Dua puluh menit kemudian, beberapa mobil van melaju datang dan berhenti di depan Nathan.Setelah itu, Sarhan turun dari mobil. Dia melihat sekeliling, lalu berlari menghampiri Nathan sambil berkata dengan hormat, "Pak Nathan, aku sudah datang! Kalau ada yang diperlukan, silakan perintah aku!""Baik, terima kasih! Bantu aku bereskan ketiga lelaki tua itu!" Nathan berbalik untuk menunjuk tiga orang yang terkapar di tanah.Saat ini, Sarhan baru menyadari ada tiga lelaki tua terbaring diam di atas tanah.Setelah melihat paras lelaki tua itu dengan jelas, dia menarik napas dalam-dalam."Bukannya mereka adalah pelindung Empat Keluarga Besar, semuanya ... mati?""Kamu kenal mereka?" tanya Nathan dengan tenang."Kenal!" Sarhan mengangguk, lalu menjelaskan, " Keluarga Colby dan Keluarga Lutso pernah berseteru, para lelaki tua ini datang dan akhirnya Keluarga Colby pun rugi!""Apa ada banyak pendekar seperti ini di Kota Nuansa?""Nggak banyak, setahuku selain Keluarga Colby, hanya ada empat lela
Manajer bergegas mendekat. Melihat Timo juga datang, dia pun tenang. Dia bahkan menyiapkan ruang pribadi terbaik untuk Timo dan menyuruh para gadis tercantik di klub pergi menemani mereka."Selamat datang, Tuan Muda Timo. Kalau Anda membutuhkan sesuatu, katakan saja!"Manajer itu tersenyum ramah. Dia tidak tahu Timo baru membuat bosnya marah besar!Timo tidak menanggapi, dia menoleh ke arah Nathan yang duduk di sampingnya."Kudengar ada kasino di Klub Superior, bolehkah kami bermain di sana?" tanya Nathan sambil tersenyum."Ternyata kalian ingin main kartu? Nggak masalah, biar kuantar!"Manajer itu mengangguk. Dia tidak peduli dengan status Nathan dan hanya menganggap Nathan sebagai teman Timo."Oh ya, Manajer, tolong aturkan dua gadis paling cantik untuk Kak Barra!"Setelah selesai berbicara, Timo tersenyum pada Barra sambil bertanya, "Kak Barra, apa dua cukup? Mau tambah nggak?""Lupakan soal wanita, kita bicarakan setelah Kak Nathan memenangkan semua uang di kasino!" kata Barra deng
"Silakan pasang taruhan!"Bandar kembali memulai babak baru. Dia terus mengocok cangkir dadu di tangannya.Kali ini, Nathan ikut serta. Setelah bandar meletakkan cangkir dadu di atas meja, dia langsung memasang taruhan dua ratus juta pada angka kembar.Angka kembar berarti angka yang tertera di atas ketiga dadu sama. Peluang munculnya angka kembar sangat kecil sehingga persentase keuntungannya paling tinggi, 24 kali lipat!Semua orang tertegun, seseorang berkata dengan nada main-main, "Anak muda, apa kamu tahu cara bermain? angka kembar baru saja muncul, kali ini nggak mungkin muncul lagi!""Benarkah? Aku nggak melakukan hal yang nggak pasti!" jawab Nathan sambil tersenyum."Hahaha, anak muda, kamu sungguh pandai membual!"Semuanya tertawa, selain pria paruh baya berkacamata yang duduk di samping Nathan. Dia sudah kalah banyak dan cipnya hanya tersisa seratus juta, jadi dia memutuskan untuk mengikuti Nathan bertaruh pada angka kembar!"Ya sudah kalau kalah. Kalau kali ini kalah, aku ak
"Cepat buka cangkirnya!" desak para penonton.Tanpa sadar, bandar itu menelan air liur. Dia memegang cangkir dadu dengan satu tangan dan perlahan-lahan membuka tutup cangkir dengan tangan lainnya.Mata semua orang tertuju pada dadu. Terlihat tiga angka lima, angka kembar lagi!"Astaga! Angka kembar lagi, orang ini sungguh hebat!""Haha! Hari ini klub nggak beruntung, mereka rugi lebih dari seratus miliar!""Sobat, kamu dewa judi?"Semuanya kaget, bahkan film pun tidak semenarik ini!Pria berkacamata yang memasang taruhan dua ratus juta lebih bersemangat dari Nathan. Wajahnya berlinang air mata, dia langsung memeluk Nathan dan mengecup wajah Nathan!"Sobat, terima kasih banyak!" kata pria berkacamata itu dengan gemetaran."..."Nathan mengerutkan kening sambil menyeka wajahnya. Bisa-bisanya orang ini membalas kebaikannya dengan sebuah ciuman?Pikiran bandar menjadi kosong dan tubuhnya gemetaran. Saat ini, dia baru menyadari bahwa Nathan bukan orang biasa!"Sobat, selanjutnya harus pasan
