Share

169. Bunyi Yang Jelek

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-03 05:26:19

Husein ingin kembali menjadikan Habiba sebagai istrinya?

Ini bukan permintaan yang pertama kalinya. Kemarin Husein sudah sempat mengatakan hal yang sama.

Husein meraih tangan Habiba, menggenggamnya erat, mengangkat dagu Habiba lalu menatap mata wanita itu lekat.

"Apa yang kau pikirkan? Cindy?" tanya Husein.

"Aku akan menjadi wanita paling jahat saat menyakiti wanita lain."

"Utusanku denganmu masih belum selesai. Bahkan aku belum sempat dipanggil papa oleh Qansha."

Habiba terdiam. Jika sudah membicarakan anak- anak, apa yang bisa ia katakan? Ia pun sangat ingin anak- anaknya hidup bersama dengan papa mereka. Tapi kenapa kondisinya begini?

Ada Cindy yang menjadi benteng penghalang.

Situasi ini sangat sulit.

"Jangan jadikan aku penjahat hingga menyakiti Cindy," lirih Habiba dengan mata berembun.

"Dan kau tetap menjadi penjahat untuk anak- anakmu, kau memisahkan ayah dari mereka."

Ah, tepat sekali. Perkataan Husein benar.

"A aku harus menjemput peralatan medis untuk memeriksa dan mengo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Desty Erlo
suruh si cindy noh menantu kesayanganya yg ngurus enak bngt....mana mantu kesayangan lu inget lu ga mertua'y lg sakit enek bngt
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
Amira..amira.. keangkuhan dirimu malah bisa menyiksanya dirimu sendiri.liat saja dirimu.yang menahan BAB sampai kentut berbau busuk.untung saja biba segera menyadarinya.kalo tidak, dirimu bisa buang air ditempat tidurmu itu.tanpa dibersihkan terlebih dahulu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
biba benar-benar membutuhkan banyak-banyak stok kesabaran untuk menghadapi amira.udah jatuh miskin dan tidak bisa melakukan apapun saja, sikapnya masih angkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   170. Pertanyaan Cerdas

    Berdosa sekali di posisi ini, benak Habiba malah menertawakan Amira.Eh, tidak. Habiba sebenarnya tidak sedang menertawkaan Amira. Dia hanya sedang ingin tertawa karena tak kuat menahan kelucuan yang terjadi."Akan aku bantu," ucap Habiba mendekati Amira untuk segera membantu memapahnya ke kamar kecil yang ada di luar kamar, melewati dapur.Sialnya, Habiba menciuk aroma busuk yang bersumber dari bunyi beruntun.Buuuuth..Hei, dia berbunyi lagi. Menyebalkan sekali.Habiba membantu Amira jongkok, kemudian menunggu di luar. Setelah selesai membantu Amira, Habiba berlalu pergi membawa peralatannya. ***Habiba melempar tubuhnya ke kasur. Lelah sekali rasanya. Seharian bekerja tanpa henti. Ditambah lagi Amira yang rerus bertingkah hingga membuat Habiba pulang cukup larut.Sekarang, Habiba sudah bisa beristirahat, berusaha membuat tulang raganya rileks. Suara chat masuk bertubi- tubi mengejutkan Habiba. 'Selamat malam.''Jangan merasa lelah meski benar- benar lelah.''Sendal jangan lup

