Share

39. Jantung yang Jumpalitan

Rasa penasaran Isyana akibat perkataan Nenek Asma, tentu saja membuat gadis itu mencari tahu sendiri. Untuk lebih mudah, dia akan ajak Asher berpikir. Dari pada berpikir sendiri yang lebih banyak pada hal negatif.

Selain itu, Isyana juga benci untuk disindir. Terkait hal kecil yang harus segera diselesaikan, memang itu menjadi prinsipnya. Hanya saja tidak terbayang, neneknya harus ikut mengingatkan kata-kata tersebut.

Semakin kesal Isyana, kalanya rumah Asher tampak begitu sepi. Dia mencoba untuk mengintip di celah kaca yang sedikit terbuka. Digedor beberapa kali pun, tidak ada sahutan dari dalam.

“Sepi banget sih. Assalamualaikum Bu Ranty, Asher!”

Isyana mencoba mengetuk sekali lagi. Nyatanya, sampai tangan panas, tetap tidak ada yang keluar untuk menemuinya.

“Hai Nona Isyana. Langit ini memang mendung, tapi Abang tidak menyangka bertemu dengan Nona yang membuat hati secerah pelangi.”

Motor buntut Bagas berhenti di sebelah Isyana. Sengaja sekali untuk mendekati gadis tersebut.

“Em
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pendita Keramat
penulis nya kurang semangat hanya itu saja ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status