Share

Bab 10

"Aku dokter pengobatan tradisional, Dokter Callie bisa bersaksi!" jawab Nathan sambil tersenyum pada Callie.

Callie mendeliknya sambil berkata dengan kesal, "Nathan, pankreatitis bukan luka luar, jangan main-main!"

"Benar, pankreatitis adalah penyakit mematikan. Kulihat kamu masih muda dan hanya seorang dokter pengobatan tradisional, apa kamu sudah mahir?" tanya perawat di samping sambil mengerutkan bibirnya dengan kesal.

Kebetulan saat ini kepala rumah sakit sedang melakukan inspeksi. Ferris membawa beberapa kepala departemen datang ke bangsal Femmy.

Awalnya, dia hanya akan melakukan pemeriksaan singkat. Tak disangka, dia malah bertemu dengan Nathan. Hal ini membuatnya sangat gembira!

Kemarin, Nathan hanya menancapkan beberapa jarum untuk menyembuhkan penyakit Dhafir. Ferris sangat mengaguminya dan terus mencari keberadaannya, tak disangka, mereka malah bertemu di sini.

Callie menyapa Ferris dan yang lainnya. "Halo, Pak."

"Ya."

Ferris hanya mengangguk pelan dan langsung berjalan menghampiri Nathan. Dia mengulurkan tangannya, lalu berkata sambil tersenyum, "Pak Nathan, kita bertemu lagi!"

"Halo, Profesor Ferris!"

Nathan tersenyum tipis dan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Ferris.

Callie dikejutkan oleh adegan ini. Mengapa Ferris begitu ramah pada Nathan?

Beberapa kepala departemen lainnya pun tercengang. Dulu, sekalipun pejabat Kota Nuansa datang, Ferris tidak pernah bersikap sesopan ini!

"Pak Nathan, kamu datang untuk menjenguk pasien?"

"Ya, ibu temanku dirawat di rumah sakit ini. Aku datang menjenguknya!" kata Nathan sambil menunjuk Femmy.

Tepat ketika Ferris hendak mengatakan sesuatu, Femmy berkata, "Pak, dokter kalian menyisaku, aku mau melaporkannya!"

"Menyiksamu?" tanya Ferris sambil mengerutkan kening.

Callie segera menjelaskan keseluruhan masalah. Setelah mendengarkan penjelasan ini, Ferris pun berkata sambil tersenyum masam, "Bu, Dokter Callie melakukan itu untuk kebaikanmu. Obat pereda sakit nggak boleh digunakan berlebihan!"

"Aku nggak peduli, pokoknya kalian harus memikirkan cara untuk meredakan rasa sakitku!"

"Bibi, biar kulakukan akupunktur. Tenang saja, rasa sakitmu akan segera hilang!" kata Nathan sambil tersenyum.

"Benarkah? Jangan membohongiku, kalau nggak, aku akan menyuruh Nadine putus hubungan denganmu!"

"..."

Sepertinya Femmy sudah terlalu kesakitan, dia bersedia melakukan apa pun untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Callie menentang, "Nggak boleh, bagaimana kalau sampai kondisi pasien bertambah parah?"

"Dokter Callie, biarkan Pak Nathan melakukan akupunktur. Kebetulan kita bisa belajar darinya!" Ferris tersenyum, dia sama sekali tidak mengkhawatirkan keterampilan medis Nathan.

Bahkan penyakit Dhafir pun bisa disembuhkan, menghilangkan rasa sakit hanyalah masalah sepele!

"..."

Kepala departemen di belakang Ferris tercengang. Bisa-bisanya Ferris menyuruh mereka belajar dari pemuda ini?

"Joel, siapa anak ini?" tanya kepala unit gawat darurat sambil mengerutkan kening.

"Aku nggak tahu, mungkin anak atasan?" jawab kepala departemen ortopedi sambil menggelengkan kepala.

"Justru aneh kalau penderita pankreatitis nggak merasakan sakit, kecuali disuntikkan obat pereda rasa sakit!"

Beberapa kepala departemen saling berbisik, tidak ada yang percaya pada Nathan. Namun, karena Ferris sudah angkat bicara, mereka sungkan untuk menentang.

Nathan segera mengeluarkan jarum perak dan menusukkan jarum itu ke titik akupunktur Femmy. Pada saat yang sama, dia memutar ujung jarum dengan pelan.

Femmy menarik napas dalam-dalam. Beberapa menit kemudian, rasa sakit di perutnya menghilang!

Melihat ekspresi Femmy jauh membaik, Ferris pun bertanya, "Bu Femmy, bagaimana perasaanmu?"

"Nggak sakit lagi! Perutku sama sekali nggak sakit!"

Setelah rasa sakit menghilang, suara Femmy menjadi jauh lebih kuat.

"Ini, bagaimana mungkin? Akupunktur bisa menghilangkan rasa sakit?" tanya kepala unit gawat darurat dengan heran.

