Share

Bab 3

"Apa!?"

Seluruh anggota Keluarga Sutama kaget dan tidak bisa menerima kenyataan ini.

"Profesor, tolong pikirkan cara untuk menyelamatkan ayahku. Ulang tahun ayahku yang ke-80 masih belum dirayakan!"

"Apa akan ada harapan kalau diobati di luar negeri?" tanya Erland dengan cemas.

Kalau Dhafir meninggal, Keluarga Sutama akan kehilangan pilar utama. Bisa dibayangkan betapa hancurnya mereka!

"Kecil kemungkinan. Penyakit Tuan Besar Dhafir sudah mencapai stadium akhir, sekalipun diantar ke luar negeri, nggak akan sembuh."

"Kakek!"

Mendengar ucapan ini, Keisya langsung menerjang ke pelukan Dhafir sambil menangis histeris.

"Gadis bodoh, nggak usah menangis. Lahir, tua, sakit, mati itu hukum alam." Dhafir menepuk bahu Keisya sambil menghiburnya dengan lembut.

Seketika, suasana di dalam ruangan menjadi sangat mencekam.

"Tuan Besar Dhafir masih bisa diselamatkan, mungkin aku bisa membuatnya hidup beberapa tahun lagi!" Akhirnya, Nathan pun bicara.

"Kamu, siapa kamu?"

"Nak, siapa yang mengizinkanmu masuk? Apa kamu dokter?"

Semuanya tercengang dan menoleh ke arah Nathan.

"Aku datang bersama Nona Keisya!" Nathan sangat tertekan, bisa-bisanya tidak ada yang menyadari keberadaannya?

"Keisya, siapa dia?"

"Ayah, dia Pak Nathan. Dia bilang dirinya adalah seorang dokter dan bisa bantu mengobati Kakek, jadi aku membawanya datang ke sini!" jawab Keisya.

"Kamu dokter?"

Semuanya menatap Nathan dengan curiga. Nathan terlihat baru berusia dua puluhan tahun, jangan-jangan dia masih magang?

"Nak, jangan main-main dengan nyawa pasien!" kata Ferris dengan sungguh-sungguh.

"Aku nggak main-main, aku serius!"

"Tuan Besar Dhafir, hari ini aku bukan hanya datang untuk mengobatimu, tapi juga untuk membatalkan pertunangan!" kata Nathan dengan serius.

"Membatalkan pertunangan?"

"Nak, apa maksudmu?" kata Erland dengan marah.

"Kalau kalian nggak percaya, lihat saja akta pertunangannya!"

Nathan mengangkat bahunya, lalu berjalan ke samping ranjang sambil mengeluarkan tiga akta pertunangan. Dia mengeluarkan akta pertunangannya dengan Keisya dan menyerahkan akta itu pada Dhafir.

Setelah mengambil akta pertunangan itu dan membaca sekilas, Dhafir tercengang!

Saking bersemangat, suara Dhafir menjadi gemetaran. "Nak, kamu Nathan, cucu Kakek Ajaib?"

Kakek Ajaib?

Nathan tercengang, Roland memiliki julukan seperti ini?

"Ayah, dia adalah tunangan Keisya yang sering kamu bicarakan itu?" tanya Erland dengan kaget.

"Benar! Sepuluh tahun yang lalu, aku menetapkan pertunangan ini dengan Kakek Ajaib. Nathan, akhirnya kamu datang, kukira aku nggak akan bisa bertemu denganmu!" Dhafir tampak sangat gembira.

"..."

Semua orang tercengang dan memandang Nathan dengan heran.

Keisya tersipu malu. Sejak beranjak dewasa, dia tahu bahwa dirinya memiliki seorang tunangan. Hanya saja, dia tidak menyangka mereka akan bertemu dalam kondisi seperti ini ....

"Tuan Muda Dhafir, aku akan mengobatimu terlebih dahulu!" kata Nathan sambil tersenyum.

"Baik, kalau begitu aku akan merepotkanmu!" Dhafir langsung mengiakan.

"Pak Dhafir, ini ...."

"Pak Ferris, karena dia adalah cucu Kakek Ajaib, dia pasti bisa mengobatiku, kamu nggak usah khawatir!"

"..."

Ferris tidak bisa berkata-kata, apa Tuan Besar Dhafir sudah kehilangan akal sehat?

Dia menoleh ke arah Erland dan menemukan seluruh anggota Keluarga Sutama tidak bersuara. Terlihat jelas, mereka pernah mendengar soal "Kakek Ajaib" yang disebutkan oleh Dhafir!

Setelah memeriksa denyut nadi Dhafir, Nathan mengeluarkan tas kain yang terbuat dari kulit sapi. Tas itu berisikan sembilan jarum perak dengan panjang yang berbeda-beda.

"Kamu ...."

