Share

Bab 4

"Ayah, apa yang kamu bicarakan? Kapan aku bilang mau menikah dengannya!" seru Keisya dengan malu.

"Nona Keisya, nggak usah khawatir! Aku datang untuk membatalkan pertunangan!" Nathan berkata sambil tersenyum, "Tuan Besar Dhafir, sekarang aku belum berencana untuk menikah, jadi aku datang untuk membatalkan pertunangan ini!"

"Eh ... Nathan, apa Keisya menyinggung perasaanmu hingga membuatmu ingin membatalkan pertunangan?" ujar Dhafir dengan panik.

"Ya, kalau benar begitu, aku akan menyuruh Keisya minta maaf padamu!"

Erland mengerutkan kening. Bagaimana mungkin dia rela kehilangan menantu hebat seperti Nathan.

"Nona Keisya nggak menyinggungku, sekarang masih ada urusan lain yang perlu kutangani, maaf!" kata Nathan dengan terus terang.

"..."

Semuanya dikejutkan oleh ucapan ini dan curiga bahwa Nathan merasa Keisya kurang cantik?

Melihat Nathan bersikeras ingin membatalkan pertunangan, Keisya pun kesal. Ada banyak pria yang ingin mengejarnya di Kota Nuansa, tetapi Nathan malah menolaknya. Keterlaluan sekali!

Apa kesehatan Nathan bermasalah?

Benar, pasti seperti itu!

Ketika memikirkan hal ini, Keisya agak mengasihani Nathan ....

Namun, Dhafir tidak berpikir demikian. Tadi, dia melihat Nathan mengeluarkan tiga akta pertunangan, pasti ada yang sudah bertindak terlebih dahulu!

Memikirkan hal ini, Dhafir pun bertanya dengan penasaran, "Nathan, tadi kulihat kamu punya tiga akta pertunangan, bolehkah kamu memberitahuku latar belakang kedua gadis lainnya?"

Erland dan yang lainnya langsung mengerti. Mungkin putrinya "ditikung"!

"Karena Tuan Besar Dhafir menanyakan hal ini, aku pun nggak akan menyembunyikannya."

"Satunya bernama Leyka Leonel dan yang satunya lagi bernama Callie Sergio. Keduanya berasal dari Kota Nuansa, apa Anda mengenalnya?"

Setelah selesai berbicara, wajah Nathan memerah. Dia menyalahkan Roland karena menjodohkannya dengan begitu banyak wanita, seolah-olah dirinya sangat kuat ....

"Apa? Kedua gadis itu?"

Mendengar kedua nama itu, Erland kaget, begitu pula dengan yang lainnya.

"Pak Erland, kamu kenal mereka?"

"Aku kenal ayah mereka ..." jawab Erland dengan terbata-bata.

"Oke, aku masih harus pergi ke rumah mereka untuk membatalkan pertunangan! Tuan Besar Dhafir, aku pamit dulu!" Nathan tersenyum pada semua orang, lalu berbalik meninggalkan bangsal.

Dhafir sudah menerima akta pertunangan, bisa dibilang pertunangan ini sudah dibatalkan ....

Setelah Nathan pergi, mata semua orang tertuju pada Dhafir.

"Ayah, apa latar belakang kakeknya Nathan?" tanya Erland dengan penasaran.

"Sepuluh tahun yang lalu, aku sangat beruntung bisa bertemu dengan kakeknya Nathan dan bahkan melihat dua gubernur berlutut untuk memberi hormat pada Kakek Ajaib!" kata Dhafir.

"Apa!?"

Semuanya dikejutkan oleh penjelasan ini. Gubernur adalah pejabat pemerintahan, bisa-bisanya dua tokoh penting seperti mereka berlutut untuk memberi hormat pada kakeknya Nathan!

"Ayah, apa Kakek Ajaib adalah seorang pejabat?" Erland menjadi makin penasaran.

"Aku nggak tahu, kudengar dia mengasingkan diri ke pegunungan, tapi tokoh-tokoh penting rutin mengunjunginya setiap tahun."

"..."

"Nggak boleh! Keluarga Sutama harus memperjuangkan pernikahan ini!"

Erland menatap Keisya sambil berkata dengan tegas, "Keisya, apa kamu punya nomor telepon Nathan? Cepat hubungi dia, katakan malam ini kamu akan mentraktirnya makan!"

"Ayah, apa putrimu nggak punya harga diri!"

"Lagian meskipun dia cukup tampan, dia ... sangat mesum!"

Keisya sangat kesal. Bagaimana bisa ada ayah yang menyuruh putrinya mengejar pria? Apalagi dia adalah pengusaha terkenal di Kota Nuansa, bukankah sangat memalukan!

