Menyandang gelar menjadi ‘istri dua belas jam’ lantaran sibuk melakoni dua pekerjaan dalam satu hari, membuat Aruna terpaksa tidak bisa menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri sekaligus ibu yang baik untuk keluarga kecilnya. Hatinya kian hancur, setelah mengendus kebohongan suami yang mendua di belakangnya. Apalagi semua tidak lain karena campur tangan ibu mertuanya yang menjodohkan anaknya dengan wanita lain. Aruna tidak ingin berpisah dengan Dafa lantaran ia tidak mau putri semata wayangnya tumbuh dengan latar belakang keluarga broken home. Akankah Aruna mampu melakoni jalan hidupnya seperti ini?
View More“Eh tumben ngajak Franda ngantor, nggak ada yang jagain di rumah?” sapa Kei yang melintas di depan meja kerja Aruna.“Ehm, iya. Franda beri salam ke tante Kei,” titah Aruna kepada sang putri. Sejurus kemudian, Franda menghampiri Kei dan meraih tangannya kemudian mengecup halus punggung tangan Kei dengan sopan.“Ah, pintarnya,” puji Kei girang.Hari ini, terpaksa Aruna membawa Franda ke kantor. Terpaksa pula Franda tidak masuk sekolah karena tidak ada yang mengantar. Hari ini, Aruna juga izin jaga supermarket sebab tidak mungkin seharian penuh mengajak putrinya bekerja, apalagi kondisi fisik Franda yang belum sepenuhnya pulih pasca demam. Sungguh dunia Aruna terasa terporak – poranda usai kejadian semalam.Sekarang, dirinya dan Dafa sama – sama bersikap seperti orang asing meski tinggal serumah. Dafa yang semalam mengancam akan pergi dari rumah pun juga tidak jadi pergi. Pria itu masih tinggal di rumah kontrakan mereka. Namun, enggan bercengkrama dengan Aruna seperti biasanya.Sebuah d
Hujan mengguyur deras dini hari. Suasana malam kian terasa amat sepi. Bahkan, dinginnya hawa malam ini terasa menikam bagi Aruna.Aruna masih duduk bersimpuh di kamar seorang diri, berulang kali diliriknya jam dinding. Sudah pukul dua dini hari. Kenapa suaminya tak kunjung pulang?Biasanya, jika Dafa pulang dini hari Aruna tidak pernah gusar sampai menanti kepulangan sang suami, malahan Aruna sudah tertidur lelap karena esok harus bekerja. Dafa kerap menjelaskan, ia kerap pulang dini hari lantaran orderannya saat tengah malam akan semakin ramai sebab banyak customernya yang notaben anak kosan menggunakan jasa delivery makanan tengah malam.Namun, hari ini konteksnya berbeda.Hati Aruna kian terasa hancur lebam. Membayangkan hal yang tidak – tidak perihal Dafa dengan wanita seksi yang membersamainya semalam. Sedang apa mereka, sejak kapan mereka sedekat itu dan kenapa kebohongan Dafa terkemas apik selama ini, sampai – sampai Aruna merasa kecolongan tidak mengendus bau kebohongan yang
Aruna hanya menerka – nerka, sosok yang berdiri di depannya tidak lain adalah suaminya. Namun, seingatnya Dafa berangkat kerja dengan kaos oblong hitam dan jaket ojek online saja, tidak tampil serapi itu.“Ah, pasti cuma mirip.”Aruna membuyarkan konsentrasi pada sosok yang ia kira menyerupai suaminya. Ia lebih memilih gegas memasuki klinik untuk segera memeriksakan putrinya.“Antrian dua puluh ya bu lagi, mohon ditunggu ya bu,” tukas seorang resepsionis yang disusul anggukan kepala Aruna.Sambil menggendong franda, Aruna menyisir kursi tunggu yang ternyata semua sudah penuh diduduki oleh pasien. Terpaksa wanita itu menduduki kursi tunggu yang tersisa dan tepatnya di teras.“Kita duduk di sini ya sayang,” ujar Aruna kepada franda sambil sesekali mengecup kening sang putrid kesayangan.Sebuah pemandangan yang membuat penasaran kembali tersaji. Usai mendengar suara wanita menyebut nama ‘Dafa’ dengan lantang.“Dafa! Maaf sayang, aku telat ya.” Samar – samar Aruna mendengar percakapan dua
