"Aku memang memimpikan menjadi pendekar kultivator, tapi tak harus sesampah ini, arghh!" Danang, polisi muda Indonesia tahun 2023 adalah penggila cerita pendekar kultivator, tapi terlempar ke dimensi Tiongkok kuno dan masuk ke tubuh Wu Zaochen yang wajahnya dirusak dan tubuhnya dibuat cacat oleh rival cinta. Selain diselamatkan pendekar penyendiri yang membuatkannya topeng emas spesial agar bisa masuk ke sekte yang diikuti musuhnya, dia pun menemukan pusaka yang membantunya mencapai kekuatan tertinggi. Mengganti nama menjadi Yao Chen yang bermakna Iblis Kemarahan, dia menapaki hari demi hari untuk mencapai tekad tertinggi: membunuh semua musuh agar bisa kembali ke dunia asalnya. ***Kulik IG author: @gauchediablo___ untuk mendapatkan info-info novel.***
Lihat lebih banyakâHarghh!â Suara Danang terdengar seperti dia baru saja berhasil mendapatkan oksigen setelah terkungkung lama di ruangan kedap udara. âSebentar, di mana aku sekarang? Kenapa aku di sini?â Danang seperti orang kebingungan ketika mendapati dirinya berada di lingkungan asing dengan sekeliling ruangan yang tak biasa.
Danang teringat bahwa dia baru saja bermimpi aneh dan kini terbangun. Namun, alangkah terkejutnya dia ketika menyadari bahwa dia bangun bukan di tempat tidurnya, melainkan di ranjang yang sangat berbeda.
âIni ⌠kasur apa? Kenapa kasar dan keras sekali? Bukan ranjang busa?â Tangan Danang menelusuri tempat tidur yang terasa kasar dan tidak biasa baginya.
Danang semakin terkejut luar biasa ketika dia mengamati ruangan cukup kecil berukuran 3 x 4 meter persegi.
âTunggu dulu! Ini bahkan bukan kamarku! Mana mungkin kamarku bisa berubah interior dan dekorasinya?â Danang termangu menatap sekelilingnya.
Matanya menyusuri dinding anyaman rotan dan terkesan kumuh serta lawas. Dia sebenarnya ada di mana?!
âKenapa ini ⌠ini rasanya seperti kamar yang ada di film klasik Tiongkok kuno? Apakah aku masih bermimpi? Aku belum bangun? Kenapa kedua pergelangan tanganku dibalut perban? Tapi bukannya baru saja ⌠argh! Aku bisa memegang tanganku sendiri dan ouch! Ternyata mencubit diri sendiri memang menyakitkan!â Danang mulai mencubiti pelan lengannya dan ternyata dia mendapatkan fisik solid.
Bukankah harusnya tidak demikian apabila masih di dunia mimpi? Danang terus bertanya-tanya mengenai situasinya saat ini.
âErrghh!â Mendadak saja kepalanya seperti ditusuk ribuan jarum sekaligus, membuat dia mengerang sambil meremas kepalanya yang serasa hendak meledak. Segera, ada banyak kilasan ingatan masuk ke kepalanya.
Dia langsung teringat mimpi anehnya ketika tiba di malam sebuah era Tiongkok kuno dan di depannya ada rumah cukup besar yang terbakar, sedangkan dia hanya menjadi penonton tanpa bisa berbuat apa-apa dalam tubuh transparannya.
Di mimpinya, Danang bisa menyaksikan orang-orang dari dalam rumah besar itu berhamburan keluar dan berlarian panik sambil menjerit, terdengar memilukan. Namun, mereka langsung ditebas pedang orang-orang berseragam serba hitam dengan penutup wajah dari kain sebelum berhasil melarikan diri.
Kemudian, Danang melihat seorang remaja 16 tahun keluar bersama lelaki dan wanita yang pastinya orang tua remaja tersebut.
âArghh! Chenâer!â Jeritan wanita yang melarikan diri bersama si remaja terdengar memilukan.
âIbu!â Si remaja menyeru sambil berusaha membantu wanita yang baru saja ditebas punggungnya oleh salah satu pria bertopeng kain.