"Keisya, apa Nathan menyentuhmu?" Mata Tissa bersinar, dia tampak sangat gembira.

"Bu, jangan asal ngomong! Hanya saja ... tadi saat berada di dalam mobil, dia terus menatapku ...." Mengingat cara Nathan menatapnya tadi, Keisya pun menjadi gugup.

"Dia nggak melakukan apa pun padamu?" tanya Tissa dengan kecewa.

"..."

Keisya sungguh tertekan, apa Tissa masih adalah ibu kandungnya?

"Erland, jangan diam di sini. Pergi cari tahu sikap Nathan terhadap kedua gadis itu!"

"Dia merantau ke Kota Nuansa sendirian, kita harus membuatnya merasakan hangatnya rumah. Apa pun yang dia butuhkan, kita sediakan!" Dhafir adalah seorang lelaki tua yang berpengalaman, dia langsung menyusun rencana.

"Ayah memang bijaksana, kami akan pergi sekarang juga!"

"Keisya, temani kakekmu mengobrol di sini."

Erland sangat bersemangat, dia segera meninggalkan bangsal bersama istrinya ....

...

Nathan segera menemukan rumah Leyka. Setelah mengungkapkan maksud kedatangannya, Taslim Leonel mengizinkannya masuk.

"Apa? Kamu tunangan yang dicarikan Tuan Besar untuk Leyka?"

Qaila Cokro kaget. Sebagai ibu Leyka, dia tahu beberapa tahun yang lalu, mertuanya menjodohkan putrinya dengan seorang anak lelaki.

Hanya saja, seharusnya calon menantunya adalah pemuda tampan kaya raya!

Sedangkan Nathan hanya memakai celana jin, kemeja berkerah dan sepatu kasual, berbeda jauh dari kriteria menantu yang dipikirkan olehnya!

"Paman, Tante, aku adalah Nathan!"

"Nathan, aku tahu maksud kedatanganmu, tapi ...." Taslim terbata-bata, sebagian hal sulit untuk diutarakan.

"Kamu tahu?"

"Karena kamu tahu maksud kedatanganku, aku akan mengembalikan akta pertunangan padamu!"

Nathan mengeluarkan akta pertunangan dari tubuhnya, dia menduga bahwa Keluarga Sutama-lah yang memberi tahu Keluarga Leonel soal pembatalan pertunangan.

"Tunggu!"

Ekspresi Qaila berubah muram, dia berkata dengan nada dingin, "Nathan, apa pendidikan terakhirmu? Kamu bekerja di mana? Apa pekerjaan orang tuamu?"

"Apa maksudmu?" tanya Nathan sambil mengerutkan kening.

"Jujur, kami nggak menyetujui pertunangan Leyka!"

"Lagian Ayah sudah meninggal, kami nggak akan mengizinkanmu menikahi putri kami!" kata Qaila dengan terus terang. Dia tampak sangat merendahkan Nathan.

"Hehe, kurasa kamu salah paham! Aku datang untuk membatalkan pertunangan!" kata Nathan sambil mengerutkan bibirnya.

"Kamu datang untuk membatalkan pertunangan?" Qaila dan Taslim membelalakkan mata mereka dengan kaget.

"Bukannya aku sudah memberikan akta pertunangan pada kalian? Izin pamit!"

"Kamu, kamu datang untuk membatalkan pertunangan? Atas dasar apa! Kalau pun dibatalkan, keluarga kami yang membatalkannya!" seru Qaila dengan penuh amarah.

Nathan memandang Qaila dengan dingin, lalu berbalik pergi.

Orang asing dengan aset ratusan triliun pun bersikap sopan di hadapannya. Kalau tidak, mereka akan terjerat masalah!

Suatu hari, putra seorang pengusaha kaya menyinggung Nathan dan keempat anggota tubuhnya patah. Pada akhirnya, penguasaha kaya itu berterima kasih pada Nathan karena tidak langsung membunuhnya ....

"Sayang, jangan marah. Bukankah putri kita nggak menikah dengan Nathan?" Melihat Nathan pergi, Taslim pun menghibur Qaila.

"Hmph! Bisa-bisanya ingin menikahi Leyka, jangan mimpi!"

Setelah dia selesai berbicara, pintu terbuka dan seorang wanita yang mengenakan seragam polisi masuk.

Kalau Nathan masih berada di sini, dia akan menyadari betapa cantiknya wanita ini, tidak kalah dari Keisya. Selain itu, wanita ini tampak sangat gagah ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status