"Kak Nathan, lupakan saja ...."Nadine khawatir masalah akan menjadi makin besar, dia menarik pakaian Nathan dengan pelan."Nadine, jangan takut, ada aku di sini. Mereka harus bayar!" kata Nathan."...""Kak Nathan, aku nggak punya begitu banyak uang, apa boleh kukumpulkan dulu?""Terserah!"Tahir memiliki keinginan untuk mati. Bagaimana mungkin dia punya uang ratusan juta? Para preman itu pun memikirkan cara lain dan akhirnya berhasil mengumpulkan 240 juta!Setelah mentransfer uang itu, Tahir memandang Nathan dengan ekspresi memohon sambil bertanya, "Kak, apa kami sudah boleh pergi?""Pergi! Jangan sampai aku melihat kalian lagi!"Mendengar pengampunan dari Nathan, Tahir segera membawa anak buahnya pergi."Bagus! Sobat, keterampilanmu sangat hebat!""Sekelompok preman ini sudah seharusnya diberi pelajaran. Kak, bisa dibilang kamu sedang menghajar sampah masyarakat!"Para pedagang mengacungkan jempol kepada Nathan, tetapi sebagian pedagang khawatir Tahir akan kembali untuk membalas den
"Aku dokter pengobatan tradisional, Dokter Callie bisa bersaksi!" jawab Nathan sambil tersenyum pada Callie.Callie mendeliknya sambil berkata dengan kesal, "Nathan, pankreatitis bukan luka luar, jangan main-main!""Benar, pankreatitis adalah penyakit mematikan. Kulihat kamu masih muda dan hanya seorang dokter pengobatan tradisional, apa kamu sudah mahir?" tanya perawat di samping sambil mengerutkan bibirnya dengan kesal.Kebetulan saat ini kepala rumah sakit sedang melakukan inspeksi. Ferris membawa beberapa kepala departemen datang ke bangsal Femmy.Awalnya, dia hanya akan melakukan pemeriksaan singkat. Tak disangka, dia malah bertemu dengan Nathan. Hal ini membuatnya sangat gembira!Kemarin, Nathan hanya menancapkan beberapa jarum untuk menyembuhkan penyakit Dhafir. Ferris sangat mengaguminya dan terus mencari keberadaannya, tak disangka, mereka malah bertemu di sini.Callie menyapa Ferris dan yang lainnya. "Halo, Pak.""Ya."Ferris hanya mengangguk pelan dan langsung berjalan mengh
Callie melirik Femmy, dia sedang mengobrol riang, tidak terlihat seperti pasien pankreatitis.Apa Nathan sehebat itu?Meskipun dia berasal dari keluarga pengobatan tradisional, hari ini dia baru tahu bahwa akupunktur bisa menghilangkan rasa sakit ....Setelah meninggalkan rumah sakit, Nadine masih bimbang. Dia bertanya pada Nathan, "Kak Nathan, bagaimana kalau aku kembali ke pasar?""Untuk apa kembali ke pasar? Kamu ingin menjaga toko itu seumur hidup?" Nathan menatap Nadine sambil berkata dengan serius, "Sekarang aku sudah kembali, aku nggak akan membiarkanmu hidup seperti itu!"Mendengar ucapan ini, Nadine memandang Nathan dengan linglung. Entah mengapa pria di hadapannya ini membuatnya merasa aman.Sejak ayahnya meninggal, dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini lagi!"Kak Nathan, kalau begitu apa yang harus kulakukan?" tanya Nadine dengan lembut."Begini dong!"Nathan tersenyum, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Timo.Terdengar suara tawa Timo dari ujung lain tele
"Jangan terburu-buru, aku akan menangani mereka!""Kak Nathan, kalau begitu aku akan memberikan dukungan penuh!""Jangan khawatir, akan ada banyak kesempatan!" kata Nathan sambil tersenyum sinis.Karena belum menemukan pendukung Keluarga Lutso, dia akan mulai dari Empat Keluarga Besar!Saat ini, terdengar suara teriakan dari dalam restoran Jerta. "Manajer, aku nggak peduli siapa di dalam, cepat keluar, aku mau makan!""Pak Dalton, mohon maaf, hari ini ruang eksklusif nggak dibuka untuk umum.""Bagaimana kalau aku menyiapkan ruang pribadi untukmu?"Manajer tahu identitas tamu ini tidak sederhana, jadi dia menjelaskan dengan sabar."Kamu nggak mengerti bahasa manusia? Kuberikan waktu satu menit, cepat usir orang di dalam sana. Kalau nggak, aku akan menghancurkan tokomu ini!" seru Dalton Keltano dengan keras.Tamu lain yang mendengar keributan ini pun keluar untuk memeriksa situasi.Setelah melihat orang yang membuat keributan adalah Dalton, semuanya mundur.Karena Dalton terkenal suka me
