Share

Serangan

Pukul 05.00 pagi hari, Agam yang baru saja keluar dari toserba setelah selesai melaksanakan tugasnya melayani para pembeli. Ia dengan malas mengangsur langkah menuju parkiran, menaiki sepeda motor untuk diajak pulang ke rumah demi rebahkan lelah sekujur tubuh layunya. Aura wajahnya semasam buah jeruk mentah. Dalam perjalanan ia diikuti empat preman utusan Bos Bagong. Pada jalanan sepi sebelum menuju gang masuk kampung, Agam dihadang oleh orang-orang asing bertubuh kekar.

Sepeda motor Agam terjungkal. Ia mendapat serangan mendadak yang tidak bisa ditangkis. Dalam keadaan lelah dan setengah mengantuk tentu sulit memfokuskan ilmu bela dirinya. Agam berusaha melawan, tetapi tubunya terus mendapat pukulan. Empat lawan satu, bukan perihal gampang mengalahkan musuh dalam keadaan lelah.

"Siapa kalian?" sentak Agam.

"Ini semua akibat saudaramu yang banyak tingkah!" seloroh salah satu preman.

Satu meter dari jarak mereka, Juned memasang kamera untuk merekam adegan. Agam terlihat payah dan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status