Sebelum Ferris berbicara, Nathan sudah beraksi!

Dia menusukkan jarum perak ke empat titik akupunktur Dhafir dengan gesit, Meridian Paru-Paru, Meridian Jantung, Meridian Ginjal dan Meridian Limpa.

Jarum perak yang tertancap ke titik akupunktur sedikit bergetar. Nathan memutar jarum-jarum itu, lalu seberkas aliran energi sejati yang tak terlihat mengalir ke setiap jarum perak.

Dalam waktu satu menit, wajah Dhafir yang semula memucat pun menjadi lebih energik.

Namun, wajah Nathan mulai memucat dan punggungnya bercucuran keringat ....

Sepuluh menit kemudian, Nathan mencabut jarum perak dan menyeka keringat di keningnya sambil berkata, "Tuan Besar Dhafir, penyakitmu sudah membaik. Aku akan meresepkan obat tradisional untuk memperkuat jantungmu, kamu akan sembuh total dalam waktu setengah bulan!"

"Benarkah? Terima kasih, Nathan!" Mendengar ucapan Nathan, Dhafir sangat gembira.

"Nak, apa kamu tahu penyakit apa yang dideritai Tuan Besar Dhafir?" tanya Ferris dengan kesal.

"Infark mikoard, 'kan? Nggak parah, kok!"

Ferris dikejutkan oleh jawab ini. Nathan hanya memeriksa denyut nada Dhafir dan langsung tahu bahwa Dhafir menderita infark miokard.

Mereka tidak tahu bahwa saat Nathan berusia 5 tahun, seekor lipan berwarna emas masuk ke dalam mulutnya di malam hari. Sejak saat itu, matanya seperti sinar-X yang dapat melihat menembus segala sesuatu.

Sejak hari itu pula, darah ningrat dalam tubuhnya sepenuhnya bangkit!

Tadi, setelah memindai Dhafir sejenak, dia menemukan bahwa jantung Dhafir tersumbat. Namun, ini bukan masalah besar baginya.

"Hanya dengan beberapa tusukan jarum, Ayah sembuh?" tanya Erland dengan heran.

"Diam! Nathan adalah cucu Kakek Ajaib, dia nggak mungkin bohong!" tegur Dhafir.

"Eh ... Pak Dhafir, bagaimana kalau kamu menjalani pemeriksaan?"

Namun, Dhafir malah menggelengkan kepalanya dan menunjukkan bahwa dirinya memercayai Nathan.

"Tuan Besar Dhafir, karena semuanya mengkhawatirkanmu, sebaiknya kamu menjalani pemeriksaan!" kata Nathan sambil tersenyum tipis.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menuruti saranmu."

"..."

Erland dan yang lainnya terdiam, Dhafir tidak pernah begitu sungkan terhadap orang lain.

Di bawah pengaturan Ferris, satu set alat pengujian tercanggih dikirim ke bangsal VIP.

Dhafir menjalani serangkaian prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan pun segera muncul.

Setelah membaca hasil pemeriksaan, Ferris sontak berseru, "Ini, mana mungkin!"

"Pak Ferris, bagaimana kondisi ayahku?" tanya Erland dengan tergesa-gesa.

"Gumpalan darah di jantung Tuan Besar Dhafir menghilang. Selain itu, pembuluh darah di jantungnya yang semula rusak pun ... pulih!" kata Ferris dengan kaget.

"Pak Ferris, artinya kakekku sudah sembuh?"

"Ya, Tuan Besar Dhafir sudah sembuh!"

Semuanya dikejutkan oleh kata-kata ini dan mengalihkan pandangan ke arah Nathan, seolah-olah sedang menatap alien ....

Ferris adalah seorang profesor ahli jantung dan saraf yang terkenal di Kota Nuansa. Dia bahkan sudah mengumumkan bahwa penyakit Dhafir tidak dapat disembuhkan, tetapi Nathan dapat menyembuhkan Dhafir dengan beberapa tusukan jarum?

"Hahaha! Nathan, cucu Kakek Ajaib memang berbeda, kamu memang adalah dokter yang hebat!"

"Sepuluh tahun yang lalu, Kakek Ajaib memberitahuku bahwa aku memiliki masalah jantung, tapi aku nggak peduli. Untungnya hari ini kamu menyelamatkanku!" Setelah mengetahui bahwa dirinya sudah sembuh, Dhafir sangat gembira.

Siapa yang tidak ingin hidup lebih lama di dunia ini?

"Ck ck, tak disangka di usia semuda ini, keterampilan medismu begitu luar biasa!"

"Ayah memang jago menilai orang, bahkan sudah lama menetapkan pertunangan ini!" Erland sangat gembira.

Hal yang membuatnya lebih bersemangat adalah "dokter genius" muda di depannya ini adalah calon menantunya ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status