Mყ ɱαιԃ, My future Wife

Mყ ɱαιԃ, My future Wife

By:  Noona Nani  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
12Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sinopsis. Azelia Salsabila Sudrajat. Keturunan Ningrat yang menolak terlibat di dalam bisnis keluarga sejak kecil dan lebih memilih mengejar cita-cita untuk menjadi aktris. Sudah 7 tahun lamanya Azel tinggal di Korea untuk mengemban ilmu dan mengejar cita-cita nya. Selama itu juga Azel tidak pernah pulang ke Indonesia, bahkan sempat berniat untuk menetap di sana dan mengganti kewarganegaranya. Hari itu Azel mendapat kabar jika Ayahnya jatuh sakit, lalu esokkan harinya ia pulang ke Tanah Air dengan pesawat. Azel baru tiba, dan mendengar jika ia akan dinikahkan dengan anak dari sahabat baik Ayahnya. Azel menolak perjodohan apapun atas dirinya, lalu kesepakatan pun terjalin. Bila Azelia dapat menemukan 3 saja keburukan dari calon suaminya. Maka perjodohan itu akan dibatalkan, tidak ada pernikahan yang akan terjadi. Namun ia hanya punya waktu kurang dari 30 hari, setelahnya perjanjian akan selesai. Mampukah Azelia menemukan sisi buruk dari seorang Deren Prasetyo Diningrat? Agar pernikahannya dibatalkan. Dan apakah Azelia tetap menolak menikah setelah keperawanan nya direnggut oleh Deren?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Serafey
Supir taxinya kurang ajar banget sih ..
2022-04-27 09:57:21
1
user avatar
Noona Nani
Sangat bagus ...
2022-01-02 08:30:28
1
user avatar
༺Memet~૨૨ƒ™༻
blm up lagi ya kak?
2021-11-11 00:45:16
1
user avatar
Noona Nani
Insyaallah cerita nya bagus dan menarik.
2021-10-12 07:48:04
1
user avatar
Biru_laut266
Cerita nya bagus semangat Kak...
2021-09-24 19:19:32
1
12 Chapters

1. Bad start

Bandara Internasional Soekarno-Hatta.   Dua wanita berjalan sejajar ke arah pintu keluar sambil menarik koper. Keduanya kompak mengenakan topi baseball dan juga masker berwarna hitam.   "Apa kamu yakin informasi tentang kepulanganku, tidak akan bocor, Sese?" tanya Azel pada Rose sambil menarik ke bawah ujung topinya untuk menutupi wajahnya. Ia tidak ingin orang lain mengenalinya, karena kepulangannya ke Indonesia sengaja dirahasiakan, mengingat dirinya sangat terkenal.   "Tidak! aku jamin." Rose sangat yakin. Ia adalah sepupu, manager dan sekaligus asistennya Azel.   Azel sudah tinggal di Korea Selatan selama 7 tahun untuk mengemban ilmu di K'ART dan merintis karir. Selama itu, ia baru sekali mendapat kunjungan dari orang tuanya yaitu di hari dia diwisuda. Walau begitu, ia tidak merasa sedih karena itu keinginannya. Sekarang ia bisa pulang, itu semua karena ayahnya sedang sakit.  
Read more

2. Perjodohan konyol.

Kakak dan adik itu berpapasan saat keduanya sampai di ruang tv. Merasa di buru waktu, keduanya pun segera kembali ke ruangan keluarga. Saat keduanya sampai. Azel mendengar dengan jelas jika ibunya mengatakan perihal pernikahannya dengan cemas. Ia ingin bertanya soal itu. Namun saat melihat binar kerinduan di mata sang ibu, ia mencoba menepis dulu pertanyaan dan rasa penasarannya. "Azelia." Arumi berdiri dari duduknya dengan senyuman lega. Wanita berhidung mancung itu merasa bahagia, karena setelah sekian lama, akhirnya ia bisa melihat putrinya itu pulang kembali ke rumah. Ia tidak perlu lagi repot-repot video call dengan putrinya itu jika merasa rindu. Satrio sang ayah juga merasa senang melihat putrinya kembali dalam keadaan sehat. Rasa khawatirnya pun hilang saat itu juga. Azka kembali duduk di sofa, di dekat istrinya tercinta. Sebelum membaur, Azel mendeka
Read more

