Share

185. Sosok Ayah

"Ayo, Mom. Mandikan Qansha!" Qansha yang rambutnya sedikit acak- acakan itu menarik lengan Habiba. Tarikan itu tanpa sengaja membuat tangan Habiba menyenggol kuat kaki Amira.

"Aduh!" Amira merintih merasakan kakinya sakit akibat tersenggol. "Suruh anakmu keluar! Dia menyakitiku!"

Habiba hanya melirik singkat wajah Amira tanpa ingin menanggapi. "Sebentar, Qansha. Mama sedang mengganti perban Oma."

"Ini Qansha jadi ya panggil orang ini dengan sebutan oma?"

"Ini memang oma kamu. Ayo, kamu tunggu di luar." Habiba tersenyum.

"Cepat, Ma." Qansha menghambur keluar.

Baru saja Habiba menyelesaikan pekerjaannya mengganti perban, tiba- tiba ponselnya berdering.

Habiba mengabaikannya, ia mengambil obat dari laci dan menyediakannya beberapa butir ke meja.

"Ibu makan obat ini!" ucap Habiba yang seperti biasa menyediakan obat untuk Amira.

Tak lupa ia juga menyiapkan obat untuk Alka.

Deringan ponsel berulang. Habiba pun merogoh hp dan mengapitnya diantara pundak dan pipi.

"Halo sayang! Kenapa lama s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
so sweetnya, husein.setelah mendengar biba yang kerepotan pagi itu, husein langsung datang dan membantu biba untuk mengurus sakha dan qansa
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah.akhirnya sedikit demi sedikit husein bisa mengambil hati sakha dan qansa.semoga dengan seiring waktu, husein bisa semakin dekat dengan anak-anak mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status