Share

Pesan Baru

'Jangan kabari Umi dan Abah, Kang!' Sebuah pesan masuk yang membuat mata Kang Zaki melotot tiba-tiba.

Detik itu langit menguning, burung-burung prenjak baru saja pulang. Padi-padi di dekat kantor menundukkan kepala, menampung kebermanfaatan untuk hidup banyak kaum manusia. Asrama putra sedang mengheningkan cipta, banyak dari mereka sibuk membilas diri di kamar mandi, menyiapkan fisik untuk sambut ibadah maghrib berjamaah. Sementara Abah Aziz sedang duduk di beranda masjid, memandang halaman asrama putra yang kosong melompong, penghuninya hanya daun-daun kering pohon kelengkeng dan rambutan yang jatuh diembus angin. Ia banyak berpikir perihal hidup di hari depan, menanggung luka akibat ulah anak kandungnya sendiri, menyesal karena menghardik, tetapi juga bimbang dalam mendidik. Harus dengan bagaimana lagi dia berusaha meluruskan langkah yang katanya bengkok? Nama baik Abah Aziz tenggelam, tidak ada lagi masyarakat yang mau mendengar kajian-kajian islami darinya. Lebih menyakitkan bebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status