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   171. Menolak Husein

    "Artinya Anda memang bukan ayahku," sambung Qansha dengan suara kesal. "Mana mungkin seorang ayah harus memberikan syarat pada anaknya saat anaknya meminta sesuatu. Anda seperti sedang berbisnis," celetuk Qansha.Habiba tertegun. Anak seusia Qansha yang biasanya kebanyakan lebih berpikir dangkal, tapi Qansha tidak. Bocah itu berbicara seperti orang dewasa.Habiba pun kesulitan memberikan penjelasan."Ya ampun, baiklah. Ini bukan tentang bisnis. Tapi ini tentang rasa cinta. Syarat untukmu juga tentang cinta," sahut Husein dengan nada bujukan. Qansha menelan dengan mata membulat."Syarat yang aku berikan yaitu supaya kau memanggilku papa. Aku adalah papamu," ucap Husein. "Kalau begitu ambil saja Moty untukmu." Qansha melepaskan Moty dan berlari masuk kamar.Habiba ingin mengejar, namun urung. Ia menatap layar ponsel dan melanjutkan pembicaraan, "Maaf. Qansha belum siap untuk memahami keadaan ini.""Kau harus bertanggung jawab atas keadaan ini. Qansha menolakku karena kau menjauhkan di

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   172. Ingin Memeluk

    Habiba menghela napas. Pembicaraan mereka terhenti ketika terdengar suara teriakan. Suara Sakha.Habiba menghambur menuju ke sumber suara. Ia melihat Sakha terduduk di lantai sambil ngesot, kemudian menempelkan tubuhnya di dinding. Ia mengelus- elus kakinya sambil terus menjerit.Habiba menghambur memeluk tubuh Sakha. "Sakha, sayang! Ini mama. Ada apa, Nak?" Habiba mengelus rambut Sakha. Membenamkan wajah putranya ke dada. "Hu huuuu..." Sakha menangis menggerung sambil terus mengelus kakinya. Habiba menatap Husein seolah mempertanyakan apa yang telah terjadi.Mengerti maksud tatapan mata Habiba, Husein pun berkata dengan tenang, "Dia menjauh saat aku mau mendekati dan menyentuhnya. Dia menolakku lalu terjatuh."Fatona tiba- tiba muncul lalu meraih Sakha dan menggendongnya. Meski tubuh Sakha agak berat karena sudah hampir memasuki usia tujuh tahun, namun Fatona masih kuat menggendongnya. "Kau boleh menjenguk Sakha, tapi bukan untuk membuatnya trauma. Dia takut padamu, jangan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   173. Keputusan Habiba Untuk Husein

    Habiba memasuki salah satu kamar VIP di rumah sakit, yang fasilitasnya lengkap dan elit. Mulai dari AC, televisi, bed elit dan semua fasilitas di dalamnya sangat bagus. Pengguna di dalam kamar sangat nyaman dan merasa seperti di hotel. Inilah kamar dengan fasilitas komplit tempat Alka dirawat."Tuan Alka, permisi saya akan memeriksa Anda." Tidak ada sahutan dari Alka. Pria itu hanya diam menatap ke arah jendela saja. Tubuhnya masih tampak bugar meski ia dalam keadaan sakit.Habiba melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Alka.Tatapan Habiba tertuju pada makanan yang masih utuh di meja."Anda belum menyentuh makan sama sekali?"Alka tetap diam.Habiba mengatur bed yang ditiduri Alka supaya posisinya berubah menjadi setengah duduk. Tak ada tanggapan sama sekali dari Alka meski tempat yang ia gunakan untuk berbaring itu diotak- atik oleh Habiba hingga kini ia di posisi setengah duduk. Habiba mengambil piring berisi makanan sehat itu dan menyendok sedikit. "Aku akan suapi Tuan." Hab

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   174. Jangan Sombong

    Sorot mata elang itu mengawasi ekspresi Cindy dengan serius. Ia mendapati mimik wajah sedih.Sepertinya ia telah sempurna menjadi suami yang jahat dengan situasi seperti ini.Cindy memalingkan wajah, sedikit miring dari hadapan Husein. Ia menyembunyikan air mata yang sudah menetes."Kau boleh kembali pada Habiba." Cindy terbata. Meski ia menyembunyikan kesedihannya, namun ternyata ia tidak berhasil melakukannya. "Dengan satu syarat," sambung Cindy.Husein diam tanpa bertanya."Sentuh aku!" imbuh Cindy. "Kita menjadi pasangan suami istri selayaknya pasangan lainnya, yang menghabiskan malam dengan bercinta. Di depan umum, tetap aku istrimu. Tidak ada Habiba. Hubunganmu dengannya adalah sebuah rahasia. Tolong jaga perasaanku di depan umum."Cindy kembali diam, menahan gejolak dalam dada. "Jika kau bisa adil memperlakukan aku dan Habiba, maka silakan saja kau kembali kepadanya. Aku mencintaimu, aku tetap bertahan. Aku ingin hidup bersama dengan orang yang aku cintai."Husein mendekat p

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   175. Apa Mau Membunuh?