"Tangan Ajaib, kalau bukan besar, kecil maupun angka kembar, bagaimana menentukan hasil taruhannya?" tanya Nathan sambil tersenyum tipis."Eh ...."Tangan Ajaib menatap Nathan dengan curiga, lalu membisikkan sesuatu pada pria berjas sebelum berkata, "Kalau bukan keduanya, aku akan memberimu keuntungan lima kali lipat?""Meskipun keuntungannya lebih kecil, nggak masalah. Besok aku masih bisa datang!""..."Manajer yang mendengar ucapan ini hampir muntah darah. Dia berkata dalam hati, 'Besok aku nggak akan mengizinkanmu masuk. Kalau kamu datang beberapa kali lagi, kasino ini akan bangkrut!'"Nak, pasang taruhanmu!""Seratus miliar, nggak ada satu pun angka di dalam cangkir!" kata Nathan dengan tenang.Timo yang berada di samping tertegun sejenak, lalu mengingatkan, "Kak Nathan, ada tiga dadu di dalam cangkir. Mana mungkin nggak ada angka!""Kamu nggak tahu apa-apa, lihat saja!"Akhirnya Barra yang sedari tadi diam bersuara. Selain itu, dia juga tersenyum nakal ....Mendengar ucapan ini,
"Kamu kenal bos kami?"Mendengar nama Parviz, ekspresi manajer itu berubah drastis."Tentu saja kenal. Katakan padanya Nathan memenangkan banyak uang di kasino, apa dia mau memberikan uang ini padaku!""Apa, kamu ... kamu yang namanya Nathan?""Ya, cepat hubungi majikanmu!""..."Manajer itu sangat kesal, tetapi dia tidak berani membantah. Bahkan bosnya pun takut dengan pemuda di hadapannya ini!Pada saat yang sama, Parviz sedang duduk di ruang kerja sambil menunggu kabar kematian Nathan.Tiba-tiba, pengawal pribadinya berlari masuk untuk membisikkan sesuatu."Apa?"Parviz membelalakkan matanya dengan kaget. Dia bangkit dari kursi dan ekspresinya berubah muram.Melihat reaksinya, Shareef pun bertanya, "Pak Parviz, apa yang terjadi?""Pak Erryl sudah mati!""Nggak mungkin, bukannya Pak Erryl pergi mencari Nathan?"Shareef kaget. Karena Erryl adalah yang paling kuat di antara semua pelindung Empat Keluarga Besar. Bagaimana mungkin meninggal?"Ayo pergi lihat!"Parviz tidak bisa tinggal d
"Tangan Ajaib sudah pergi, dialah yang kalah dari Nathan dan mengakibatkan kasino harus ganti rugi sebanyak ini!""Berengsek!"Parviz marah hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Namun ketika melihat mayat Erryl, dia hanya bisa menggertakkan giginya sambil berkata, "Berikan padanya, berapa banyak pun, berikan padanya!""Bos, berikan semuanya? Lebih dari empat ratus miliar, loh!" Manajer itu tercengang. Kenapa hari ini bos sangat murah hati?"Lakukan sesuai perintahku. Kalau kamu berani bertanya lagi, aku akan membunuhmu!""..."Setelah berkata demikian, Parviz mengakhiri panggilan dengan marah.Shareef yang berada di samping kaget saat mendengar Nathan memenangkan lebih dari empat ratus miliar dari Klub Superior!"Pak Parviz, segera hubungi orang di Kota Kanari. Anak itu terlalu kuat, kita bukan tandingannya!""Biar kucoba!" Parviz mengangguk.Namun, kali ini setelah dia menceritakan seluruh kejadian, orang di ujung lain telepon langsung berkata dengan marah."Aku bisa menjamin Empat Kelua
"Aduh, sakit sekali!""Hehe, dalam pengobatan tradisional, sakit adalah pertanda baik, bertahanlah!""Benarkah? Kalau begitu lebih kuat, yang penting bisa membuatku nyaman!""..."Di bawah terik matahari, Nathan berjalan menuju sebuah rumah kayu dan mendengar percakapan ini.'Gila!''Siang bolong begini, apa yang dilakukan oleh lelaki tua dan wanita cantik itu?'Nathan mengkhawatirkan lelaki tua itu, dia segera membuka pintu dan masuk. Alhasil, dia dikejutkan oleh pemandangan di depannya!Seorang wanita cantik bertubuh indah sedang berbaring di atas kasur. Nathan mengenalnya, dia adalah seorang janda yang mengelola toko kelontong di kaki Gunung Sangar.Lelaki tua berambut putih yang mengenakan jubah polos duduk di ujung kasur, dia sedang memijat wanita itu dengan penuh semangat!Lelaki tua itu melirik Nathan sambil bertanya dengan ekspresi datar, "Kamu sudah pulang?""Kamu, kamu sedang memijatnya?" Nathan tertegun, adegan ini berbeda dengan dugaannya!"Tentu saja!"Lelaki tua itu langs