"Tangan Ajaib sudah pergi, dialah yang kalah dari Nathan dan mengakibatkan kasino harus ganti rugi sebanyak ini!""Berengsek!"Parviz marah hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Namun ketika melihat mayat Erryl, dia hanya bisa menggertakkan giginya sambil berkata, "Berikan padanya, berapa banyak pun, berikan padanya!""Bos, berikan semuanya? Lebih dari empat ratus miliar, loh!" Manajer itu tercengang. Kenapa hari ini bos sangat murah hati?"Lakukan sesuai perintahku. Kalau kamu berani bertanya lagi, aku akan membunuhmu!""..."Setelah berkata demikian, Parviz mengakhiri panggilan dengan marah.Shareef yang berada di samping kaget saat mendengar Nathan memenangkan lebih dari empat ratus miliar dari Klub Superior!"Pak Parviz, segera hubungi orang di Kota Kanari. Anak itu terlalu kuat, kita bukan tandingannya!""Biar kucoba!" Parviz mengangguk.Namun, kali ini setelah dia menceritakan seluruh kejadian, orang di ujung lain telepon langsung berkata dengan marah."Aku bisa menjamin Empat Kelua
"Aduh, sakit sekali!""Hehe, dalam pengobatan tradisional, sakit adalah pertanda baik, bertahanlah!""Benarkah? Kalau begitu lebih kuat, yang penting bisa membuatku nyaman!""..."Di bawah terik matahari, Nathan berjalan menuju sebuah rumah kayu dan mendengar percakapan ini.'Gila!''Siang bolong begini, apa yang dilakukan oleh lelaki tua dan wanita cantik itu?'Nathan mengkhawatirkan lelaki tua itu, dia segera membuka pintu dan masuk. Alhasil, dia dikejutkan oleh pemandangan di depannya!Seorang wanita cantik bertubuh indah sedang berbaring di atas kasur. Nathan mengenalnya, dia adalah seorang janda yang mengelola toko kelontong di kaki Gunung Sangar.Lelaki tua berambut putih yang mengenakan jubah polos duduk di ujung kasur, dia sedang memijat wanita itu dengan penuh semangat!Lelaki tua itu melirik Nathan sambil bertanya dengan ekspresi datar, "Kamu sudah pulang?""Kamu, kamu sedang memijatnya?" Nathan tertegun, adegan ini berbeda dengan dugaannya!"Tentu saja!"Lelaki tua itu langs
"Maaf, aku, aku nggak sengaja!"Keisya Sutama ketakutan hingga wajahnya memucat. Dia berkendara dengan kecepatan tinggi karena terburu-buru untuk pergi ke rumah sakit. Tak disangka, malah terjadi kecelakaan seperti ini."Hanya minta maaf? Kamu menabrak adikku, cepat ganti rugi!" seru preman berkepala botak itu."Benar, benar, cepat ganti rugi!""Kalau nggak mau ganti rugi, tinggalkan mobilmu!"Para preman lainnya menimpali, seolah-olah mereka tidak akan menyerah sebelum mendapatkan uang."Kalian, berapa yang kalian inginkan?" Menghadapi situasi ini, Keisya menjadi panik.Setelah berpikir sejenak, preman berkepala botak itu menjawab, "Berikan satu miliar, kami langsung membiarkanmu pergi!""Aku, aku nggak bawa begitu banyak uang!"Mendengar angka satu miliar, para penonton pun gempar. Pria yang ditabrak terlihat baik-baik saja, tetapi mereka malah meminta ganti rugi sebanyak satu miliar. Bukankah ini keterlaluan?"Kalian meminta uang sebanyak itu? Kalian ingin memerasnya?" kata seorang
"Apa!?"Seluruh anggota Keluarga Sutama kaget dan tidak bisa menerima kenyataan ini."Profesor, tolong pikirkan cara untuk menyelamatkan ayahku. Ulang tahun ayahku yang ke-80 masih belum dirayakan!""Apa akan ada harapan kalau diobati di luar negeri?" tanya Erland dengan cemas.Kalau Dhafir meninggal, Keluarga Sutama akan kehilangan pilar utama. Bisa dibayangkan betapa hancurnya mereka!"Kecil kemungkinan. Penyakit Tuan Besar Dhafir sudah mencapai stadium akhir, sekalipun diantar ke luar negeri, nggak akan sembuh.""Kakek!"Mendengar ucapan ini, Keisya langsung menerjang ke pelukan Dhafir sambil menangis histeris."Gadis bodoh, nggak usah menangis. Lahir, tua, sakit, mati itu hukum alam." Dhafir menepuk bahu Keisya sambil menghiburnya dengan lembut.Seketika, suasana di dalam ruangan menjadi sangat mencekam."Tuan Besar Dhafir masih bisa diselamatkan, mungkin aku bisa membuatnya hidup beberapa tahun lagi!" Akhirnya, Nathan pun bicara."Kamu, siapa kamu?""Nak, siapa yang mengizinkanmu