âChenâer! Selamatkan dirimu! Cepat!â Si ayah menyeru sambil mendorong putranya agar menjauh dari mereka dan segera mencegah para penyerang yang mendekat ke keluarganya.
Remaja itu menggelengkan kepalanya dengan enggan, dia bukan anak durhaka.
âKalian pikir kalian bisa lolos? Wu Haotian! Li Zhangmei! Kalian harus mati di depan anak kalian, Wu Zaochen!â Setelah itu, pria asing itu menebaskan pedangnya ke orang tua si remaja.
âHei, kalian kejam sekali pada keluarga Wu Zaochen!â Danang kala itu meraungkan emosinya ke pria bertopeng kain meski tahu dirinya tak akan didengar mereka, sekeras apa pun dia berteriak. Tatapannya iba ke Wu Zaochen.
âAyah! Ibu!â raung Wu Zaochen sambil menerjang para penyerang meski hanya menggunakan ilmu bela diri Ranah Dasar, Tingkat Pengumpulan Qi level akhir.
Sayang sekali, lawan Wu Zaochen adalah para ahli beladiri yang sudah berada di Ranah Lanjutan. Dengan mudah mereka menaklukkan Wu Zaochen di tanah.
âRamai sekali di sini!â Muncul pemuda berpakaian ala bangsawan borjuis warna hitam dan emas dengan hiasan bulu-bulu di bahunya. Di tangannya ada kipas kertas dikibaskan santai sambil menampilkan wajah arogannya.
Melihat siapa yang datang, Wu Zaochen menggeram, âDi Yuxian!â Dengan cepat dia memahami siapa dalang pembakaran rumah dan pembunuhan keluarganya.
âPanggil yang benar!â Pria bertopeng kain memukul Wu Zaochen lagi sehingga pemuda malang itu pun tersungkur di tanah, memuntahkan seteguk darah.
Serempak, semua pria bertopeng membuka kain yang menutupi wajah mereka dan menghormat ke Di Yuxian.
Sementara itu, penduduk hanya menatap dari jauh tanpa berani mendekat karena mengerti bahwa yang sedang berperkara adalah tuan muda dari Bangsawan Muda Di.
Penduduk Kota Sungai Perak tahu bahwa mereka tidak akan punya kuasa untuk berurusan dengan orang berkasta cukup tinggi seperti Di Yuxian yang orang tuanya sudah diangkat sebagai Bangsawan Muda oleh penguasa regional.
âPanggil dia Tuan Muda Di Terhormat!â Anak buah Di Yuxian menjejakkan kakinya ke punggung Wu Zaochen.
Darah kembali dimuntahkan Wu Zaochen, sedangkan Danang hanya bisa meneriaki mereka dengan berbagai sumpah-serapah.
âJangan harap!â Suara parau Wu Zaochen membawa kegigihan harga dirinya. Mata tajamnya ingin merobek Di Yuxian, dipancarkan dengan niat membunuh yang membumbung tinggi. âKau! Hanya karena menginginkan tunanganku, kau tega membunuh orang tuaku dan memusnahkan rumahku?! Kau sungguh tidak tahu malu! Merebut tunangan orang!â
âMerebut tunangan orang? Shang Meili sendiri yang menyetujui tawaranku menjadi wanitaku dan tanpa ragu meninggalkanmu, anak pedagang sutra kecil! Bahkan orang tuanya langsung setuju membatalkan pertunangan kalian! Kau ingin bersaing denganku, heh?!â Mata Di Yuxian langsung berkilat marah. Maka, dia merampas pedang di tangan salah satu anak buahnya dan mendekat ke Wu Zaochen sambil berteriak, âPegangi dia!â
Dua anak buah segera mengangkat kedua lengan Wu Zaochen agar pemuda itu berlutut di depan tuan mereka sambil ditahan.
âPuih!â Wu Zaochen masih menyisakan tenaganya untuk meludahkan darah di mulutnya ke Di Yuxian. âArrghh!â Setelah itu, teriakan dan raungan kesakitan mulai membahana dari mulut Wu Zaochen, mengakibatkan penduduk di sekitarnya merinding ngeri atas apa yang terjadi pada anak pedagang sutra itu.
