Share

Harga Kepercayaan

Kata orang banyak kebaikan yang berserak di dunia luar. Akan tetapi lihatlah Gus Farhan, dia serupa anak gelandangan yang kesulitan mencari makan. Sampai kabut bertengger di atas ubun-ubun kepala, perutnya masih kosong melompong. Rupa wajah sekaligus warna kulitnya bertambah kusam karena diselimuti embun gerimis. Bibirnya bertambah biru. Ia menahan sakit hati atas takdir yang seolah tidak memihak kepadanya. Barangkali akan ada banyak petutur mengatakan itu ujian dari Allah, namun akankah sebegitu mengerikan? Menahan lapar menjadi momok paling pahit dalam kehidupan Gus Farhan. Ia belum pernah mengalami kejadian tersebut sebelumnya. Lapar karena puasa jauh berbeda dengan lapar karena tidak ada uang dan keluarga yang dimintai bantuan. Lucunya setiap kali dia mengharapkan pertolongan dari pedagang kaki lima, atau kios-kios yang buka lebih awal dari kabut siang itu, justru celoteh negatif yang ia dengar.

"Saya juga baru membuka toko, belum dapat pemasukan, Pak!" keluh wanita tua dengan wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status