"Ayah, apa yang kamu bicarakan? Kapan aku bilang mau menikah dengannya!" seru Keisya dengan malu."Nona Keisya, nggak usah khawatir! Aku datang untuk membatalkan pertunangan!" Nathan berkata sambil tersenyum, "Tuan Besar Dhafir, sekarang aku belum berencana untuk menikah, jadi aku datang untuk membatalkan pertunangan ini!""Eh ... Nathan, apa Keisya menyinggung perasaanmu hingga membuatmu ingin membatalkan pertunangan?" ujar Dhafir dengan panik."Ya, kalau benar begitu, aku akan menyuruh Keisya minta maaf padamu!"Erland mengerutkan kening. Bagaimana mungkin dia rela kehilangan menantu hebat seperti Nathan."Nona Keisya nggak menyinggungku, sekarang masih ada urusan lain yang perlu kutangani, maaf!" kata Nathan dengan terus terang."..."Semuanya dikejutkan oleh ucapan ini dan curiga bahwa Nathan merasa Keisya kurang cantik?Melihat Nathan bersikeras ingin membatalkan pertunangan, Keisya pun kesal. Ada banyak pria yang ingin mengejarnya di Kota Nuansa, tetapi Nathan malah menolaknya. K
"Bu, kenapa teriak-teriak? Dari luar pun suaramu terdengar." Leyka mengerutkan keningnya sambil berkata, "Kamu bertengkar dengan Ayah?""Aku malas bertengkar dengannya! Aku kesal dengan anak bernama Nathan itu. Bisa-bisanya bocah kampungan sepertinya datang untuk membatalkan pertunangan, menyebalkan sekali!" kata Qaila dengan marah."Membatalkan pertunangan?""Tadi kamu nggak di rumah. Pria yang dijodohkan oleh kakekmu datang untuk membatalkan pertunangan!" kata Taslim."Kita yang membatalkan pertunangan. Taslim, kamu salah bicara!""..."Mendengar Nathan datang untuk membatalkan pertunangan, suatu emosi muncul di hati Leyka. Meskipun dia tidak peduli dengan pria yang belum pernah dia temui ini, dia tetap kesal!"Leyka, anak itu nggak layak untukmu, nggak usah dipikirin! Nanti aku akan menyuruh bibimu memperkenalkan pria baik untukmu!" kata Qaila."Aku nggak bilang mau menikah!"Ekspresi Leyka berubah muram. Setelah selesai berbicara, dia langsung masuk ke dalam kamarnya dengan kesal.
"30 gramakar bumi, 4 gram notoginseng, 10 gram anggrek putih dan serbuk bulu. Haluskan menjadi bubuk, lalu ambilkan sehelai daun teratai, cepat!" kata Nathan pada perawat di sampingnya."Baik!"Perawat Apotek Flora bergegas pergi. Tak lama kemudian, dia mengantarkan semua benda yang diminta Nathan.Nathan mengoleskan ramuan obat ke area yang terluka, lalu meneteskan sari daun teratai ke atas bekas luka.Saat ini, pria yang semula pingsan mengerang kesakitan."Kak Hugo!"Melihat situasi ini, pria bertato menjadi sangat bersemangat."Jangan berisik! Dia belum sadarkan diri, tapi nggak akan mati. Antar dia ke rumah sakit sekarang juga!""Sebagian luka perlu di jahit , lebih baik di tangani dengan pengobatan modern.""Baik, terima kasih, Dokter. Aku akan berlutut padamu!"Tak disangka, pria bertato yang sebelumnya marah-marah akan berlutut di hadapan Nathan dengan tulus ....Nathan dikejutkan oleh sikapnya. Dia tidak menyangka zaman sekarang masih ada preman yang begitu setia kawan!"Cepat
"Jangan khawatir, Keluarga Sergio nggak menyukai Nathan!" Tissa memutar bola matanya, sejak kapan suaminya pandai mengelabui orang?"Kamu nggak tahu apa-apa!" Erland mengerutkan keningnya sambil berkata, "Pasya terlihat seperti orang jujur, tapi sebenarnya dia sangat cerdik!""Kalau dia bilang nggak suka Nathan, aku yakin dia sangat menyukai anak itu!""Benarkah?"Tissa membelalakkan matanya, dunia pria sangat rumit!"Aku sudah berteman dengannya selama tiga puluhan tahun, apa mungkin aku nggak memahaminya?"Erland tersenyum sinis. Bisa-bisanya Pasya mengatakan Nathan akan berselingkuh, apa dia adalah peramal!"Lalu kenapa kamu nggak menghubungi Taslim?""Keluarga Leonel nggak perlu dihubungi! Kamu nggak tahu sifat istrinya Taslim? Dia pasti nggak suka Nathan. Sekalipun putrinya menyukai Nathan, Qaila akan menentang!""..."Tissa terdiam. Ada apa dengan suaminya hari ini? Kecerdasan suaminya meningkat drastis!Memang benar, Qaila adalah wanita yang terkenal sombong di seluruh kalangan