Share

Pernikahan Mendadak dengan Pria Terkaya
Pernikahan Mendadak dengan Pria Terkaya
Author: Chiara Arches

Bab 1

Pada bulan Maret, di Kota Yunara. Cuaca di malam hari masih sangat dingin.

Camilla Norris berbaring di atas ranjang kayu sambil memeluk putrinya, dengan dua bantalan hangat di kakinya, tetapi dia masih saja merasa kedinginan.

Sebelumnya, dia masih bisa menggunakan selimut penghangat elektrik. Namun, kakak iparnya mengeluh bahwa dia boros listrik, sehingga kakak iparnya menutup stopkontak di kamarnya dengan semen.

Pada saat ini, terdengar lagi suara kakaknya dan kakak iparnya bertengkar dari ruangan sebelah.

Suara ini tidak jelas, tetapi sangat memekakkan telinga.

"Mana ada adik ipar yang membawa anaknya tinggal di rumah orang tuanya padahal kakak iparnya lagi hamil? Nggak peduli seperti apa pun karakter Tuan Shawn, dia nggak mengeluh adikmu membawa anak haramnya dan bersedia memberikan maskawin sebesar satu miliar! Pada saatnya, kita juga bisa pindah ke rumah yang lebih besar!"

"Apa pun yang terjadi, besok, aku akan pergi mencari Tuan Shawn untuk menentukan tanggal pernikahan mereka ...."

Camilla mengambil penyumbat telinga dari bawah bantalnya dan menutup telinga putrinya.

Dengan bantuan sinar bulan, dia menatap wajah putrinya yang terlelap dengan perasaan masam.

Shawn Marvin adalah seorang pemain, dengan karakter yang sangat rendahan. Camilla tidak akan membawa putrinya dan menikahi seorang bajingan.

Sambil memikirkan hal ini, Camilla mengeluarkan ponselnya dan menghubungi pria yang pernah dia selamatkan lima tahun yang lalu.

Pria itu adalah seorang tentara bernama Liam Clark.

Setelah percakapan sederhana melalui pesan singkat dan mengetahui bahwa Liam masih lajang, Camilla pun mencoba bertanya: "Kamu mau menikah denganku, nggak? Anggap saja untuk balas budi karena aku sudah menyelamatkanmu dulu."

Tak disangka, Liam menyetujui permintaan Camilla.

Liam adalah orang yang tahu berterima kasih, jadi Camilla tidak ingin membohongi pria ini. Camilla pun mengirimkan pesan: "Aku punya seorang putri yang berusia empat tahun."

Dia khawatir Liam akan merasa keberatan dengan hal ini, seperti para pasangan kencan butanya sebelumnya, jadi dia bergegas menjelaskan.

"Aku nggak akan mengganggu dirimu, aku juga nggak memerlukanmu untuk membesarkan putriku! Kami nggak akan membawa masalah apa pun pada hidupmu."

"Akhir-akhir ini, aku terkena masalah, jadi aku memerlukan status sudah menikah! Setelah masalah ini terselesaikan, aku akan bercerai denganmu. Aku jamin aku nggak akan mengganggu hidupmu ke depannya."

Setelah Camilla menunggu dengan gelisah untuk sangat lama, Liam akhirnya membalas pesannya. Mereka pun berjanji untuk bertemu di Kantor Urusan Agama pukul setengah sepuluh besok pagi.

Keesokan harinya.

Setelah membantu ibunya menata rak di pasar swalayan di lantai bawah dan sarapan, Camilla membawa sebuah tas ransel kecil berwarna merah muda dan mengendarai sebuah sepeda motor listrik yang juga berwarna merah muda untuk mengantarkan putrinya ke Taman Kanak-Kanak.

Setibanya di depan gerbang sekolah, Shella Norris, putrinya Camilla, bertanya dengan suara rendah, "Ibu, apa itu anak haram? Kenapa Bibi dan teman-teman di TK menyebut Shella dengan panggilan itu?"

Ternyata, semalam, putrinya mendengar semuanya, tetapi terus berpura-pura tidur lelap.

Shella baru berusia empat tahun, tetapi dia terlalu bijak untuk usianya.

Camilla memegang pipi putrinya yang kemerahan dan berkata dengan lembut, "Kata siapa Shella anak haram! Shella punya ayah, tapi ayahnya Shella sudah meninggal sebelum Shella lahir!"

"Shella, jangan pedulikan ucapan orang lain, ya. Kita hanya perlu menjalani hidup kita dengan senang hati."

Namun, suasana hati Shella tidak membaik. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Setelah Ibu menikah, apakah paman baru itu akan membenci Shella dan mengeluh kalau Shella nggak patuh?"

"Nggak mungkin! Tuan putrinya Ibu paling patuh dan disukai semua orang!" kata Camilla.

Camilla memeluk putrinya sambil menahan air matanya. Dalam hatinya, dia bersumpah bahwa dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi!

Putrinya adalah segalanya. Tidak ada yang bisa mencemooh putrinya!

Setibanya di Kantor Urusan Agama, Camilla mengirimkan posisinya pada Liam.

Sesaat kemudian, terdengar deru baling-baling dari udara.

Tiga helikopter terlihat sedang berputar di ketinggian rendah, mengelilingi Kantor Urusan Agama.

Semua orang mendongak untuk melihat situasi ini. Di paling depan, terdapat sebuah pesawat tempur dengan bentuk yang sangat keren, membuat semua orang ketakutan, seakan-akan ada peluru meriam yang bisa dijatuhkan kapan pun itu.

Orang-orang pun mulai berdiskusi. Apakah akan terjadi perang?

Untuk sesaat, semua orang merasa panik.

Namun, setelah satu putaran, tiga pesawat itu terbang ke kejauhan.

Camilla tidak berniat untuk memerhatikan hal itu. Setelah menunggu hampir satu jam, Liam tidak menerima panggilannya dan juga tidak membalas pesannya.

Apakah pria itu menyesali keputusannya?

Camilla merasa sangat kecewa. Dia menghapus nomor telepon Liam dan hendak meninggalkan Kantor Urusan Agama. Namun, pada saat ini, sebuah taksi tiba-tiba berhenti di depan pintu.

Pintu mobil terbuka dan seorang pria turun dari mobil tersebut.

Pria ini mengenakan setelan jas rapi berwarna hitam dan sebuah kacamata hitam yang besar, dengan aura yang sangat dingin.

Setelah tidak bertemu selama lima tahun, Camilla hampir tidak bisa mengenali pria ini. Namun, setelah pria ini melangkah menghampiri Camilla dengan kakinya yang jenjang, Camilla baru yakin.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shamiya Shidique
ceritanya persis dengan di sebelah, suami pemalasku ternyata milyarder. cuma beda nama tokohnya.. tapi disana bukunya sudah dihapus cuma sampe 200 bab. semoga disini bisa sampe selesai ya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status