    Meski mengomel, namun Amira tetap meraih uluran tangan Habiba.Sabar, Habiba. Demi kemanusiaan! Pikir Habiba menenangkan diri. Ia membantu Amira keluar dari mobil, mendudukkan ke kursi roda.Tepat saat hendak duduk, Amira tergelincir dan ambruk di atas kursi roda. Untungnya kursi itu sudah tepat menangkap bokongnya Amira.Meski sudah dalam kondisi duduk, namun sentakan kuat tadi cukup membuat Amira terkejut hingga jantungnya serasa mau copot.“Apa kau mau membunuhku?” Tatapan Amira tajam.Habiba tidak menjawab. Sebab ia tahu, jika menjawab, pasti hanya akan membuat kedongkolan makin menjadi. Ia mendorong kursi roda masuk ke rumah. Alka berjalan tertatih dibantu dengan kruk saat berjalan memasuki rumah.Habiba menuntun Amira ke ruangan tamu. Alka masuk dan mengedarkan pandangan pada seisi rumah yang bagus. Tergolong mewah. Meski tidak semewah rumah Alka yang dulu. "Aku mau beristirahat!" ucap Alka dingin."Baik, akan aku antar!" Habiba meninggalkan Amira dan mengantar Alka menuj

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   176. Husein dan Tomy

    "Selamat pagi!" Husein mendatangi rumah Tomy. Di belakang rumah, tampak Tomy, pria berbadan tegap dengan kulit sawo matang yang parasnya dewasa tengah sibuk mengurus kolam ikan miliknya. Tomy tidak sendirian, ia bersama dengan Irzan. Mereka tengah memberi pakan ikan. Dan kegiatan itu terhenti saat mendengar suara bariton Husien, mereka pun menatap kaget pada kedatangan Husein.Sejurus pandangan mengamati serius pada sosok berpakaian rapi itu.Tomy melangkah mendekat pada Husein. "Ada apa? Langsung pada intinya saja. Kau kemari tentu karena hal penting. Tidak akan ada hal sepele yang membuat langkahmu sampai menginjak kemari kan?""Aku ingin menikah dengan Habiba," jawab Husein membuat Tomy dan Irzan terkejut.Bukankah Tomy yang minta langsung pada topiknya? Maka itulah yang Husein katakan. Dia berkata dengan sangat tenang, berwibawa, tegas, namun tetap sopan. “Kau tidak sedang bermimpi, jadi jangan katakan sesuatu seperti di dalam mimpi,” sahut Tomy kemudian berpaling. “Aku sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   177. Akad, Sah

    “Mas Tomy sudah memikirkan kebahagiaanku sampai sejauh ini, aku terharu,” lirih Habiba. “Tapi mungkin Mas Tomy tidak tahu dimana letak kebahagiaanku. Bukan pada pilihan yang Mas Tomy tentukan.”Tomy mengernyit.“Semua yang terjadi antara aku dan Husein adalah masa lalu. Adanya kesalahan dan kejadian yang buruk, tidak semata- mata terjadi begitu saja. Tapi ada sebabnya. Mas Tomy, aku mencintai Husein. Dan aku ingin kembali kepadanya.”Seketika semuanya membisu.Husein tetap tenang. Dia sudah tahu keputusan yang ditentukan oleh Habiba.Tomy tampak kecewa.Irzan sedih, harapannya pupus. Wajah yang dipenuhi dengan harapan itu, mendadak langsung lemas.“Maafkan aku jika ini menyakitimu, Mas. Tapi aku percaya bahwa ini adalah yang terbaik,” imbuh Habiba.“Husein itu punya istri.”“Tidak ada yang melarang suami punya istri dua.”Tomy mematung. Sedih. Namun ia mengangkat tangan dan menyentuh pundak Habiba. “Baiklah, jika ini sudah menjadi keputusanmu. Aku akan menikahkanmu.”"Jan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   335. Akhir Dari Segalanya

