Share

Desakan

Pada akhirnya malam tadi Mahes memutuskan untuk menginap di rumah Putra. Ia bermaksud meneliti secara detail fisik dan rupa wajah Shofi. Pasalnya Shofi tidak langsung mengaku. Ada ketakutan akut yang disembunyikan, khawatir jikalau terjadi hal pilu menimpa Bunda di rumah. Shofi memilih bohong demi menjaga kebaikan keluarga. Akan tetapi Mahes tidak berhenti, demikian juga dengan Putra.

Pagi hari sewaktu Bos Bagong keluar bersama Bu Ika untuk jogging, dua pemuda itu mengajak bicara Shofi di halaman belakang rumah. Mereka duduk berhadap-hadapan sementara Putra tetap pada kursi rodanya. Tanaman hias dan embun-embun menjadi saksi yang merekam setiap mimik wajah. Lumut-lumut hijau pada dinding taman terlihat sangat lembab. Hari itu langit tidak begitu cerah, ada kabut tebal yang berpendar di ambang cakrawala, seolah sebentar lagi hujan akan bertamu di belahan planet bumi. Akan tetapi, rasa dingin yang membuat bulu-bulu halus di kulit Putra dan Mahes berdiri itu tidak menyurutkan rasa penas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status