Share

Chapter 151

Seharian itu Arsan dan Arland sibuk dengan orang-orangnya untuk menyiapkan pesta perjamuan makan malam untuk selamatan kelahiran Si Kembar.

Para lelaki pengawal itu saling bahu membahu menghias rumah, taman hingga teras rumah.

Semua bekerja atas perintah Arland dan Arsan.

Marren yang menyaksikan kekompakan dua Kakak beradik itu terlihat senang sekaligus heran, akan tetapi hati kecilnya berkali-kali mengucap syukur atas perdamaian yang telah mereka lakukan setelah melewati sebuah pertaruhan kematian bersama.

Arsan mendekat ke arah Marren yang berdiri menatapnya dengan terpana, pria tampan itu tersenyum dan merangkul pinggang Marren untuk membawanya masuk kembali ke kamar.

"Kenapa di sini? Ayo, seharusnya Kamu beristirahat. Tenanglah, kita baru menghias dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," hibur Arsan melihat Marren yang terlihat bingung.

"Tidak Arsan, walau saya sempat bingung, tetapi saya sangat senang, akhirnya kamu bisa berdamai dengan Kakakmu," sahut Marren membelai lembu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status