Share

Pengawal Pribadi Kekasihku
Pengawal Pribadi Kekasihku
Author: Rizki

Bab 1

"Aduh, sakit sekali!"

"Hehe, dalam pengobatan tradisional, sakit adalah pertanda baik, bertahanlah!"

"Benarkah? Kalau begitu lebih kuat, yang penting bisa membuatku nyaman!"

"..."

Di bawah terik matahari, Nathan berjalan menuju sebuah rumah kayu dan mendengar percakapan ini.

'Gila!'

'Siang bolong begini, apa yang dilakukan oleh lelaki tua dan wanita cantik itu?'

Nathan mengkhawatirkan lelaki tua itu, dia segera membuka pintu dan masuk. Alhasil, dia dikejutkan oleh pemandangan di depannya!

Seorang wanita cantik bertubuh indah sedang berbaring di atas kasur. Nathan mengenalnya, dia adalah seorang janda yang mengelola toko kelontong di kaki Gunung Sangar.

Lelaki tua berambut putih yang mengenakan jubah polos duduk di ujung kasur, dia sedang memijat wanita itu dengan penuh semangat!

Lelaki tua itu melirik Nathan sambil bertanya dengan ekspresi datar, "Kamu sudah pulang?"

"Kamu, kamu sedang memijatnya?" Nathan tertegun, adegan ini berbeda dengan dugaannya!

"Tentu saja!"

Lelaki tua itu langsung tahu Nathan salah paham. Dia menegur Nathan dengan canggung, "Dik Dyna sakit punggung, aku memijatnya, apa yang kamu pikirkan!"

Nathan tertegun.

Dia memutar bola matanya sambil berpikir, 'Kamu sudah berusia tujuh puluhan tahun, bisa-bisanya memanggilnya "adik"?'

"Pak Roland, aku sudah baikan, lain kali aku akan mencarimu lagi!"

Dyna Candra tersipu malu, dia segera bangkit dari kasur dan berlari keluar dari rumah kayu dengan tergesa-gesa, seperti seekor kucing yang ketakutan.

"Ehem, maaf, sepertinya aku mengganggumu ya?"

"Tapi jangan salahkan aku, kalian berduaan di dalam ruangan, wajar kalau aku salah paham!" kata Nathan sambil terkekeh.

"Aku malas berdebat denganmu!"

Lelaki tua itu mengabaikan Nathan. Dia menyalakan sebatang rokok sambil berkata dengan tenang, "Jangan bersantai lagi, bersiaplah untuk misi selanjutnya!"

"Astaga!"

"Kek, jadi orang harus punya hati nurani! Lihatlah betapa panasnya cuaca hari ini, minum air dan istirahat sebentar pun nggak boleh?"

Mendengar ucapan Roland, Nathan pun kesal. Dia mengumpat dalam hati, 'Pria jahat!'

Dia bukan hanya harus melayani lelaki tua itu, tetapi juga harus mencuci pakaian, memasak dan menciptakan prestasi di luar negeri. Sekarang, dia bahkan tidak boleh minum air?

"Ini misi terakhir."

"Kembalilah ke Kota Nuansa untuk melindungi satu-satunya keturunan Keluarga Tandio!" kata Roland dengan tenang.

"Nadine Tandio?"

"Benar, gadis itu!"

"..."

Sepuluh tahun yang lalu, ketika Nathan masih duduk di bangku sekolah dasar, Keluarga Lutso, keluarga terkaya di Kota Nuansa mengutus orang untuk menabrak ibu Nathan. Alhasil, ibunya meninggal dan ayahnya menghilang dari muka bumi.

Untungnya saat itu Nathan bersembunyi di sebuah rumah kayu. Namun, para penjahat menemukan keberadaannya dan langsung membakar rumah kayu itu!

Ketika Nathan hampir mati terbakar, Nadine muncul. Dia membawa Nathan keluar dari kobaran api dengan tubuh mungilnya ....

Setelah itu, Roland membawa Nathan yang sekarat ke Gunung Sangar.

Beberapa tahun ini, Nathan mempelajari ilmu kedokteran dan seni bela diri dari Roland. Dia pernah berpikir ingin kembali ke Kota Nuansa untuk membalas dendam, tetapi Roland melarangnya. Tak disangka, kali ini Roland yang menyuruhnya kembali ke Kota Nuansa.

"Ingat! Kali ini setelah turun dari gunung, jangan pernah kembali lagi. Aku sudah menjodohkanmu dengan tiga gadis, kamu urus saja sendiri!" Setelah berkata demikian, Roland melemparkan tiga akta pertunangan ke atas meja!

"Tiga tunangan?" tanya Nathan dengan kaget.

"Kek, kamu kira ginjalku terbuat dari berlian? Menikahi tiga istri, kamu nggak takut ginjalku rusak sepertimu!"

"Dasar berengsek, siapa bilang ginjalku rusak!"

Mendengar ucapan ini, Roland langsung emosi. Dia mengambil sebutir kacang dan menjentikkan kacang itu ke arah Nathan.

"Shiu!"

Nathan menghindar, lalu menoleh ke belakang. Kacang itu menembus dinding kayu yang kokoh ....

"Hehe, ginjalmu sehat, ginjalku yang rusak, oke?" Melihat Roland marah, Nathan segera meminta maaf sambil tersenyum.

Setua apa pun seorang pria, tidak akan ada yang mau terkena penyakit ginjal ....

"Enyah!"

"Sudah tua, masih saja marah-marah. Nanti pembuluh darahmu pecah, loh!"

