Share

Bab 66

Setelah diam sesaat, Ammar segera memahami maksud Maudy. "Kamu punya cara untuk menghentikan wabah ini?"

"Ya." Maudy tanpa sadar menjadikan Ammar sebagai orang yang paling dipercayainya. Selain itu, dia memang butuh seseorang yang bisa diajak berdiskusi.

Ammar tidak berharap Maudy bertemu Ilham. Namun, dia bukan orang yang tidak rasional. Ammar tahu mana yang lebih penting. Jadi, dia mengangguk dan berkata, "Aku akan pergi denganmu."

Selain itu, Ammar memang ingin berbicara dengan Ilham. Maudy mengira Ammar mencemaskan dirinya. Dia meminjam kursi roda, lalu meminta izin dari Petra. Setelah mendapat izin, Maudy dan Ammar sama-sama menemui Ilham.

"Pakai ini." Maudy mengeluarkan cadar putih dari sakunya. Dia memakai satu, lalu memberikan satu lagi kepada Ammar.

Ammar cukup terkejut. "Rupanya kamu punya barang seperti ini?"

"Kamu tahu apa ini?" tanya Maudy.

"Ya." Ammar mengangguk. "Saat bertempur di perbatasan, ada prajurit yang terkena wabah. Tabib militer menyuruh kami pakai cadar supaya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status