Share

Korban Baru

Pada akhirnya tali yang mengikat kedua tangan Gus Farhan bisa dilepas. Pemuda itu langsung melayangkan tinju pada wajah Bawon, disusul ke arah lutut yang berakhir menuju pangkal kemaluan. Bawon mengaduh panjang, suaranya membuat preman yang menjaga terbangun kalab. Tiga preman masuk ke ruang sekapan. Sebelumnya, Gus Farhan sudah sigap dengan senjata kursi kayu, ia hempaskan kepada lawan, tidak peduli bibir mereka hancur, abai dengan lecet pada kulit mereka karena tertusuk paku, juga enggan memperhatikan perut buncit yang tersodok kaki kursi. Kali itu Gus Farhan menjadi makhluk paling egois di dunia. Satu hal yang pasti, tekadnya bulat-bulat hendak keluar dari tempat tersebut untuk memanggil bala bantuan.

Mustahil baginya melawan sekelompok preman—anak buah Bos Bagong. Lepas dari itu ada hal yang lebih penting, membawa pulang Shofi ke rumahnya supaya perjuangan dan keterasingannya selama ini dari kehidupan pondok pesantren tidak berujung kesia-siaan. Akan tetapi di depan pintu terakhi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status