    Husein menyentil ujung dagu Habiba. "Aku mencintaimu.""Jangan terus- terusan ucapkan kalimat itu, aku bisa terharu. Lihatlah air hidungku meleleh jadinya." Husein mengernyit. "Air mata, sayang. Kenapa jadi air hidung?""He hee...""Aku boleh menciummu?" bisik Husein."Jangan nakal. Ini di tempat umum, bukan di kamar.""Ini masih terlalu pagi, belum ada yang bangun." Husein mengecup singkat bibir Habiba."Cie cieeee....."Husein dan Habiba serentak menoleh ke sumber suara. Ada Qasam dan Qansha yang berdiri di ambang pintu. "Papa cium mama nih yeee..." Qasam terkekeh.Habiba membelalak kaget. Bukan kaget karena Qasam meledeknya, tapi kaget karena Qasam menggendong Wafa. Sedangkan Qansha memegangi kaki Wafa yang masih mengenakan piyama tidur lengkap dengan pampers tebal yang isinya sudah sangat berat dengan air kecil."Ya ampun. Qasam, jangan gendong Wafa. Nanti bisa jatuh. Kamu belum saatnya menggendong dia, Nak." Habiba menghambur dan mengambil alih tubuh Wafa dari gendongan Qasam.

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   334. Selamat Dari Ancaman

    Habiba tak bisa tidur. Malam itu sampai jam lima pagi, ia terjaga. Pikirannya menerawang pada kejadian yang baru saja dia saksikan. Ia berharap tidak akan terjadi apa pun pada Husein, dan tentu saja pada Amir juga. Jika sampai drama penahanan terjadi lagi pada Husein, Habiba tak tahu lagi harus berbuat apa. “Habiba!” Habiba terkejut mendengar suara yang memanggilnya. Suara Tomy.Habiba yang tengah duduk di kasur itu pun menghambur keluar kamar.“Mas Tomy!” Habiba menghampiri Timy yang berdiri di tengah- tengah ruang tamu. “Ada apa pagi buta begini Mas Tomy ke sini?”“Aku mendengar Irzan meninggal, kena tembak. Husein sedang mengurus masalah ini di kantor polisi. Maksudnya, kena tembak kenapa?” Tomy bingung.“Mas Tomy dapat kabar dari siapa?” “Dari polisi yang meneleponku dan menanyakan beberapa hal terkait Irzan, aku dianggap sebagai teman dekat yang mungkin mengetahui sesuatu tentang Irzan. Katanya, Husein yang melaporkan kematiannya. Aku ke sini karena ingin tahu hal ini. Ak

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   333. Dia Mati

    "Tidak!" Habiba menjerit keras sekali. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisnya pecah. Bruk. Tubuh yang tertembak itu terjatuh dan ambruk ke tanah. Tembakan tepat mengenai sasaran. Habiba ambruk menjatuhkan lutut ke tanah sambil sesenggukan."Mama!" Qasam berlari mendekat pada Habiba. Cepat Habiba membuka wajah dan memeluk Qasam erat. "Papamu, Nak!""Itu papa, Ma!" Qasam menunjuk Husein. “Jangan lihat!” Habiba memaksa wajah Qasam supaya menatap ke arahnya, jangan melihat Husein.“Ayo kita mendekat pada papa, Ma!” rengek Qasam.Pelan, kepala Habiba menoleh ke arah Husein meski ia tak sanggup bila harus menyaksikan suaminya terkapar bersimbah darah. Loh, kok Husein masih berdiri tegap? Pria itu dalam keadaan baik- baik saja. Dan saat Habiba menoleh pada Irzan, justru ia melihat tubuh Irzan tergeletak di tanah bersimbah darah. Dari punggung pria itu mengeluarkan darah segar. Senjata api di tangannya terlepas.Habiba menutup mata Qasam dengan telapak tangannya. Qas