Maka, dalam waktu semalam, Wu Zaochen menjadi orang cacat tanpa ada siapa pun berani menolongnya. Danang menjadi saksi kejadian tragis itu tanpa bisa berbuat apa pun.
âDengar, kalau kalian tidak ingin berurusan denganku, maka jangan menolongnya, hari ini atau pun nanti!â Di Yuxian berbicara lantang ke penduduk yang masih berkumpul cukup jauh darinya. Lalu dia menyeringai puas ke Wu Zaochen yang tergeletak pingsan.
Kilasan mimpi itu selesai dan kepala Danang sudah lebih baik, hanya saja masih bingung kenapa usai bermimpi aneh, dia malah bangun di ruangan yang bukan merupakan kamarnya?
âYa, aku yakin gubuk reot begini ada di film klasik Tiongkok. Tapi kenapa aku di sini? Bukankah aku hanya bermimpi? Kenapa ketika bangun malah tidak di kamarku?â Dia terus membatin dan mencoba bersuara. âAwgh ⌠haawgh?â Betapa terkejutnya dia ketika menyadari ternyata dirinya tak bisa bicara.
Matanya membola lebar dengan jantung berdentum kencang ketika memikirkan sebuah dugaan.
Saat dia meraba ke dalam mulutnya dengan tangan gemetaran sambil berusaha menepis pikiran buruknya ⌠tak ada!
âAku tak punya lidah yang normal!â Danang panik. âTolong, semoga ini bukan seperti yang kupikirkan!â
Meski dirinya mencoba mengalihkan dugaan di kepalanya, tapi tangan yang meraba pangkal pahanya membuat dia tersentak.
âHarkhh!â Tangan Danang segera dijauhkan dari pangkal pahanya karena terlalu syok. âKenapa aku punya kondisi seperti Wu Zaochen?â Dia mempertanyakan ini dengan perasaan frustrasi.
âKe mana lidah dan alat masa depanku? Kenapa menghilang semuanya? Aku ⌠aku tak mungkin bernasib sama seperti Wu Zaochen! Ini hanya mimpi, âkan?â Mana mungkin Danang tidak syok mendapati kondisi dirinya sekarang.
âBagaimana cara agar lepas dari alam mimpi ini? Aku tak mau bermimpi begini! Kalaupun harus datang ke mimpi di dunia para pendekar kultivator, aku ingin menjadi ahli bela diri yang keren dan hebat! Bukan yang cacat begini!â Dia semakin frustrasi.
Baru saja hendak turun, Danang menyadari wajahnya terasa menyakitkan ketika tak sengaja menyentuhnya sehingga jeritan segera keluar dari mulutnya.
âKau sudah bangun, Wu Zaochen?â Terdengar suara berat seorang pria yang masuk ke ruangan tempat Danang terbaring. âSetelah hampir satu bulan tak sadarkan diri, sekarang kau bangun. Bagus!â
Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu â Raja Iblis berkepala botak â akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.âK-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!â raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.âTidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!âTanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny
âBocah cari mati!â teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.âBiarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.â teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. âAnda fokus saja pada raja iblisnya.âMaka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.âHumph!â Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.âLihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!â Satun
âMu Hailan keparat!â geram Yao Chen.âHa ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.â Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. âAku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.âWajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. âBerani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu â termasuk lidah dan nyawa.âMu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. âHANCURKAN MEREKA!âPara pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!
âAku akan bicara! Aku akan bicara!â Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.âYang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!â serunya ketakutan. âAda ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu â sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.âKini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang
âDi mana dia sekarang?âYao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. âDesas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam â perbatasan gurun dan rawa kematian.âYao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.âAku akan ke sana,â ucapnya. âAku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!âLangit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.âAnda yakin hendak ke sana?â tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. âAku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.âMalam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam â sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.âBerhati-hatilah, Putra Suci,â bisik Putri Suci, mer
âAku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.â Suara lembut Putri Suci mengalun. âMereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.âYao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.âSemenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung
âPu-Putra Suci?â Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. âApakah kalian ... berasal dari sekte besar?âSuasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, âAku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.â Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.âWuaaahhh!âSeakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.âApa?!ââTidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudahâââTunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!âBisik-bisik panik ber
âManusia sombong!â teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta
âAyo!â seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus â Api, Air, Tanah, An
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen