Share

Chapter 152

"Apa maksud Kakek?" tanya Arsan pura-pura kebingungan.

la lalu berbalik menatap dinding yang telah terpajang foto dalam bingkai dengan ukuran yang sangat besar.

Foto-foto itu menampilkan gambar Papa dan Mama Arsan serta Daddy dan kakek Marren.

"Ada apa dengan, Kakek? Arsan hanya ingin kita sama sama berdoa untuk mereka. Agar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan pesta ini, Kek. Hanya itu. Apa Arsan salah, Kek?" imbuh Arsan dengan wajah sedih.

Walau sempat tak enak hati, akan tetapi Kakek Ryzadrd tetap menolak kembali ke atas panggung.

Akhirnya Arsan memutuskan menempatkan Kakeknya di kursi makan yang telah ia sediakan khusus untuk Sang Kakek.

Dan Arland pun mengambil alih acara dan melanjutkan pidato Sang Kakek, mewakili keluarga Ryzadrd yang tertua.

"Maafkan atas yang terjadi, Kakek saya memang sedang dalam kondisi yang kurang sehat saat ini, jadi biar saya sebagai perwakilan keluarga Ryzadrd tertua akan melanjutkan sambutan ini," buka Arland dengan sikap penuh simpati dan memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status