Share

169. Bunyi Yang Jelek

Husein ingin kembali menjadikan Habiba sebagai istrinya?

Ini bukan permintaan yang pertama kalinya. Kemarin Husein sudah sempat mengatakan hal yang sama.

Husein meraih tangan Habiba, menggenggamnya erat, mengangkat dagu Habiba lalu menatap mata wanita itu lekat.

"Apa yang kau pikirkan? Cindy?" tanya Husein.

"Aku akan menjadi wanita paling jahat saat menyakiti wanita lain."

"Utusanku denganmu masih belum selesai. Bahkan aku belum sempat dipanggil papa oleh Qansha."

Habiba terdiam. Jika sudah membicarakan anak- anak, apa yang bisa ia katakan? Ia pun sangat ingin anak- anaknya hidup bersama dengan papa mereka. Tapi kenapa kondisinya begini?

Ada Cindy yang menjadi benteng penghalang.

Situasi ini sangat sulit.

"Jangan jadikan aku penjahat hingga menyakiti Cindy," lirih Habiba dengan mata berembun.

"Dan kau tetap menjadi penjahat untuk anak- anakmu, kau memisahkan ayah dari mereka."

Ah, tepat sekali. Perkataan Husein benar.

"A aku harus menjemput peralatan medis untuk memeriksa dan mengo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
Amira..amira.. keangkuhan dirimu malah bisa menyiksanya dirimu sendiri.liat saja dirimu.yang menahan BAB sampai kentut berbau busuk.untung saja biba segera menyadarinya.kalo tidak, dirimu bisa buang air ditempat tidurmu itu.tanpa dibersihkan terlebih dahulu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
biba benar-benar membutuhkan banyak-banyak stok kesabaran untuk menghadapi amira.udah jatuh miskin dan tidak bisa melakukan apapun saja, sikapnya masih angkuh
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
sabar biba udh d ketusin masih d kasihh hadiah .......makasih mbk emma pagi2 udah baca ini cerita ini ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status