Share

Terbongkar

Malam itu dipenuhi dengan kabut-kabut tipis di permukaan langit. Aroma tanah menguarkan bau tanah yang khas setelah disiram hujan sore hari. Kendaraan berlalu lalang dipenuhi dengan embun-embun. Lampu penerang jalan menyorot siluet Pelangi yang membentuk lingkaran dipenuhi dengan serangga mungil—ngengat. Selokan menguap, menyisakan bau busuk pengaduk pencernaan. Ketika itu pusat kota dikerumuni dengan perasaan gelisah. Akhir pekan dan hujan membuat alun-alunnya mendadak merana. Pedagang di emper jalan gelisah karena dagangan masih tertumpuk banyak. Asap mengepul dari tukang satai dan gerobak bakso, tetapi bangku panjangnya kosong melompong, tenda angkringan juga mengasingkan diri dari keramaian. Pemuda-pemuda yang kerap tongkring dengan gitar dan sesapan nikotin mendadak kabur disergap gigil. Sebagian manusia meringkuk di kamar pribadi mereka berkawan cahaya ponsel.

Ketika itu Mahes mendorong kursi roda Putra, mengajak ke tempat gemerlap yang membuat Putra merasa tersisih. Petugas ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status