Share

333. Dia Mati

"Tidak!" Habiba menjerit keras sekali. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisnya pecah.

Bruk. Tubuh yang tertembak itu terjatuh dan ambruk ke tanah. Tembakan tepat mengenai sasaran.

Habiba ambruk menjatuhkan lutut ke tanah sambil sesenggukan.

"Mama!" Qasam berlari mendekat pada Habiba.

Cepat Habiba membuka wajah dan memeluk Qasam erat. "Papamu, Nak!"

"Itu papa, Ma!" Qasam menunjuk Husein.

“Jangan lihat!” Habiba memaksa wajah Qasam supaya menatap ke arahnya, jangan melihat Husein.

“Ayo kita mendekat pada papa, Ma!” rengek Qasam.

Pelan, kepala Habiba menoleh ke arah Husein meski ia tak sanggup bila harus menyaksikan suaminya terkapar bersimbah darah.

Loh, kok Husein masih berdiri tegap? Pria itu dalam keadaan baik- baik saja. Dan saat Habiba menoleh pada Irzan, justru ia melihat tubuh Irzan tergeletak di tanah bersimbah darah. Dari punggung pria itu mengeluarkan darah segar. Senjata api di tangannya terlepas.

Habiba menutup mata Qasam dengan telapak tangannya. Qas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
hebat husein
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh.. baru saja husein dan biba akan merasakan kebahagiaan.kini husein mau mengaku kepada polisi bahwa dirinya telah menembak irzan.semoga pengakuan husein yang menembak irzan karena membela dirinya, bisa membebaskan husein dari jeratan penjara
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
untunglah husein tidak mati tertembak irzan.untunglah amir tiba tepat pada waktunya.tapi sayangnya irzan mati ditembak amir
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status