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   332. Tembakan

    "Lepaskan dia!" seru Husein."Ya, tentu aku akan melepaskan anakmu ini. Asalkan kau bersedia mati di tanganku. Tak peduli setelah itu aku akan masuk penjara, yang jelas kau harus mati. Aku dendam padamu. Aku muak padamu. Biarkan semua orang mengataiku kejam, yang penting aku puas. Ha ha haaa..."Setan apa yang merasukinya. Loh itu kan lirik lagu. Kok Husein malah nyanyi? Entah kenapa lagu itu main templok saja di otaknya. Irzan yang dulu terlihat kalem, kini berubah seperti kerasukan setan hanya karena keinginannya untuk bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai tidak terwujud. Otaknya seperti sudah geser satu ons. Jika disebut sebagai orang baik, jelas Irzan dulu adalah orang baik. Dia selalu melakukan hal- hal baik pada semua orang. Tapi saat dia merasa patah hati, dia berubah menjadi sosok yang berbeda. yang isi di hatinya hanyalah merasa tersakiti. Harapannya dipatahkan berkali- kali."Kau sudah gila. Apa kau pikir Habiba akan bersedia menikah dan hidup bersamamu setel

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   331. Terancam Oleh Irzan

    "Setiap melakukan kesalahan, kau selalu bersembunyi. Begini cara seorang pengecut, hm?" Husein melangkah maju.Irzan melangkah mundur. "Setelah kau berusaha melecehkan istriku, maka aku tidak akan mengampunimu. Kau sudah menginjak- injak marwahku." Husein mencengkeram lengan Irzan, namun dengan gesit Irzan menangkisnya. Segera Irzan melayangkan tinju, namun dengan cepat Husein mengelak, matanya dengan mudah menangkap gerakan lawan hingga tendangan Irzan hanya mengenai udara.Irzan kembali melayangkan serangan tinju namun kalah cepat dengan gerakan tangan Husein yang dengan cepat menangkap lengan Irzan dan memelintirnya ke belakang. "Aku tidak bisa melupakan Habiba," ucap Irzan dengan suara terbata menahan sakit di tangan yang dipelintir."Itu karena obsesimu yang terlalu tinggi. Kau telah merusak moralmu sendiri dengan hal ini. Jika kau menjalani kehidupan lain, tanpa harus terus- terusan mengenang Habiba, tentu kau tidak akan terus kepikiran dia.""Sudah sejak lama aku mengharapkan

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   330. Bertemu Irzan si Pengkhianat

    "Paman itu siapa, Pa?" tanya Qansha menatap Panjul dengan tatapan heran."Namanya Paman Panjul," jawab Husein."Jelek sekali namanya," ceplos Qansha sekenanya, membuat semua orang tertawa."Jelek- jelek tapi orangnya tampan," sahut Panjul berusaha menyikapi dengan manis."Iya tampan. Cocok sama tante Inez." Qasam menyahuti.Muka Inez mendadak memerah. Malu."Mm.. rasanya aku tidak nyaman di sini. Bagaimana kalau aku ajak adikmu ke meja lain?" tanya Panjul meminta ijin pada Husein."Oh, bukankah gerak- gerik kalian justru akan terpantau olehku saat kalian bersamaku? kalau kau membawa adikku pergi, apa kau menjamin bahwa kau bisa menjaganya?”“Aku jamin, aku yang membawanya, tentu aku bertanggung jawab atas dia,” jawab Panjul meyakinkan.Padahal Husein hanya berseloroh saja, namun Panjul menanggapi dengan serius. Husein tertawa kemudian mengangguk. “Baiklah, bawalah adikku bersamamu. Tapi kau akan berhadapan denganku jika kau macam- macam padanya," tegas Husein. "Ya, aku tahu siapa