"Kamu, apa yang kamu lakukan padaku?"Dalton kaget. Tiba-tiba, dia merasakan hawa dingin dari pinggangnya, seolah-olah ada yang meniup pinggangnya."Nanti kamu akan tahu!" Nathan tersenyum sinis, lalu menatap Timo sambil berkata, "Aku mau makan, usir mereka!""Oke!"Tanpa basa-basi, Timo langsung menyuruh satpam melempar ketiga orang itu keluar dari restoran Jerta.Dalton duduk di pinggir jalan sambil berseru histeris, "Tunggu pembalasanku, aku pasti akan membunuh kalian!"Dalton dilempar dari restoran. Seumur-umur, dia tidak pernah dipermalukan seperti ini!Kalau tidak membalas dendam, amarahnya tidak akan mereda!Pada saat yang sama, Nathan dan yang lainnya kembali ke ruang eksklusif. Setelah tahu Nathan hampir membunuh Dalton, Nadine ketakutan hingga memucat!"Kak Nathan, Dalton terkenal kejam di Kota Nuansa. Kamu harus berhati-hati karena sudah menyinggungnya!""Nadine, kamu terlalu meremehkan Kak Nathan. Semut seperti Dalton nggak layak dibicarakan!" kata Timo dengan nada menghina
"Namanya ...."Dalton menggaruk kepala. Saat itu, dia sangat ketakutan hingga tidak mengingat nama lengkap Nathan.Melihat situasi ini, Yimna pun berkata, "Ayah, Kak, kurasa hanya kebetulan. Anak bernama Nathan itu sudah menghilang dua puluh tahun yang lalu, setelah bertahun-tahun berlalu, aku nggak pernah mendengar Keluarga Orlando masih punya keturunan!""Masalah ini nggak boleh dianggap remeh. Kalau dia memang adalah anggota Keluarga Orlando, kita harus lebih berhati-hati!" kata Gilius."Ya, Ayah benar!"Dalton yang mendengar pembicaraan mereka pun kebingungan. Dia berkata dengan panik, "Kakek, Ayah, apa yang kalian bicarakan? Kenapa aku nggak mengerti?""Kamu bilang masih ada orang lain, siapa namanya?" tanya Yetha."Sepertinya Timo Harist, dia menyebut dirinya Tuan Muda Timo. Sungguh nggak tahu malu, beraninya menyebut diri sendiri adalah tuan muda di hadapanku!""Apa? Timo Harist?"Seluruh anggota Keluarga Keltano saling memandang, hanya Dalton yang kebingungan. Dia bertanya pada
Nathan mengikuti Pasya masuk ke dalam sebuah ruangan yang luas. Perabotan di dalam ruangan sangat kuno, sepertinya semuanya adalah peninggalan nenek moyang. Callie sedang makan di meja sambil bermain ponsel."Callie, cepat sapa tamu," kata Pasya sambil tersenyum."..."Callie hanya melirik Nathan sekilas, tatapannya dipenuhi dengan kebencian.Nathan tersenyum tipis, dia tidak peduli. Setelah duduk, dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dan menyerahkan kotak itu pada Pasya."Paman Pasya, ini Pil Energi, terimalah!""Apa!"Mendengar kata "Pil Energi", senyuman di wajah Pasya sontak menghilang dan digantikan dengan keterkejutan!Dia mengambil kotak kayu yang diberikan Nathan, lalu membuka dengan hati-hati. Terlihat Pil Energi berwarna putih dan aroma obat pun tersebar ke udara."Tak disangka, benar-benar ... adalah Pil Energi!" Melihat pil di dalam kotak, Pasya menjadi sangat bersemangat."Ayah, apa itu Pil Energi?"Melihat ayahnya begitu bersemangat, Callie pun bertanya dengan penasaran.M
"Anak muda, apa maksudmu?"Thery kebingungan. Awalnya dia masih menaruh sedikit harapan pada Nathan. Namun setelah mendengar ucapan Nathan, harapannya pun padam ...."Kak Pasya, apa temanmu ini adalah seorang dokter?"Freya agak tidak sabar. Kalau bukan karena Keluarga Sergio dan Keluarga Colby berteman baik, dia sudah mengusir Nathan."Nathan, apa kamu bisa menjelaskan kondisi Tuan Besar Edson?"Pasya pun kaget. Bisa-bisanya Nathan mengatakan "tidak ada gunanya mencari dokter". Bukankah ini seperti sedang mempermalukannya!"Kalau aku nggak salah tebak, seharusnya Tuan Besar Edson kesurupan!""..."Mendengar ucapan ini, Callie diam-diam menggelengkan kepalanya. Tidak dapat diandalkan, bisa-bisanya mengatakan Edson kesurupan?Mendengar ucapan ini, Thery menjadi sangat emosional."Pak Nathan memang hebat. Hanya dengan melihat sekilas, kamu langsung tahu ayahku kesurupan!""Kesurupan?"Callie merasa pandangannya diperbarui. Jangan-jangan memang ada hal semisterius itu di dunia ini?"Maaf