“Hussh, Franda udah tidur,” ujar Dafa usai menyadari kepala istrinya menyembul di balik pintu kamar Franda.Menyadari itu, Aruna berjalan sangat pelan – pelan agar tidak menimbulkan suara yang mengakibatkan anak kesayangannya terbangun. Ia pun menduduki tepi ranjang sambil terus memandangi wajah lelap Franda.Berdesir rasa lega kala menyaksikan anak kesayangannya terlelap.“Ah, sayang. Kamu udah tidur ya. maafin mama nggak bisa nemenin jalan – jalan,” ujar Aruna penuh sesal. Diusapnya kening Franda penuh kasih sayang, kemudian menjatuhkan kecupan lembut tepat di kening Franda.“Gimana seharian? Franda rewel nggak?”“Enggak, nurut dia,” jelas Dafa yang sibuk merapikan peralatan makan Franda yang tercecer di nakas.“Oh, syukurlah.”Aruna mengangkat tubuhnya berdiri, kemudian ia memeluk Dafa dengan sangat erat. Melepas rindu setelah seharian tidak bertemu.“Hari ini aku capek banget jadi aku nggak masak tapi udah beli sayur jadi di perempatan. Makan malam yuk.”Merasa berdosa karena tid
MENJADI RATU SETELAH DIBUANG“Jadi selama ini kamu bohongin aku mas?” tandas Aruna dengan air mata yang berlinang.“Aku nggak bohong, aku cuma belum punya waktu untuk jelasin ke kamu Aruna.”Jantung Aruna terpompa tak terkontrol dengan nuansa hatinya yang berantakan. Sungguh ia benar – benar tidak menyangka, selama ini dirinya banting tulang merangkap dua pekerjaan dalam sehari setiap hari, ternyata mendapat balasan yang memuakkan.Suaminya mengambil celah dengan beradu kasih bersama wanita lain.“Tetep aja mas, ini salah! Kamu selingkuh sama wanita lain. Nggak nyangka aku, ternyata kamu sejahat ini!” jerit Aruna dengan menghentakkan kaki kesal. Aruna sudah tak mampu mengungkapkan rasa kecewa yang menjalar ke ubun ubun dengan banyak kata. Selain tangis yang pecah tak terkontrol.Seolah tidak percaya, pria yang selalu menghangatkan malamnya kini justru berdiri tanpa jarak dengan wanita lain.“Bodoh aku mas! Bodoh! Selama ini aku terlalu bodoh mempercayaimu!”Dafa masih menggenggam wan
MENJADI RATU SETELAH DIBUANG“Jadi selama ini kamu bohongin aku mas?” tandas Aruna dengan air mata yang berlinang.“Aku nggak bohong, aku cuma belum punya waktu untuk jelasin ke kamu Aruna.”Jantung Aruna terpompa tak terkontrol dengan nuansa hatinya yang berantakan. Sungguh ia benar – benar tidak menyangka, selama ini dirinya banting tulang merangkap dua pekerjaan dalam sehari setiap hari, ternyata mendapat balasan yang memuakkan.Suaminya mengambil celah dengan beradu kasih bersama wanita lain.“Tetep aja mas, ini salah! Kamu selingkuh sama wanita lain. Nggak nyangka aku, ternyata kamu sejahat ini!” jerit Aruna dengan menghentakkan kaki kesal. Aruna sudah tak mampu mengungkapkan rasa kecewa yang menjalar ke ubun ubun dengan banyak kata. Selain tangis yang pecah tak terkontrol.Seolah tidak percaya, pria yang selalu menghangatkan malamnya kini justru berdiri tanpa jarak dengan wanita lain.“Bodoh aku mas! Bodoh! Selama ini aku terlalu bodoh mempercayaimu!”Dafa masih menggenggam wan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments