Share

186. Dua Wanita

"Bagus. Susu itu sehat," ucap Husein setelah beberapa detik terpaku.

"Jus juga sehat. Kak Sakha lebih suka jus dari pada susu," sahut Qansha.

"Pintar semua!" Husein mengangguk. "Baiklah, sekarang kalian harus segera berangkat ke sekolah."

Husein membantu tubuh Sakha turun dari kursi yang cukup tinggi.

Ia menghampiri Qansha yang juga sudah selesai makan dan menurunkan badan anak itu dari kursi.

"Kalian berangkat sekolah bersama dengan papa," ucap Husein sambil melirik ke arah Habiba.

Qansha menggeleng. "No. Aku tidak mau."

"Mamamu belum mandi. Dia harus bersiap secepat kilat, setelah itu dia tidak punya waktu untuk mengantar kalian karena harus segera ke rumah sakit. Sebentar lagi mamamu akan telat," sahut Husein.

"Papa berkata benar, kalian pergilah bersama dengan papa. Mama tidak bisa antar pagi ini." Habiba langsung menghambur pergi begitu saja untuk segera mandi.

Husein menatap satu per satu wajah anak- anaknya. Qansha tampak kecewa. Sakha cuek saja. Asik memainkan kencing bajun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
resiko km biba mau aja dr dulu di jadiin istri rahasia..dulu istri pertama jg rahasia sekarng istri ke dua jg rahasia..Husein serakah
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
walaupun qansa masih berkata ketus terhadap husein.paling g' qansa sudah mau menanggapi dan berbicara dengan husein
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
biba pasti merasakan sakit saat melihat cindy bergandengan dengan husein dan dikenal sebagai istri husein.tapi itu adalah resiko yang harus diterima biba sebagai istri rahasia husein
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status