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   329. Jodoh Untuk Adik

    Setelah itu, ustaz Adi Hifayah mendapatkan kesempatan untuk memberikan tausiah.“Sebuah kehormatan besar saya bisa berada di sini. Dan di sini saya selaku penceramah, pembimbing, dan orang tua bagi Shaka El Qasam, ingin menyampaikan sedikit hal tentang besarnya peranan anak laki- laki bagi keluarga. Dia akan bertanggung jawab merawat orang tua ketika orang tuanya sudah berumur. Menanggung nafkah orang tuanya ketika orang tua sudah berusia lanjut. Dia juga menjadi pelindung bagi istri, adik perempuan dan kakaknya.”“Laki- laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Tuhan melebihkan kondisi fisik lelaki dari wanita. Dan di sini, ada banyak anak laki- laki yang akan menjadi generasi penerus bangsa, menjadi pemimpin negeri ini, demikian juga Qasa yang akan menjadi calon penerus negeri ini. jadilah sosok yang bertaqwa, beriman dan tangguh.”Ustaz Adi menelan saliva. “Baiklah, mari kita berdoa, tundukkan kepala. Semoga Nak Qasam menjadi anak yang berbakti dan bermanfaat

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   328. Jangan Buli Lagi

    Tak disangka, Qasam yang dulu terlihat penakut, pendiam dan tak banyak tingkah, kini terlihat gagah berani melangkah maju tanpa rasa gentar. Di hadapan banyak orang, di hadapan para gurunya, serta di hadapan teman- temannya yang sering membuly nya sebagai anak aneh, ia tampak penuh percaya diri."Qasam, kau tahu kenapa mama dan papamu bangga terhadapmu?" tanya Irfan Sadim sambil memegang pundak Qasam yang sudah berdiri di sisinya."Karena aku anak yang pintar," jawab Qasam lantang, menggunakan mikrofon yang diberikan oleh Irfan Sadim."Benar. Dan satu lagi, kau pemberani."Qasam tersenyum bangga."Dulu, ketika Om Irfan masih seusiamu, Om punya cita- cita sebagai pemain sepak bola. Om berasal dari keluarga sederhana yang untuk makan pun sulit, bagaimana Om bisa menjadi pesepak bola?""Om bermimpi, terus bermimpi. Om mengumpulkan uang jajan yang sedikit demi sedikit. Tak Lain uang logam. Rela tidak jajan demi mengumpulkan uang untuk membeli sepatu bila. Dan akhirnya, siapa sangka uang

  • Menjadi Istri Rahasia CEO Dingin   327. Pertunjukkan

    "Kalau begitu Qasam sudah bisa dibawa ke acara itu?" tanya Qasam penuh percaya diri."Tentu sudah bisa. Kita semua sudah siap, bukan?" jawab Husein."Kalau Qansha bagaimana, Pa? Sudah cantik?" Qansha memutar badannya. Memperlihatkan pakaian mengembang warna kuning yang dia kenakan. Rambutnya diikat satu. Make up di wajahnya minimalis. Sendal putih hak tinggi melapisi kakinya. "Beautiful. Perfect!" Husein tersenyum menatap putrinya. "Yeey!" Qansha menjingkrak. "Yang ini bagaimana? Apakah sudah kelihatan cantik?" Habiba mengayunkan Wafa di gendongannya."Seperti mamanya," sahut Husein sekenanya. Habiba pura- pura sebal melihat tingkah suaminya. Berakhir dengan hidung yang dijepit oleh Husein.Fara berdiri di pintu menatap keluarga yang sudah siap dengan pakaian serba bagus. Ia gigit jari. Kepingin ikutan."Mbak Fara, jaga rumah ya!" pesan Habiba."Iya." Fara mengangguk pasrah. Membayangkan pesta besar, isi kepalanya mendadak ambyar. "Ya sudah, kita berangkat sekarang! Let's go!" Hu

DMCA.com Protection Status