Share

175. Apa Mau Membunuh?

Meski mengomel, namun Amira tetap meraih uluran tangan Habiba.

Sabar, Habiba. Demi kemanusiaan! Pikir Habiba menenangkan diri. Ia membantu Amira keluar dari mobil, mendudukkan ke kursi roda.

Tepat saat hendak duduk, Amira tergelincir dan ambruk di atas kursi roda. Untungnya kursi itu sudah tepat menangkap bokongnya Amira.

Meski sudah dalam kondisi duduk, namun sentakan kuat tadi cukup membuat Amira terkejut hingga jantungnya serasa mau copot.

“Apa kau mau membunuhku?” Tatapan Amira tajam.

Habiba tidak menjawab. Sebab ia tahu, jika menjawab, pasti hanya akan membuat kedongkolan makin menjadi. Ia mendorong kursi roda masuk ke rumah.

Alka berjalan tertatih dibantu dengan kruk saat berjalan memasuki rumah.

Habiba menuntun Amira ke ruangan tamu.

Alka masuk dan mengedarkan pandangan pada seisi rumah yang bagus. Tergolong mewah. Meski tidak semewah rumah Alka yang dulu.

"Aku mau beristirahat!" ucap Alka dingin.

"Baik, akan aku antar!" Habiba meninggalkan Amira dan mengantar Alka menuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
biba km ni kok malah bikin hidup km tambah susah dengan ngerawat orang tua itu.. trs mantu pilihane tu buat apa coba..
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
iiih..amira dan alka ini benar-benar tidak tahu diri dan terimakasih.udah ditolong dan dituruti semua permintaannya oleh biba.tapi masih saja angkuh dan julid kepada biba.padahal biba udah tulus merawat dan mengurus mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status