Share

43. Dada yang Berisik

Dengan desakan Asher, Isyana akhirnya memboyong laptop dan beberapa peralatan kerja ke rumah Asher. Tentu saja dia tidak akan bisa konsentrasi, jika rumah dalam kondisi berisik.

“Ck, kenapa jadi gini sih?”

Bukannya membaik, kondisi Isyana justru menyedihkan. Telinganya sudah tidak mendengar ketukan palu, adukan semen, atau suara tukang hilir mudik di depannya, tapi justru yang berisik hatinya.

Dia sedang berpikir, apa sebenarnya maksud dari sikap Asher tadi. Belum lagi godaan tukang pengantar yang dia lupa namanya itu.

Jelas sekali kalau mereka semua paham jika Isyana dan Asher memiliki hubungan khusus selain sopir dan bos semata.

Ingin menjawab mereka hanya sebatas profesional, tapi gerak badan berlainan. Apa lagi berisiknya hati yang tidak baik-baik saja saat berdekatan.

Belum lagi ucapan Basel yang terus terang menembaknya. Isyana jadi semakin pusing. Yang ada pekerjaannya tidak tersentuh di sisa hari ini.

“Duh sial, jadi kacau begini sih!”

Dengan berat dia menurup laptop milikn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status