Share

179. Oma Baru

Tunggu dulu, tiba- tiba saja terpikir di kepala Habiba, apakah hal ini pula yang dilakukan Husein terhadap Cindy? Mendadak saja benak Habiba merasa tak rela, cemburu.

Tok tok tok...

Suara ketukan dari arah luar jendela mengejutkan keduanya. Dengan sigap dua wajah itu langsung terpisah.

Di luar, wajah Qansha menempel di jendela, kedua tangan kecil itu juga menempel di dekat mata supaya bisa melihat dengan jelas ke arah dalam mobil.

“Mommy!” seru Qansha dengan suara sangat keras. Ia sampai berjinjit demi bisa melihat melalui jendela.

Habiba cepat- cepat berkemas, merapikan rambut dan kemejanya yang sedikit tersibak. Kemudian ia membuka pintu setelah menghela napas panjang untuk menenangkan diri.

Tubuh Qansha mundur sedikit saat pintu terbuka ke arahnya.

Husein pun ikutan turun. Memutari mobil dan menghampiri Qansha. Semoga saja mukanya tidak terlihat sebagai seorang penjahat yang mencuri mamanya Qansha. Ah, konyol.

“Mama, tadi itu mama melakukan apa dengan pria itu?” Qansha men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
ni makan malam apa makan pagi sih kk
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
mau jawab jujur anakny gk mau punya omah amira . klau gk jujur lebih bingung lg. pusing dn gemes ngadepi si qansha ...
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
mulut qansa nyablak sekali ....... mengatakan amira mirip nenek gayung didepan amira.......yaah.. walaupun emang sebenarnya emang mirip sih.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status