Share

Chapter 144

Dengan menahan wajah masam dan kesal, Marren menarik cincin dari jari manis Arsan.

"Kamu mau apa, Marren?" sela Arsan terkejut, namun membiarkan Marren melakukan apa pun yang sedang ia lakukan.

Marren memakaikan cincin Arsan di jari manisnya sendiri, namun benda berbentuk lingkaran emas itu hanya sampai di pertengahan jari Marren.

"Kamu lihat, kan? Cincinmu dulu yang lebih besar dari Saya saja tak muat di jari ini. Apalagi cincin Saya, Arsan? Itulah kenapa saya tak memakainya lagi sejak 4 bulan yang lalu.

Karena tidak bisa. Karena entah bagaimana jari-jemari Saya jadi semakin segemuk ini," sungutnya kesal dan segera mengembalikan cincin itu pada Arsan.

Arsan menerima cincin itu dengan terkekeh.

"Jadi?" sambung Arsan masih menyisakan tawanya seraya menatap Marren yang masih terlihat kesal.

"Ya, begitulah Kamu tak lihat Saya jadi segemuk ini? Dan, Saya juga tak paham, selama mengandung Saya benar-benar seperti orang tak waras.

Makan yang tak pernah kenyang, apa saja Saya makan. O
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status