Share

192. Wujud Cinta Husein

"Bu!" Tangis Habiba pecah, ia menghambur dan bersimpuh di hadapan sang ibu.

Ia menyentuh kaki Fatona dengan pundak yang bergetar hebat. Semarah itukah Fatona terhadapnya hingga kekesalannya meledak letup? Bahkan kata- kata yang menunjukkan kemurkaan itu sampai terucap dari lidahnya.

"Ibu, maafkan aku!" Habiba terisak, ia bahkan tak sanggup lagi melanjutkan kata- katanya. Seharusnya ia mengucapkan kalimat yang lebih dari sekedar minta maaf, tapi isak tangis membuatnya tak sanggup melanjutkan kalimat.

Fatona pun hanya diam. Wajahnya bahkan diangkat dengan ekspresi marah.

Husein mendekat. Meraih pundak Habiba, mengangkatnya naik hingga kini berdiri.

Husein merangkul pundak istrinya. Ia menatap Fatona lekat. Dengan suara tegas namun tetap pada konteks sopan, Husein berkata, "Ibu, di sini bukan Habiba yang salah. Tapi aku. Jangan hakimi Habiba. Hukumlah aku. Keadaan yang dialami Habiba saat ini, adalah aku penyebabnya. Tapi lihatlah bagaimana aku merangkul pundaknya, seperti inilah aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Emma Shu
Yes... Semoga ya kak ...
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga biba dan husein bisa meluluhkan hati ibu fatona dan mendapatkan restunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status