Share

Aib

"Kau kelihatan sangat terpaksa bekerja di sini," kata Putra melanjutkan.

Shofi menyeka sisa air mata dilanjutkan dengan bangkit. Ia akan menyelesaikan tugas bersih-bersihnya sebagai bentuk ketaatannya kepada Bos Bagong. Sungguh dia sangat khawatir dengan kondisi Agam, akan tetapi ia lebih takut jika berleha-leha akan membuat Bos Bagong bertindak lebih kejam lagi.

"Ada apa?"

"Ini bukan urusanmu ... Tuan Muda."

Entah dari mana rasa hormat itu tetiba muncul. Ia sangat ketakutan.

"Panggil namaku sebagaimana biasanya, atau jangan-jangan ada anggota keluargaku yang mengusikmu?" terka Putra.

"Anda tidak pantas menjadi orang yang bersimpati kepada pembantu seperti saya, Tuan Muda. Silakan tinggalkan saya seorang diri, jangan membuat saya ... merasa tidak nyaman."

Benar, ada hal berat yang mengganggu Shofi, dan itu tentu berada di dalam keluarganya.

"Apa kau bersikap seperti ini karena ulahku?" Putra ambigu. Antara merasa bersalah dan kasihan bercampur menjadi satu.

"Maaf saya ingin s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status