3. Setuju dulu.

Suasana di ruangan keluarga terasa sedikit canggung saat ini.   Kruyuk.   Namun, suara perut Azel terdengar beberapa kali, membuat semua orang lepas kendali dan tertawa terbahak-bahak termasuk Rose yang baru saja tiba.   Azel hanya menunjukkan cengiran kuda untuk menutupi rasa malunya.    "Duh, putri bunda laper ya?" tanya Arumi basa-basi padahal sudah tahu jelas jawabannya lewat suara yang di hasilkan perut putrinya itu.   "Iya..." Azel nyengir lagi.   "Kalau begitu, kita makan dulu saja. Ngobrolnya dilanjut nanti setelah makan..." Kata Arumi lalu melihat Rose. "Rose pasti laper juga, kan?" ujarnya dengan senyum menyelidik.   Rose tidak mengelak. "Hehe... Bunda tau aja," jawab Rose dengan tawa sedikit sungkan.   "Kalau begitu." Satrio bangkit dari sofa. "Ayo! kita ke ruangan makan," ajaknya kepada istri dan anak
Read more

4. Aku gak Suka.

Besok Malamnya, pukul 19:00 di restoran hotel bintang lima. Sebuah ruangan VVIP sudah di siapkan khusus untuk pertemuan antar dua keluarga itu. Hotel ini adalah salah satu hotel mewah milik keluarga Prasetyo Diningrat. Kedua belah pihak keluarga sudah berkumpul di sana untuk membahas pasal perjodohan putra-putri mereka, kecuali Deren.  "Bagaimana kalau kita makan dulu, mungkin sebentar lagi Deren akan datang," ujar Jane merasa tak enak hati. Jane adalah istri Prasetyo dan ibu kandung Deren, sudah pasti lah.   Prasetyo menjentikkan jarinya dan pelayan segera datang membawa buku menu. Prasetyo dan Jane memesan makanan yang sama, yaitu steak tenderloin tak lupa juga meminta waiters itu membawakan wine. Sedangkan Satrio dan Arumi sama-sama memesan spageti carbonara. "Kalau Azel, mau pesan apa sayang?" tanya Jane ramah. "Baks
Read more

5. Perjanjian.

Takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, keduanya telah bertemu secara tidak sengaja dari awal.   Mendengar kelembutan bundanya, mulut Azel gatal ingin segera memberikan jawaban. "Udah, Bun. Kemarin waktu di bandara. Aku nggak sengaja naik mobil dia ... dan Ayah sama Bunda perlu tau, aku di turunkan di jalan tol, lalu dia ninggalin aku begitu aja. Aku harus jalan berkilo-kilo meter untuk keluar dari area itu. Apa Ayah dan Bunda masih berpikir jika dia laki-laki yang baik?"   Azel mencoba memberikan penjelasan jujur, menilai ada kesempatan untuknya menjelekkan pria itu.     Satrio dan Arumi terdiam. Tentu saja keduanya percaya dengan penuturan putri satu-satunya itu, mereka yang mendidiknya dari kecil untuk tidak berbohong.      Tetapi Satrio berprinsip, jika janji tetaplah janji. Bahkan pepatah mengatakan jika janji adalah hutang. Suaminya Arumi itu takut jika s
Read more

6. Deren Prasetyo Diningrat

Deren tersenyum dengan bangga mendengar desahan wanita yang sekarang berada di bawah tubuhnya.   Ia adalah laki-laki normal dengan fisik kuat dan hasrat yang besar. Dan nyatanya ia mampu melakukan itu dengan baik, bahkan lebih.   Deren marah saat bayangan persetubuhan antara mantan tunangannya, Lisa dengan pria lain tiba-tiba memenuhi otaknya.   Karena marah, Deren pun mempercepat gerakan tubuhnya dengan geram. Ia terus menghujam wanita itu dengan kasar, dirinya tak peduli jika pelacur ini akan mati karena desakan-nya.    "Amm-am pun ... Tu-an," wanita itu bicara dengan susah payah, memohon belas kasih dari laki-laki di atasnya.   Permohonan wanita itu didengar oleh Deren. Tapi bukannya melambat, Deren justru merasa lebih bernafsu. Ia merasa akan segera mendapatkan pelepasan, Deren pun semakin mempercepat gerakannya dan tak lama terdengar erangan kenikmatan dari bibir sexy l
Read more

