Share

197. Jalani Saja

"Tidak ada hal apa pun yang lebih baik dari memuliakan orang yang jahat. Kau memilikinya. Entahlah, aku tidak tahu harus bicara apa lagi." Alka menatap lekat menantunya, haru.

Habiba tersenyum lagi sambil mengusap pipinya yang sejak tadi dilelehi air mata.

"Bolehkah aku mencium tanganmu?" tanya Habiba.

"Tidak ada yang tidak aku ijinkan untukmu."

Habiba mengambil tangan kanan Alka, lalu menyalami dan mencium punggung tangannya penuh takzim.

Beberapa detik berlalu, Habiba melepas tangan itu.

"Jika setiap berlebaran orang- orang bersilaturahmi dan mencium tangan mertua, aku tidak pernah melakukan ini. Ini adalah suatu kebanggaan bagiku," ungkap Habiba dengan wajah berbinar.

Alka menghela napas. Ia sudah mulai terlihat lebih tenang. Tak ada lagi tangis di matanya.

"Saat Husein mengambil keputusan untuk mempertahankanmu, aku sungguh sangat marah waktu itu. Aku melaknatnya, aku tidak mau mengakuinya sebagai anak, bahkan aku meminta dia mengembalikan semua biaya yang pernah aku berikan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ketulusan dan pengorbanan biba akhirnya berbuah manis . semoga husein juga bisa segera berbaikan dengan kedua orang tuanya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
q terharu banget.akhirnya alka mengakui dan merestui biba sebagai menantunya.semoga amira juga bisa menerima dan merestui biba sebagai menantunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status