Share

172. Ingin Memeluk

Habiba menghela napas.

Pembicaraan mereka terhenti ketika terdengar suara teriakan. Suara Sakha.

Habiba menghambur menuju ke sumber suara. Ia melihat Sakha terduduk di lantai sambil ngesot, kemudian menempelkan tubuhnya di dinding. Ia mengelus- elus kakinya sambil terus menjerit.

Habiba menghambur memeluk tubuh Sakha.

"Sakha, sayang! Ini mama. Ada apa, Nak?"

Habiba mengelus rambut Sakha. Membenamkan wajah putranya ke dada.

"Hu huuuu..." Sakha menangis menggerung sambil terus mengelus kakinya.

Habiba menatap Husein seolah mempertanyakan apa yang telah terjadi.

Mengerti maksud tatapan mata Habiba, Husein pun berkata dengan tenang, "Dia menjauh saat aku mau mendekati dan menyentuhnya. Dia menolakku lalu terjatuh."

Fatona tiba- tiba muncul lalu meraih Sakha dan menggendongnya. Meski tubuh Sakha agak berat karena sudah hampir memasuki usia tujuh tahun, namun Fatona masih kuat menggendongnya.

"Kau boleh menjenguk Sakha, tapi bukan untuk membuatnya trauma. Dia takut padamu, jangan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Krista April
Husein kenapa ngak ceraikan aja toh Cindy jangan beri hrpan palsu klau memang tidak mncntainya enak kmu bilang biba jadi madu emang Husein ni egois mau diakui sbgai ayah oleh Sakha dan qosha ya bersatu SMA habiba Tpi ceraikan Cindy dong jgan dipertahankan biba kalaupun mncntai Husein jelas dia madu
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
enk bnget omonganmu Husein..madu..cerain dulu tu Cindy..
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
aduuhhh husein ceraikan aja cindy karna kamu juga sebenarnya gak mau kan menikah ama dia dulunya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status