Setelah berkata demikian, Nathan melarikan diri dari rumah kayu. Kalau tidak, Roland akan menghabisinya!

"Berengsek, kalau berani, jangan lari!" seru Roland sambil keluar dari dalam kamar.

"Jangan lari? Kamu kira aku bodoh!"

Meskipun Roland sudah tua, keterampilannya sangat gesit dan sulit diprediksi!

Setiap kali mencapai kemajuan, Nathan akan menantang Roland. Alhasil, dia dipukuli hingga memar dan memilih untuk menyerah. Dia tidak ingin menyiksa diri!

Roland keluar dari rumah kayu yang terletak di puncak gunung. Dia melihat punggung Nathan yang pergi menjauh sambil bergumam, "Darah ningrat sudah bangkit, sudah saatnya dia mengambil kembali segala sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya!"

...

Di jalanan Kota Nuansa, Nathan memandang kerumunan orang yang ramai. Aksen lokal yang familier bergema di telinganya dan membangkitkan semangatnya!

'Setelah sepuluh tahun berlalu, akhirnya aku kembali. Sudah saatnya aku membalaskan dendam!'

Ketika memikirkan hal ini, suatu cahaya dingin melintas di mata Nathan. 'Keluarga Lutso, tunggu pembalasanku!'

'Dendam yang berhubungan dengan orang tua nggak akan bisa didamaikan. Aku akan membuat kalian membayar ratusan kali lipat!'

Sebuah taksi berhenti di samping Nathan. Sopir taksi menjulurkan kepalanya untuk bertanya, "Pak, mau pergi ke mana? Apa perlu diantar?"

"Pergi ke Jalan Binta nomor 18!"

Nathan membuka pintu mobil dan masuk. Dia ingin pergi menemui Nadine terlebih dahulu.

Setelah sepuluh tahun tidak bertemu, entah gadis kecil yang memanggilnya "Kak Nathan" masih mengenalnya tidak ....

Taksi terus berbelok di sepanjang jalanan kota hingga membuat Nathan curiga bahwa sopir taksi ingin membawanya berkeliling kota. Tepat pada saat ini, terdengar suara rem dan mobil berhenti di sebuah pintu masuk mal!

"Pak, ini Jalan Binta nomor 18!"

"Mal?" Nathan mengerutkan keningnya sambil bertanya dengan suara berat, "Bukannya dulu tempat ini adalah kompleks?"

Kalau sopir taksi itu berani menipunya, Nathan akan menghajar sopir taksi itu!

"Sudah dirobohkan! Pak, kamu sudah lama nggak datang ke sini?" tanya sopir itu dengan penasaran.

"Oh, ternyata begitu!"

Nathan keluar dari mobil dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon. Tak lama kemudian, terdengar suara wanita dari ujung lain telepon.

"Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?"

"Shila, sudah kubilang panggil namaku saja!"

"Saya nggak berani!"

Sebagai salah satu dari empat penjaga Istana Surgo, Shila sangat menghormati Nathan.

"Aku berada di Kota Nuansa, tolong carikan tempat tinggal untukku. Kemudian, bantu aku selidiki seseorang ... tepatnya, empat orang wanita!"

"Saya mengerti!"

Shila mengerutkan bibirnya, menyelidiki informasi empat wanita ....

Laki-laki memang suka mempermainkan perasaan wanita!

Setelah mengakhiri panggilan, Nathan berdiri di pinggir jalan sambil berpikir, 'Apa aku pergi membatalkan pertunanganku dulu?'

'Mengingat selera lelaki tua itu, ketiga gadis itu pasti sangat jelek ....'

Ketika memikirkan hal ini, sekujur tubuh Nathan merinding. 'Nggak boleh, aku harus segera membatalkan pertunangan!!!'

Shila segera mengirimkan informasi yang diminta. Sistem intelijen Istana Surgo adalah yang terbaik di dunia.

Nathan membuka surat elektronik dan melihat sekilas, lalu sekujur tubuhnya membeku!

Tiga wanita yang dijodohkan dengannya adalah polisi, dokter dan presdir.

"Sialan! Apa maksud Pak Roland?"

Nathan menelan ludah. Dia tiba-tiba teringat akan ....

"Brum! Brum!"

Suara deru mobil menyela pikiran Nathan. Dia menoleh ke arah datangnya suara dan melihat sebuah Maserati hitam sedang melaju ke arahnya.

Saat ini, seorang pria muncul dari belakang Nathan dan menerjang ke depan Maserati!

Maserati itu melaju dengan kecepatan tinggi. Meskipun pengemudi sudah menginjak rem, pria itu tertabrak.

"Bum!"

Terdengar suara teredam. Pria itu jatuh ke tanah, dia berbaring di tanah sambil mengerang kesakitan.

Tak jauh dari tempat ini, beberapa preman berjongkok di pinggir jalan sambil merokok, seolah-olah sedang menantikan sesuatu. Mereka bergegas maju untuk mengepung Maserati dan terus menyuruh pengemudi untuk turun dari mobil!

Pintu mobil terbuka, seorang pengemudi wanita berpenampilan keren turun dari mobil.

Bahkan Nathan pun tidak bisa menahan diri untuk melihatnya. Wanita ini sangat cantik dan putih. Selain parasnya yang memukau, sepasang kakinya yang panjang pun membuat banyak pria terkesan!

'Cantik, apa kamu tahu cara mengemudi? Kamu menabrak orang!"

Seorang preman berkepala botak memandang wanita itu dengan cabul. Sepasang matanya dibaluti dengan cahaya mesum ....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status