7. Luka Deren

10 menit kemudian, mobil BMW 740Li itu sampai di kawasan perumahan elit di wilayah Kuningan.   Sedan hitam itu melewati gerbang, memasuki halaman kediaman Prasetyo. Ben turun lebih dulu, membuka pintu penumpang.     Deren keluar dari mobil, ia berjalan ke pintu masuk rumah.     Namun tiba-tiba ia berhenti dan berbalik, lalu berkata kepada laki-laki yang lebih muda 1 tahun darinya itu. "Ben, sepertinya saya akan lama di sini."    "Iya, Bos."  jawab Ben, ia sudah mengetahuinya.   "Bukankah kau tidak suka menunggu?" Deren bertanya.   "Benar." Ben mengangguk.   Ben sudah lama mengikuti Deren, keduanya hampir mengenal satu sama lain.   "Kalau begitu tolong ambil beberapa pekerjaan di apartemen saya," perintah Deren tanpa bisa dibantah.   Ben menerima perintah bosnya
Read more

8. Pembantu untuk Deren

Setelah selesai bergelut dengan dua perempuan cantik di atas ranjang. Tubuh Deren yang berotot mengeluarkan banyak keringat, meski sebenarnya ialah orang yang dilayani. Dengan terhuyung, ia turun dari ranjang. Melangkah pelan-pelan dan tertatih, agar tidak jatuh saat berjalan untuk masuk ke dalam kamar mandi.  Seperti malam-malam biasanya, ia akan berdiri agak lama di bawah guyuran air shower yang hangat. Meluapkan emosinya lalu meringankan kepalanya lagi. Malam adalah galaxy yang selalu membawa gairah kesenangan dan kesedihan secara bersamaan. Setengah jam kemudian. Pintu kamar mandi terbuka, Deren berjalan keluar dengan handuk putih yang melingkar di pinggangnya. Air menetes dari rambut basahnya yang ia sugar kebelakang. Deren berhenti agak jauh dari ranjang, berdiri di titik terakhir langkahnya.  Mengetahui dua wanita yang sudah lunas di bayarnya itu belum pergi. Matanya yang
Read more

9. Hidup itu kejam.

Tuhan sepertinya menjawab doa Azel semalam. Supaya diberikan jalan yang mudah, agar ia bisa menguak keburukan calon suaminya.  Azel mendapat keberuntungan besar. Mendengar jika wanita muda itu akan dipekerjakan di apartemen milik Deren. Azel punya rencana untuk mengambil alih profesi itu. *** Azel dan Rose menginjak rem, tepat di depan pintu lift yang hampir tertutup.  Dengan gesit Rose menekan tombol lift, agar pintu itu kembali terbuka. Berhasil. Keduanya pun tersenyum. Saat pintu lift terbuka lebar, wanita muda di dalam lift menatap keduanya yang berdiri bersandingan. Azel dan Rose mencetak senyum, membalas tatapan tanpa curiga dari wanita berkaos putih pas body itu. Dua sepupu itu masuk ke dalam lift. Ketiganya kini berbagi udara yang sama di satu ruangan yang akan bergerak ke atas. Setelah pintunya tertutup rapat. Azel dan Rose membiarkan wanita muda itu pergi lebih dulu. Kedua
Read more

10. Pilihan.

Ana berada di dalam kebimbangan yang menyiksa untuk waktu yang cukup lama.      Ia merasa nyeri di antara dua alisnya. Dalam hatinya, ia masih ragu jika dua wanita ini adalah orang baik. Apa lagi ia baru saja keluar dari cangkang keongnya. Dirinya takut jika mereka hanya akan menyeretnya dalam masalah.     Bagi Ana, alasan kedua wanita ini juga sangat tidak jelas. Mengeluarkan uang sebesar itu untuk pekerjaannya yang bahkan belum kontrak --- sangat tidak masuk di akal.        Mereka hanya orang kaya gila!     Sampai saatnya pintu lift terbuka Ana belum juga menjawab. Langkah yang buru-buru, segera membawa tubuhnya keluar dari lift.      Ana berjalan pergi tanpa menoleh dua wanita di dalam lift. Namun saat suara Rose terdengar untuk menasehatinya, Ana diam di tempatnya.  
Read more
DMCA.com Protection Status