Share

198. Takut Dibanting

“Mommy!” Qansha berlari menghambur mendekati Habiba yang tengah duduk berhadapan dengan Alka.

Menantu dan mertua itu tampak kompak dengan saling mengobrol hangat.

“Hua huaaaa…” Tangis Qansha tiba- tiba pecah sejadi- jadinya. Ia menubruk paha Habiba, menelungkupkan wajah ke paha itu.

“Loh, ada apa ini? qansha kenapa menangis?” tanya Habiba. “Qansha, ada apa? ayo, bicaralah!”

“Mama kenapa tidak bangunkan Qansha? Ini sudah siang dan Qansha akan telat ke sekolah. Huu huuuuaaa…”

Mndengar hal itu, Habiba malah tersenyum. “Hei hei, sayang. Jangan menangis.”

“Qansha mau sekolah. Qansha sudah telat. Qansha alpa jadinya. Nilai Qansha akan jelek.”

Betapa takut Qansha kehilangan satu hari saja dalam bersekolah. Sampai- sampai nangis kejer begini.

“Qansha sayang, ini hari libur. Qansha tidak bersekolah sekarang. Makanya mama tidak bangunkan Qansha,” jelas Habiba.

Seketika Qansha terbengong. Tangisnya lenyap. Bibirnya yang melebar akibat tangis itu pun langsung terkatup rapat. Pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
alka beruntung banget bisa langsung dipanggil opa oleh qansa dan shaka.padahal husein sampai sekarang belum dipanggil papa oleh mereka berdua
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh..qansa lucu dan gemesin banget.mana pintar lagi
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
ikut terharu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status