"Ck ck, keterampilan medis Pak Nathan memang luar biasa!"

Ferris sama sekali tidak kaget. Dia menatap beberapa kepala departemen di belakangnya sambil berkata, "Apa kalian tahu siapa yang menyembuhkan penyakit Pak Dhafir?"

"Pak Ferris, apa Pak Dhafir mengundang dokter hebat dari Kota Kanari?"

"Ya, kemarin aku juga mendengar kabar bahwa Pak Dhafir sudah sembuh. Ahli mana yang mengobatinya?"

"Dia pasti sangat hebat, bahkan Pak Ferris pun nggak sanggup mengobati Pak Dhafir!"

Semuanya menggelengkan kepala. Mereka tahu infark miokard yang dideritai oleh Dhafir sangat parah, tak disangka, hari ini Dhafir sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit!

Ferris tersenyum tipis, lalu menunjuk Nathan sambil berkata, "Pak Nathan yang mengobati Pak Dhafir, sekarang kalian sudah tahu, 'kan?"

"Apa? Ini ... mana mungkin!"

Callie pun tercengang. Orang misterius yang menyembuhkan Dhafir ramai dibicarakan di rumah sakit, tak disangka Nathan-lah orang tersebut.

"Kak Nathan, kamu benar-benar adalah dokter!" Nadine sangat gembira.

"Mana mungkin aku membohongimu, dasar bodoh!"

Nathan tersenyum. Melihat senyuman di wajah Nadine, dia teringat akan momen Nadine menerjang ke dalam kobaran api untuk menyelamatkannya ....

Semuanya kaget, hanya Callie yang kesal. Bisa-bisanya Nathan membatalkan pertunangan demi wanita ini.

Namun saat ini, Femmy malah berkata, "Nak, keterampilan medismu cukup bagus, tapi kamu nggak bisa menjadi menantuku. Kamu tampak sangat miskin!"

"..."

Mendengar ucapan ini, Ferris tidak bisa berkata-kata!

Apa mungkin bibit unggul seperti Nathan akan kekurangan uang di kemudian hari?

Kalau bukan karena putrinya masih sekolah, dia sungguh ingin menjadikan Nathan sebagai menantunya. Wanita tua ini tidak pandai menilai orang!

"Bu, jangan asal ngomong. Kak Nathan baru membantumu, kenapa kamu malah ngomong seperti ini!"

"Gadis bodoh, hanya tahu membela orang luar saja!" Femmy mengabaikan putrinya.

Ferris diam-diam menarik Nathan ke samping, lalu bertanya dengan pelan, "Pak Nathan, apa kamu tertarik untuk bekerja di rumah sakit kami? Aku bisa langsung mengangkatmu menjadi kepala departemen dan memberikan gaji paling tinggi?"

"Maaf, Profesor Ferris, aku nggak punya izin medis. Lagian aku nggak ingin menjadi dokter."

"Tapi dengan keterampilan medismu yang luar biasa ini, sayang sekali nggak menjadi dokter!"

"Hal ini akan kupertimbangkan di lain hari, masih ada banyak hal yang perlu kutangani, belum punya waktu," jawab Nathan sambil tersenyum.

Mendengar jawaban ini, Ferris pun menyerah. Namun, dia meminta nomor telepon Nathan untuk mengantisipasi keadaan darurat ....

"Nadine, jangan lama-lama di sini, kembalilah ke pasar. Kamu sudah keluar terlalu lama, pasti kehilangan banyak pendapatan!" seru Femmy.

"Bu, tokoku ...."

"Bibi, biar kuantar Nadine kembali ke toko!"

Nathan menyela Nadine. Dia mengisyaratkan Nadine untuk tidak mengungkapkan kebenaran pada Femmy.

"Boleh, tapi kuperingatkan terlebih dahulu, jangan mengincar putriku. Kalau nggak, aku akan menghabisimu!"

"..."

Nathan sungguh tertekan, apa dia terlihat seperti pria mesum?

Namun tak disangka, nyonya Keluarga Tandio akan berubah menjadi orang seperti ini. Kasarnya, dia seperti rakyat jelata yang hanya peduli dengan uang!

"Pak Ferris, kami pergi dulu!" Setelah berkata demikian, dia membawa Nadine meninggalkan bangsal.

"Sayang, sayang sekali!"

Ferris menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan lesu, "Kalau Pak Nathan bersedia bergabung dengan rumah sakit kita, kita nggak perlu mengkhawatirkan soal kompetisi medis bulan depan lagi!"

"Pak Ferris, kurasa kamu terlalu meninggikan anak itu!" Kepala unit gawat darurat berkata dengan kesal, "Kita juga bisa mengikuti kompetisi medis itu!"

"Haish, nggak ada rotan, akar pun jadi!" Ferris pergi dengan kecewa.

"..."

Para kepala departemen saling memandang. Maksud Ferris ... mereka kurang kompeten?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status